Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMK NEGERI 1 KOTA TAMBOLAKA GELAR WORKSHOP LITERASI

 

(Foto: Suasana pembukaan Workshop Literasi Bagi Guru dan Peserta didik di SMK Negeri 1 Kota Tambolaka, Senin (12/9/2022))


Sumba Barat Daya, CAKRAWALANTT.COM - Dalam mendukung peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di lembaga pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, menggelar Workshop Literasi Bagi Guru dan Peserta Didik selama 3 hari, yakni Senin-Rabu (12-14/9/2022). Kegiatan yang didukung oleh Cakrawala NTT tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala SMK Negeri 1 Kota Tambolaka, Yos Yinga Bani, Senin (12/9/2022).

 

Dalam sambutannya, Yos memberikan apresiasi dan limpah terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurutnya, penyelenggaraan workshop literasi merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan generasi muda, terutama guru dan peserta didik, guna menyambut generasi emas di tahun 2050 mendatang. Untuk itu, terang Yos, literasi adalah suatu hal yang sangat penting, terutama dalam kaitannya dengan aktivitas membaca dan menulis. Keduanya, sambung Yos, harus berjalan secara seimbang.

 

“Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kita berkomitmen untuk membangun generasi muda untuk menghasilkan generasi emas di tahun 2050 mendatang. Literasi adalah hal yang penting, terutama membaca dan menulis. Kedua hal itu harus berjalan seimbang. Literasi selalu hampir dilupakan, sehingga pikiran yang sehat harus terus diasah dengan kegiatan-kegiatan literasi seperti ini,” ungkap Yos.

 

Sementara itu, Pimpinan Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, turut mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi yang positif atas niat baik SMK Negeri 1 Kota Tambolaka dalam mengembangkan budaya literasi di kalangan guru dan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan literasi yang bermanfaat. Baginya, literasi, terutama aktivitas menulis, merupakan cara untuk berada dan berbicara. Selain itu, sambung Gusty, literasi juga menjadi jembatan antara teks dan konteks, narasi dan aksi, serta teori dan praktik. Oleh sebab itu, Gusty berharap agar para peserta workshop bisa mengikuti proses pendampingan literasi tersebut secara baik dan aktif.

 

“Kita akan bersama bergerak dan mengasah kemampuan menulis. Proses pendampingan ini sangat penting guna meningkatkan budaya literasi. Menulis adalah cara kita berada dan berbicara. Menulis menjadikan kita berada, dan menulis adalah cara kita berbicara dengan para pembaca,” tandas Gusty.



Diawali Katarsis Literasi

 

Setelah melaksanakan seremonial pembukaan, workshop literasi tersebut diawali dengan pemberian materi terkait “Gerakan Literasi di NTT” dan “Katarsis Literasi” oleh Pimpinan Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno. Penyampaian kedua materi tersebut melibatkan para guru dan peserta didik (kelas gabungan).

 

Seusai pemberian materi terkait “Gerakan Literasi di NTT”, Gusty melanjutkan sesi “Katarsis Literasi” yang memprioritaskan partisipasi aktif dari para peserta didik. Para peserta disuguhi video pendek terkait relasi antara orang tua dan anak, serta didorong untuk menuliskan surat kepada orang tua sebagai ungkapan batin dan motivasi pribadi.  



Untuk diketahui, berdasarkan hasil laporan panitia, kegiatan workshop literasi tersebut diikuti oleh 45 guru dan 50 peserta didik SMK Negeri 1 Kota Tambolaka, serta 5 orang mahasiswa STKIP Weetebula. Dalam kegiatan workshop tersebut, para guru didampingi untuk menyusun dan menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI) berupa Artikel Ilmiah Populer dan para peserta didik didampingi untuk mengenal dan menulis Ragam Penulisan Kreatif. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments