 |
(Foto: Kemendikbudristek) |
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan
Khusus (PMPK), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah (Ditjen Paud Dikdasdikmen) berkomitmen menciptakan
masyarakat ramah inklusi dan bebas diskriminasi terutama di kalangan peserta
didik berkebutuhan khusus yang mengikuti ekstra kurikuler (ekskur) Praja Muda
Karana (Pramuka).
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan menghelat Pertemuan Nasional Pramuka
Berkebutuhan Khusus (PNPBK) tahun 2022 secara hibrida pada tanggal 25-29
Oktober. Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) selalu menantikan kegiatan tingkat
Nasional yang dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan Pertemuan Pramuka Berkebutuhan
Khusus yang menjadi program sinergi Direktorat PMPK dan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka sudah melewati perjalanan lebih dari satu dasawarsa dan
mengalami beberapa kali perubahan nama.
Perubahan nama tersebut berlangsung sejak bernama Perkemahan Pramuka
Berkebutuhan Khusus (PPBK), Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus, Penguatan
Karakter Melalui Pendidikan Kepramukaan, hingga menjadi Pertemuan Nasional
Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PNPDBK). Dimulai sejak tahun 2021 lalu, nama
kegiatan berubah menjadi Pertemuan Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus (PNPBK).
Pada Upacara Pembukaan yang menandai dimulainya kegiatan PNPBK tanggal 25
Oktober yang lalu, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur PMPK, Aswin Wihdiyanto,
mengungkapkan bahwa kegiatan Pertemuan Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus merupakan
agenda kegiatan Direktorat PMPK Kemendikbudristek dalam upaya peningkatan
pembangunan sumber daya manusia Indonesia dengan mengedepankan pendidikan
karakter sebagai kunci keberhasilannya terutama dalam hal mewujudkan profil
Pelajar Pancasila yang tertanam dalam setiap individu peserta didik.
“Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada PNPBK tahun 2022 sejalan dengan
pesan Presiden Jokowi pada Peringatan Hari Pramuka bahwa kita harus memiliki
jiwa dan karakter Pramuka sejati sebagaimana tertuang dalam Dwidarma, Trisatya
dan Dasadarma Pramuka,” jelas Aswin.
Mengakhiri penyelenggaraan PNPBK tahun 2022 ditandai dengan Upacara Penutupan
yang dipimpin oleh Ketua Harian Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa
Barat (Jabar), Deni Nurdyana Hadimin, yang mewakili Ketua Kwarda Gerakan
Pramuka Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil, (29/10).
“Kak Atalia menyampaikan pesan untuk adik-adik peserta PNPBK tahun 2022 yaitu
yang pertama banggalah menjadi anggota Pramuka, kedua jadilah pribadi yang
mandiri, ketiga semua memiliki potensi diri yang harus dikembangkan, dan pesan
terakhir yakni selalu memiliki pikiran yang positif,” urai Deni.
Lewat PNPBK Tahun 2022, Dorong
Terciptanya Pramuka yang memiliki Profil Pelajar Pancasila
Adapun pelaksanaan PNBK tahun 2022 dilaksanakan secara hibrida dengan peserta
yang hadir luring adalah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB)/Sekolah Khusus
(SKh) Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
merupakan Pramuka Penegak/Pandega dengan kekhususan disabilitas netra, rungu,
daksa, dan grahita atau autis dari 34 Provinsi di Indonesia melalui komposisi
tiap provinsi yakni 1 orang peserta putera dan 1 orang peserta puteri dengan 2
pembina pendamping.
Sementara itu, peserta yang hadir secara daring, setiap provinsi diwakilkan
masing-masing 15 SLB/SKh dengan jumlah PBK maksimal 8 orang putera dan 8 orang
puteri dengan pembina pendamping dan saat pelaksanaan PNPBK 2022 tercatat di
dalam pangkalan data sebanyak 1.115 orang peserta daring.
“Melalui tema PNPBK tahun 2022 yaitu PBK Indonesia Mandiri dan KUAT
(berKarakter, Unggul, Andal, dan Tangguh), Kemendikbudristek hendak mendorong
PBK menjadi pribadi yang lebih mandiri, disiplin serta berani,” tegas
Penanggung Jawab Kegiatan PNPBK 2022, Direktorat PMPK Rika Rismayati.
Selama menjalani acara PNPBK tahun 2022, para peserta berkesempatan mengikuti
dinamika kelompok, orientasi kegiatan dan materi oleh Direktorat PMPK dan
Kwartir Nasional, orientasi Pramuka Garuda, materi kemandirian “PBK
Enterprener”, materi kebangsaan “PBK siap bela negara”, materi teknologi
informasi “PBK Kekinian”, Jelajah Budaya Nusantara serta wisata edukasi
mengunjungi Museum Kepresidenan Balai Kirti dan Museum Zoologi.
Rika menambahkan di PNPBK tahun ini, turut dilibatkan 20 siswa dari sekolah inklusi
di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menjadi peserta. “Hal tersebut
sebagai bentuk kontribusi interaksi positif dalam sistem pendidikan modern yang
inklusif,” imbuh Rika.
Interaksi positif tersebut sebagaimana dituturkan oleh Nurhayati, siswa kelas
IX SMPN 281 Jakarta dan Raditya Putra Mesako, siswa kelas IX SMPN 2 Kota
Bekasi. “Kami senang dapat belajar hal baru contohnya bahasa isyarat dengan
teman penyandang disabilitas tuli (tunarungu),” kata Nurhayati. “Acara PNPBK
tahun 2022 keren, seru, semangat,” sambung Raditya.
Keseruan mengikuti PNPBK tahun 2022 juga disampaikan oleh peserta penyandang
disabilitas rungu, siswa kelas IX SLB Negeri Mimika Papua, Styven Danduru.
“Saya senang bersama teman-teman mengunjungi Museum Kepresidenan,” tutur Styven
yang disampaikan lewat pembina pendampingnya.
Selanjutnya, peserta penyandang disabilitas netra, siswa kelas IX, SLB A 3
Martapura Kalimantan Selatan, Nur Fatimah Asmidayanti menyampaikan semangat
untuk semua teman-teman PBK di seluruh Indonesia. “Tetap semangat, pantang
menyerah, yakinlah kita bisa meraih mimpi walaupun kita mempunyai
keterbatasan,” tegas Fatimah yang bercita-cita menjadi guru.
Tak ketinggalan, fasilitator PNPBK tahun 2022 yang juga berprofesi sebagai guru
SLB Negeri 7 Jakarta Sri Rezeki Sulantina yang akrab disapa Kak Ririn
mengungkapkan kebanggaannya melihat antusiasme peserta PNPBK. “Semua peserta
keren dan spektakuler. Semoga penyelenggaraan PNPBK di masa mendatang dapat
melibatkan peserta didik dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal),”
tandas Ririn.
Selain Upacara Penutupan juga dilakukan penyalaan api unggun dan penulisan
pesan di kanvas oleh 5 orang perwakilan peserta secara simbolis dan dilanjutkan
oleh peserta lainnya tentang harapan dan cita-cita yang akan diwujudkan di masa
mendatang. (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments