(Foto: Dokumentasi Kegiatan) |
Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Dalam mendukung peningkatan
kompetensi profesional guru, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang
Witihama, Kabupaten Flores Timur, menyelenggarakan Workshop Pembuatan Video
Pembelajaran Berbasis Canva. Kegiatan yang berlangsung di Aula SMP Negeri Satap
Riangduli, Jumat (30/9/2022), diikuti oleh utusan guru dari tiap sekolah yang
berada di wilayah Kecamatan Witihama sejumlah 50 orang, serta dibuka secara
resmi oleh Pembina PGRI Cabang Witihama, Laurensius Lebu Raya..
Dalam sambutan
pembukanya, Laurensius menyampaikan rasa bangga kepada PGRI Cabang Witihama yang
selalu eksis, hadir di tengah-tengah anggota, dan memberikan pelayanan untuk
peningkatan profesionalisme guru. “Sebagai Pembina, saya merasa bangga dengan
kemajuan teman-teman PGRI Cabang Witihama. Teman teman selalu hadir memberikan
pelayanan terbaik untuk peningkatan profesionalisme guru. Kami akan tetap dan
selalu mendukung semua kegiatan positif untuk guru di wilayah Kecamatan
Witihama,” kata Laurensius.
Sementara itu, Albertus
Inguliman, selaku Wakil Ketua PGRI Cabang Witihama, mengatakan kreativitas di
PGRI Cabang Witihama tidak boleh mati. “Kita harus terus bergerak dan
berinovasi melahirkan program-program dan kegiatan inovatif yang dapat meningkatkan
profesionalisme guru,” kata Albertus.
Narasumber yang
diundang pada kesempatan ini adalah Sekretaris Bidang Infokom PGRI Kabupaten
Flores Timur Alfius Sabon. Alfius, yang juga merupakan Kepala SDK Kalike, membagikan
pengalaman dan keterampilan terkait penggunaan aplikasi canva untuk membuat
video pembelajaran.
Kegiatan
workshop diawali dengan pengisian lembar pertanyaan audiens melalui G-Form.
Dari lembar pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa sekitar 90% peserta
belum membuat video pembelajaran tapi memiliki motivasi yang kuat untuk
mengikuti kegiatan workshop dan harapan mereka mampu membuat video
pembelajaran.
Kegiatan
selanjutnya adalah paparan materi tentang video pembelajaran dan pengenalan canva
sebagai sebuah aplikasi yang mudah digunakan untuk mendesain video pembelajaran
yang menarik. Para peserta menyimak dengan baik, mampu menggali lebih jauh
tentang video pembelajaran, dan tertib mengikuti kegiatan sesuai kesepakatan
kelas.
Praktik yang
dilakukan bersama dalam workshop antara lain, para peserta dapat membuat akun canva,
membuat slide video, mendesain slide, membuat animasi, memasukan rekaman audio
dan video, dan dapat menyimpan hasil video. Praktik yang dilakuan peserta
sesuai pengamatan sangat aktif, saling membantu teman yang mengalami kendala,
dan aktif bertanya untuk mengembangkan kemampuannya.
Selajutnya, para
peserta mendapat tugas kelompok membuat video pembelajaran. Melalui pengamatan,
semua peserta dapat berdiskusi, bekerja sama dan mampu berkolaborasi untuk
menghasilkan karya video pembelajaran. Terlihat saat persentasi hasil, tiap
kelompok berhasil membuat karya video sebagai media pembelajaran. Progresnya
sangat baik dan dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa semua peserta telah
memahami cara membuat video pembelajaran menggunakan canva.
Alfius Sabon
mengatakan agar para peserta lebih mendalami cara pembuatan video pembelajaran,
maka mereka mendapat tugas mandiri, yaitu membuat karya video pembelajaran
sesuai materi di kelasnya dan mampu menjadi pelatih untuk rekan-rekan di
sekolahnya masing-masing.
“Agar peserta
bisa mahir, mereka diwajibkan membuat tugas mandiri. Tugas tersebut akan
dikirim sesuai batasan waktu yg telah disepakati. Setelah tuntas menyelesaikan
tugas maka akan mendapat bonus pengetahun tentang cara membuat video
pembelajaran dan mendapat sertifikat workshop,” katanya.
Adapun kendala yang
dihadapi saat kegiatan adalah terganggunya jaringan listrik dan browser laptop yang kurang mendukung
beberapa fitur canva. Kendala lainnya adalah waktu yang kurang cukup untuk
kegiatan workshop. Sedangkan, keuntungannya adalah semua peserta membawa
perangkat pendukung, seperti laptop, terminal listrik, dan pulsa data. Selain itu,
jumlah peserta yang seimbang mampu menunjang proses pendampingan menjadi lebih
efektif, serta yang paling penting adalah motivasi dan semangat yang tinggi untuk
mendukung kelancaran kegiatan.
Pada kesempatan
tersebut, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, menyampaikan
apresiasi kepada PGRI Cabang Witihama yang telah melahirkan program riil untuk
membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah. “Apresiasi
buat PGRI Cabang Witihama yang selalu tampil terbaik dan menjadi contoh bagi
PGRI Cabang lainnya di Kabupaten Flores Timur. Terus jaga konsistensi memberi
diri untuk maju bersama dalam meningkatkan profesionalisme. Profesi guru ke
depannya semakin tertantang. Guru harus mampu beradaptasi secara cepat dengan
perkembangan dunia digitalisasi oleh karena itu workshop untuk peningkatan
profesionalisme guru kiranya terus dilakukan,” kata Maksimus.
Mantan Ketua
Agupena Flores Timur tersebut berpesan agar setelah worskhop, peserta kiranya
melakukan latihan-latihan secara mandiri di sekolah hingga terampil dan mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran. “Setelah dari Witihama, kita akan bergerak
ke 18 PGRI Cabang lainnya se Kabupaten Flores Timur untuk sama sama belajar
bersama, berbagi dan maju bersama dalam upaya peningkatan profesionalisme,”
kata Maksi saat seremonial penutup. (MDj/red)
0 Comments