Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMPS MUHAMMADIYAH ENDE GELAR WORKSHOP IKM

 

(Foto: Dokumentasi Kegiatan)


Ende, CAKRAWALANTT.COM - Guna mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbristek), Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) Muhammadiyah Ende menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) selama 2 hari, yakni Senin-Selasa (29-30/8/2022). Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan atas kerja sama dengan LP2M Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat.  

 

Pada kesempatan tersebut, Kepala SMPS Muhammadiyah Ende, Lidya Nggobe, S.Pd., memberikan apresiasi bagi Tim Pengabdian Masyarakat LP2M IAKN Kupang yang telah mendukung penyelenggaraan Workshop IKM di SMPS Muhammadiyah Ende tersebut.

 

“Dengan adanya Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diberikan oleh TIM LP2M IAKN Kupang ini, para peserta bisa mengembangkan dan mengaktualisasikan substansi dari Kurikulum Merdeka Belajar tersebut kepada para siswa dan siswi nantinya,” ujar Lidya ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/8/2022).

 

Lebih lanjut, Lidya juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa materi yang disampaikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat LP2M IAKN Kupang selama 2 hari berjalan, yakni “Konsep Kurikulum Merdeka”, “Media Pembelajaran Digital”, serta “Asesmen Diagnostik dan Pembuatan Modul Ajar”. Melalui pemberian materi-materi tersebut, Lidya berharap agar Program Pengabdian Masyarakat yang diemban oleh Tim Narasumber bisa memberikan dampak yang positif bagi peningkatan mutu pendidikan dan kualitas warga sekolah.

 

Senada dengan itu, Ketua Kelompok Pengaabdian Masyarakat LP2M IAKN Kupang, Dr. Lanny I. D. Koroh, M.Hum., menuturkan bahwa pihaknya berharap agar proses pengimplementasian Kurikulum Merdeka Belajar yang digencarkan oleh Kemendikbudristek bisa terlaksana dengan baik di semua satuan pendidikan.

 

“Selama 2 hari ini, kami mengajari tentang bagaimana penerapan Kurikulum Merdeka, serta filosofi Kurikulum Merdeka, sekaligus pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis Power Point Digital. Ada juga pembuatan modul ajar dan asesmen diagnostik. Untuk itu, kami berharap agar Kurikulum Merdeka ini bisa dimplementasikan dengan baik oleh para peserta workshop nantinya,” tambah Lanny.



Sementara itu, salah satu peserta workshop, Fahril Ibrahim, S.Pd., mengungkapkan bahwa selama 2 hari kegiatan, dirinya bersama para peserta workshop lainnya memperoleh ilmu dan pengetahuan baru terkait IKM. Pada hari pertama, sebutnya, para peserta diarahkan untuk mampu memadukan perkembangan teknologi dengan bahan atau materi pembelajaran di dalam kelas. Para peserta, sambung Fahril, juga diajarkan tentang tutorial membuat video pembelajaran interaktif melalui power point. Kemudian, pada hari kedua, jelas Fahril, para peserta workshop diberikan materi dan arahan teknis terkait “Asesmen Diagnostik dan Modul Ajar” untuk nantinya bisa dipraktikkan dalam Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM).

 

“Kegiatan ini sangat positif dan tentunya berguna bagi para pendidik. Semoga kegiatan-kegiatan serupa bisa terus diselenggarakan guna memperoleh bimbingan dan pelatihan teknis terkait pembelajaran. Hal itu tentu berguna juga untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi para guru. Untuk itu, kegiatan serupa yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat LP2M IAKN Kupang ini juga harus diterapkan di semua daerah di NTT demi memajukan pendidikan,” tambah Fahril.



Untuk diketahui, kegiatan workshop tersebut dihadiri oleh Narasumber dari Tim LP2M IAKN Kupang yang berjumlah 4 orang dan 2 monitoring, Kepala SMPS Muhamadiyah Ende, para peserta workshop dari unsur guru, tenaga pendidik, serta perwakilan dari Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah dan tenaga pendidik SMP Kelimutu yang berjumlah 30 orang. (Jamil/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments