Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor
Bungtilu Laiskodat, menuturkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) harus
menjadi rumah besar bagi para guru dan tenaga kependidikan. Hal itu disampaikan
Viktor dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan
Pembangunan, Dr. Marius Jelamu, M.Si., pada puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77
PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 Tingkat PGRI Flores Timur di Desa
Lewotobi, Ile Bura, Jumat (25/11/2022).
“Jadikan PGRI sebagai rumah besar guru,
pendidik, tenaga kependidikan dalam memperjuangkan aspirasi, tempat saling
bertumbuh dan berbagi, tempat silaturahmi membangun dan menyebarkan kebaikan
bagi negeri. Semoga dengan semangat HUT ke-77 PGRI dan HGN Tahun 2022, semua
guru bisa menjadi agen perubahan demi peradaban pendidikan yang lebih baik
lagi,” demikian pernyataan Viktor.
Viktor berharap agar para Pengurus PGRI
di semua tingkatan dapat mengawal perjuangan dan aspirasi para guru dan tenaga
kependidikan dalam mewujudkan profesionalisme, kesejahteraan, dan perlindungan
dengan mengedepankan dialog berbasis data, santun, dan bermartabat, tanpa membedakan
status guru apapun. “Masih banyak guru yang perlu dibenahi. Tentu ini menjadi ‘pekerjaan
rumah’ kita sekalian. Namun, saya yakini, jika kita bekerja bersama, memiliki
komitmen, serta kesiapan diri memperbaiki berbagai persoalan, niscaya persoalan
mutu pendidikan akan semakin baik,” tandas Viktor.
Lebih lanjut, menurut Viktor, tidak
mudah mengemban tugas mulia seperti yang dilakukan oleh guru, dimana ia harus
mengajarkan, membimbing berkali-kali tanpa bosan, sampai pelajaran bisa
dipahami. “Guru tidak pernah bosan membimbing berkali-kali hingga pelajaran
bisa dimengerti oleh peserta didik. Dapat dibayangkan, hal yang dilakukan oleh
guru tersebut, terhadap begitu banyaknya peserta didik dan dalam kurun waktu
yang lama, yakni bertahun-tahun hingga ia pensiun. Tak mudah mendedikasikan
diri untuk terus menjadikan anak anak Indonesia bisa bersaing di kancah dunia,
dengan kemampuan yang setara atau bahkan melebihi yang lain di dunia,” ujar
Viktor.
Sementara itu, Maksimus Masan Kian, selaku
Ketua PGRI Kabupaten Flores, dalam pidatonya, merespon sejumlah pernyataan
Gubernur NTT diantaranya terkait penyampaian aspirasi guru. Menurut mantan
Ketua Agupena Flores Timur ini, PGRI Flores Timur sejauh ini, dalam penyampaian
aspirasi, selalu mengedepankan etika, memiliki data, dan menyalurkannya melalui
media yang tepat.
“PGRI Flores Timur sejauh ini, dalam
menyampaikan aspirasi selalu mengedepankan etika. Aspirasi yang disampaikan
selalu dengan data dan menggunakan saluran yang tepat. Semua aspirasi selalu
disampaikan dan terus dikawal walau kadang hasilnya diterima tidak dalam waktu
dekat seperti yang diharapkan, tetapi doa dan harapan kiranya selalu ada solusi
terhadap persoalan yang dihadapi oleh guru,” kata Maksi.
Pada kesempatan itu, Maksi juga
menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang
telah merespon undangan PGRI Kabupaten Flores Timur. “Semoga kolaborasi terus
tercipta untuk dapat membuahkan hasil yang baik dalam upaya bersama
meningkatkan mutu pendidikan di NTT dan secara khusus di Kabupaten Flores Timur,”
ungkap Maksi. (MDj/red)
0 Comments