Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SEMEN TONASA, PILIHAN CERDAS WARGA PEMO

 



Oleh : Baldus Sae

(Jurnalis Media Pendidikan Cakrawala NTT)



Pemo Dalam Kenangan

CAKRAWALANTT.COM - Oemar (28) ingat betul kisah orang-orang sekampungnya yang harus memikul kopra, pisang, ubi, kakao dan aneka hasil bumi lainnya untuk dijual di pasar Nangaba. Tidak ada kendaraan yang bisa masuk ke kampungnya waktu itu. Satu-satunya cara adalah dengan berjalan kaki sejauh 4 Km menuju Maurongga agar bisa menumpang kendaraan menuju pasar.

 

“Setiap Sabtu, kami biasanya bangun lebih awal. kadang jam tiga atau kalau paling lambat itu jam setengah empat dini hari. Kami ramai-ramai jalan kaki, pikul jualan masing-masing. Sampai Maurongga baru kita naik bemo (red. Angkot)”, kenangnya.

 

Pemo adalah sebuah kampung kecil yang terletak di dataran tinggi bagian barat wilayah Ende. Tepatnya di Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapanda, Ende, Nusa Tenggara Timur. Kampung kecil ini memiliki hasil bumi yang melimpah seperti kelapa, cengkeh, kakao, pisang, vanili dan aneka umbi-umbian.

 

Sulitnya akses jalan ke kampung ini menyebabkan roda perekenomian warga setempat berjalan stagnan. Pendapatan dan tingkat kesejahteraan warga berbanding lurus dengan sulitnya akses jalan ke wilayah ini. kondisi ini diperparah dengan ulah pedagang kaki lima yang sesukanya mematok harga komoditi di pasar.

 

Kondisi infrastruktur jalan yang demikian turut berimbas pada layanan kesehatan terhadap warga. Sudah sekian sering, warga kampung menggotong ibu-ibu hamil yang hendak bersalin dan orang sakit parah lainnya menuju Maurongga untuk selanjutnya menumpang angkot menuju rumah sakit.

 

Tahun 2001, warga bersepakat membuka akses jalan secara swadaya. Mereka ramai-ramai turun ke jalan, menerabas lebatnya hutan, menggulingkan batu-batu cadas dengan peralatan seadanya. Warga Pemo menyadari betul bahwa infrastruktur jalan merupakan lokomotif untuk menggerakkan pembangunan ekonomi bukan hanya di perkotaan tetapi juga di wilayah pedesaan dan kampung-kampung kecil.

 

Infrastruktur jalan merupakan pilar yang menentukan kelancaran arus barang, jasa, manusia, uang, dan informasi dari satu zona ke zona pasar lainnya. Kesadaran inilah yang membuat sesepuh dan anak muda kampung ini memberanikan diri menghadap Bupati Ende untuk membuka akses jalan. Lima tahun sesudahnya, melalui Anggaran Daerah Pemerintah Kabupaten Ende, badan jalan dari Pemo menuju Maurongga digusur menggunakan alat berat.

 

Sejak saat itu, geliat pembangunan dan perputaran roda ekonomi mulai bergerak maju. Beberapa warga mulai membuka usaha berupa kios. Hasil komoditi warga jadi lebih mudah dipasarkan. Tidak ada lagi cerita ibu hamil dan orang sakit yang digotong menuju Maurongga sambil berjalan kaki. Situasi benar-benar berubah.

 

Namun demikian, situasi ini tidak berlangsung lama. Tahun berganti, musim berubah, kondisi jalan turut berubah. Di beberepa titik, badan jalan terpaksa berubah haluan musabab aliran air hujan yang mengikis.  Belum lagi longsoran yang sering terjadi di beberapa titik. Kondisi jalan berubah rupa, mirip arena Off-Road. Terlebih di musim hujan, sangat sulit bagi pengendara untuk melintasi jalan.

 

“Di sini kalau musim hujan, kita setengah mati. Jalan licin dan banyak lumpur. Kalau orang yang belum biasa naik ke sini, itu pasti jatuh”, kenang Bambang (30) saat dimintai komentarnya. Bambang adalah pemuda kampung yang memilih menjadi tukang ojek sejak akses jalan menuju Pemo dibuka.

 

Menurut Bambang, dulu sebelum akses jalan ke kampungnya dibuka, tidak sedikit warga kampung ini yang memilih merantau ke Malaysia. “Kalau dulu sebelum ada jalan ini, banyak orang kita yang pergi ke Malaysia. Tapi sekarang sudah kurang. Banyak yang lebih pilih tinggal di kampung buka usaha sendiri. Jalan sudah ada tinggal kita pintar ambil peluang untuk dapat uang”, jelasnya.



Pilihan Kami, Semen Tonasa

 

Kondisi jalan yang buruk tidak membuat warga mudah menyerah. Bagi warga Pemo, selalu ada solusi untuk setiap masalah yang terjadi di kolong langit ini. Bangkit dan terus bergerak, bersama melangkah temukan solusi. Kekompakkan menjadi modal utama yang tidak bisa ditawar-tawar bagi warga kampung ini.

 

Berhadapan dengan kondisi jalan yang licin dan berlumpur di musim hujan, warga tidak kehilangan akal. Warga berswadaya mengumpulkan uang untuk membeli Semen untuk keperluan rabat jalan. Titik terawan (licin dan berlumpur) dijadikan target pertama proyek swadaya ini.

 

“Awalnya kita secara swadaya. Kumpul uang dari tiap KK (Kepala Keluarga) untuk beli Semen. Kita buat rabat jalan di tempat yang memang sangat licin dan lumpur kalau musim hujan”, terang Martin, ketua RW di wilayah itu. “Kalau ada Dana Desa yang plot ke sini, kita fokus di jalan dulu. Jalan ini penting sekali untuk memudahkan akses ke kampung”, tambahnya.

 

Menurut Martin, yang juga seorang tukang bangunan itu, untuk keperluan rabat jalan ini, dirinya mengaku lebih banyak menggunakan Semen Tonasa. Pilihan cerdas ini dikarenakan produknya yang kokoh, kuat, terpercaya dan mudah didapatkan di wilayah Ende.

 

“Kalau rabat jalan selama ini kita lebih banyak pakai Semen Tonasa. Ini barang kan soal kualitas juga kan, biar masyarakat pengguna jalan juga puas. Memang semuanya tergantung campuran, tapi kalau kita pakai Tonasa itu hasilnya lebih tahan lama”, jelasnya.

 

Tidak sebatas rabat jalan, menurut Martin masyarakat di kampung ini lebih sering menggunakan Semen Tonasa untuk keperluan pembangunan rumah. Hal senada juga disampaikan Bernadus (48) saat dikonformasi terkait penggunaan Semen Tonasa ini. Beliau baru saja menyelesaikan pembangunan rumah tinggalnya.

 

“Saya lebih suka pakai Tonasa. Saya punya rumah ini semua pakai Tonasa. Lebih kuat rumah kalau kita pakai Semen Tonasa”, ungkap Bernadus. Brand Semen Tonasa terdengar familiar untuk warga kampung Pemo dan sekitarnya.

 

Selama lebih dari 50 tahun beroperasi, PT Semen Tonasa hadir memberi lebih dan menjadi pioner produsen semen berkualitas tinggi dan ramah lingkungan di wilayah Timur Indonesia. Jangan heran bila produknya banyak diminati dan menjadi pilihan para ahli hingga ke pelosok negeri.

 

Adapun keunggulan dari Semen Tonasa ini terletak pada jaminan mutu dan kualitasnya yang dibuat dengan kualifikasi teknis dan kualitas di atas Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini didukung dengan tenaga kerja yang terampil, profesional dan kompeten.

 

Produk Semen Tonasa terbukti ramah lingkugan. Bagi PT Semen Tonasa, lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan adalah spirit sekaligus misi perusahaan yang didukung dengan adaptasi teknologi dan inovasi sebagai solusi jangka panjang perusahaan Semen ini.

 

Untuk diketahui, Semen Tonasa sendiri telah mengantongi berbagai sertifikasi dan penghargaan, diantaranya sertifikasi SNI (SPPT-SNI), ISO 17025, Komite Akreditasi Nasional-Lembaga Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (LSSM-047-IDN), Sistem Manajemen Laboratorium (ISO/IEC 17025;2005), Sistem Manajemen Mutu-SMM (QMS ISO 9001:2008), Sistem Manajemen Lingkungan-SML (EMS ISO 14001:2004), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3:1996), ISPS CODE (International Code for the Security of Ships and Port Facilities), OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assesment Series), dan Sistem Manajemen Terintegrasi (Integrated Management System-IMS).

 

Sementara untuk penghargaan, diantaranya Penghargaan TKMPN kategori Platinum Tim QIC RHINO (2021), TKMPN Kategori Paltinum Tim QCP DR. CEMENT (2021), TKMPN kategori Platinum Tim QCC The Young Father 3 (2021), TKMPN Kategori Platinum Tim QCI Pengendali Batu (2021), TKMPN kategori Gold Tim QCP Mega Dalle (2021), TKMPN kategori Gold Tim QCP Five Dragon (2021), TKMPN Kategori Gold Tim QCI KITASATU, TKMPN kategori Silver tim QCW Bugenvile, Anugerah INDI 4.0 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI (2013), Penghargaan atas Kontribusi dalam Menggerakkan Sektor Swasta UMKM di Sulawesi Selatan (2021), Penghargaan Proper Hijau dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2019), dan Downtime Frequency on Electrical of Kiln & Coal Mill Unit 5 dari Media Fajar (2021).

 

Sederet sertifikasi dan penghargaan yang diterima ini menjadi bukti afirmatif bahwa Semen Tonasa adalah produk berkualitas unggul yang layak digunakan masyarakat untuk aneka kebutuhan pembangunan. Kontribusinya terhadap pembangunan di negeri ini sungguh luar biasa.


Seperti warga Pemo yang mempercayakan produk Semen Tonasa untuk pembangunan rabat jalan untuk memudahkan akses ke wilayahnya, saya kira telah banyak pula warga di daerah lain yang merasakan hal yang sama. Semen Tonasa hadir memberi lebih.

 

Terakhir, saya titipkan pesan warga Pemo untuk PT Semen Tonasa. “Kami merindukan jalan yang nyaman. Masih banyak titik rawan yang butuh sentuhan rabat. Kami percaya, Semen Tonasa bisa memberi lebih untuk kami”. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments