Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PENGEMBANGAN BERBAGAI UNIT PRODUKSI MENUJU SMK NEGERI 1 WAIKABUBAK YANG UNGGUL





Oleh : Yohana Landa, S.Pd

(Kepala SMK Negeri 1 Waikabubak, Sumba Barat)



CAKRWALANTT.COM - Unit produksi menjadi andalan dari setiap kompetensi keahlian di SMK Negeri 1 Waikabubak (SMEKWAI) yang merupakan salah satu lembaga pendidikan vokasi di Kabupaten Sumba Barat. Pengembangan unit produksi merupakan bagian integral dari setiap kompetensi keahlian, sebab melalui kegiatan tersebut, pengetahuan yang dimiliki peserta didik diperkuat dengan melakukan praktik di setiap unit produksi.

 

Untuk itu, ketika melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), peserta didik sudah memiliki bekal yang memadai. Namun, terdapat pula beberapa unit produksi yang belum memenuhi standar sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia kerja, sehingga memerlukan dukungan lebih yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), dana, dan sarana prasana yang sesuai kebutuhan.

 

SMK Negeri 1 Waikabubak memiliki 2 bidang keahlian, yaitu Bisnis Manajemen dan Pariwisata. Bisnis Manajemen meliputi 3 kompetensi keahlian berupa Otomatisasi dan Tata Kelola kepegawaian, Akuntansi, serta Keuangan Lembaga dan Bisnis Daring dan Pemasaran. Sedangkan, Pariwisata meliputi 2 kompetensi keahlian berupa Usaha Perjalanan Wisata dan Perhotelan.

 

Setiap kompetensi keahlian memiliki kekhasannya masing-masing dan mengarahkan anak didik pada keterampilan khusus pula. Pengembangan unit produksi perlu mendapat perhatian serius, sebab menjadi jembatan yang mengantar anak didik untuk siap memasuki dunia kerja dan dunia industri selepas SMK, serta tidak menutup kemungkinan untuk jenjang yang lebih tinggi. Yang menjadi pekerjaan rumah bagi setiap elemen yang ada di SMK Negeri 1 Waikabubak adalah “Bagaimana cara memaksimalkan unit produksi yang ada?”

 

Sebagai Kepala SMK Negeri 1 Waikabubak, penulis mencoba melakukan berbagai upaya pengembangan unit produksi yang ada demi menjawab program pemerintah provinsi NTT, meskipun terbilang tidak mudah. Penulis bersama seluruh anggota keluarga SMK Negeri 1 Waikabubak pun mencoba memaksimalkan berbagai peluang untuk mengembangkan unit produksi dengan menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan.

 

Untuk diketahui, unit produksi di SMK Negeri 1 Waikabubak meliputi  toko sekolah, kantin, hotel mini, sanggar tenun, dan fotocopy yang akan diresmikan pada September 2022. Setiap unit produksi memiliki pengelolanya masing-masing, misalnya toko sekolah dan kantin yang dikelola oleh guru-guru produktif dari Bisnis Daring dan Akuntansi Keuangan Lembaga, hotel mini oleh Bidang Perhotelan, fotocopy oleh Bidang Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, serta sanggar tenun melibatkan semua perwakilan kompetensi keahlian. Dalam rangka pengembangan unit produksi yang ada, maka terdapat beberapa langkah yang telah ditempuh sebagai berikut.

 

Pertama, menyatukan persepsi dan tekad bersama melalui musyawarah pada kerapatan dewan guru atau pegawai pada awal tahun (minggu pertama Bulan Januari) guna mengembangkan unit produksi yang dilakukan pada awal tahun 2022 . Setiap unit produksi dilihat berdasarkan keunggulan dan keuntungannya bagi seluruh keluarga besar SMK Negeri 1 waikabubak. Setiap elemen akan memberikan kontribusi dan sejalan dengan itu akan menikmati hasilnya secara adil.

 

Kedua, penambahan modal usaha memungkinkan setiap unit produksi untuk mengembangkan usaha dengan lebih maksimal.

 

Ketiga, penetapan penanggung jawab setiap unit produksi dengan deskripsi tugasnya masing-masing memberi ruang yang seluas-luasnya kepada pengelola untuk melakukan kegiatannya secara maksimal dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku.

 

Keempat, setiap pengelola unit produksi akan memberikan laporan kegiatan secara terperinci kepada kepala sekolah dan akan diteruskan oleh kepala sekolah kepada dewan guru atau pegawai setiap awal bulan arus kas masuk dan keluar per bulan. Hal tersebut sangat penting untuk dilakukan, sebab makin transparan pengelolaan unit produksi, semakin tinggi pula kepercayaan seluruh warga sekolah dan ini secara tidak langsung berdampak pada kepemimpinan dan kerja sama yang semakin solid.

 

Kelima, menambah pegawai paruh waktu untuk sanggar tenun yang dalam hal ini dilakukan agar setiap hari peserta didik yang berpraktik didampingi langsung oleh ahlinya dan tentu saja produk yang dihasilkan bisa berkualitas,  serta  target  produk yang dihasilkan per bulan dapat menjawab kebutuhan sekolah. Selanjutnya, diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat, bahkan dapat menjadi pemasok di Dekranasna Provinsi NTT.

 

Keenam, setiap hari anak-anak secara bergantian akan melaksanakan praktik di setiap unit produksi yang ada. Hal ini dapat dilakukan karena jumlah jam produk kreatif dan kewirausahaan untuk kelas XI berkisar 7 jam, sehingga peserta didik dapat berpraktik bersama expert-nya.

 

Ketujuh, guru-guru produk kreatif dan kewirausahaan wajib melatih anak dengan berbagai keterampilan yang bernilai ekonomis. Sekolah menyediakan dana secukupnya dan peserta didik bersama guru merencanakan dan melaksanakan bersama kegiatan kewirausahaan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada pelaporan.

 

Kedelapan, pemanfaatan keuntungan dari setiap unit produksi akan dibagi secara proporsional untuk PAD Provinsi NTT karena sekolah memiliki kewajiban untuk menyetor ke provinsi, pengelola, dan seluruh warga SMK Negeri 1 Waikabubak.

 

Kesembilan, kepala sekolah bersama pengelola mengajukan proposal ke Dekranasda Provinsi NTT dan BNI Cabang Waikabubak untuk pengembangan sanggar tenun, sehingga bila disetujui, maka besar harapan sekolah unit produksi yang ada makin berkembang.

 

Kesepuluh, untuk unit produksi fotocopy, bagi warga SMK Negeri 1 Waikabubak akan diberikan potongan harga yang lebih rendah dari harga standar pada umumnya. Diharapkan melalui unit produksi yang baru ini akan memudahkan peserta didik untuk mem-fotocopy dengan harga yang terjangkau dan menambah income bagi SMK Negeri 1 Waikabubak.

 

Langkah-Langkah kecil tersebut sudah dilaksanakan dan akan teruskan dikembang sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia usaha, dunia kerja, dan dunia industri di Kabupaten Sumba Barat maupun masyarakat NTT pada umumnya sebagai pijakan untuk langkah selanjutnya yang diharapkan makin memperkaya dan memperindah wajah SMK Negeri 1 Waikabubak.

 

Dari paparan di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu pengembangan unit produksi SMK Negeri 1 Waikabubak dapat terlaksana karena diawali dengan keputusan bersama dan komitmen yang sama, transparansi pengelolaan dan pemanfaatan unit produksi  memberi semangat dan harapan baru bagi pengembangan unit produksi yang lebih maksimal, pelibatan peserta didik dalam setiap kegiatan unit produksi merupakan jembatan yang memperkuat skill dari peserta didik untuk siap menjadi wirausaha muda di masa depan, serta membangun kemitraan dengan lembaga lain sebagai jalan untuk memperkenalkan SMK Negeri 1 Waikabubak ke dunia yang lebih luas.

 

Demikianlah beberapa langkah yang sudah dilakukan, meski belum purna, tetapi mulai terasa adanya perubahan yang signifikan. Untuk ke depannya, tentu anggota keluarga SMK Negeri 1 Waikabubak, baik guru, pegawai, maupun peserta didik akan terus berbenah, sehingga apa yang menjadi harapan bersama dapat terwujud, sebab kami memiliki mimpi yang sama, bergerak bersama, serta suka dan duka dijalani bersama untuk menjadikan SMK Negeri 1 Waikabubak sebagai sekolah dengan keunggulan yang khas dan siap berkompetisi di tengah kehidupan masyarakat Sumba Barat. Selain itu, peserta didik juga siap terjun dalam dunia kerja dan dunia industri. Bravo SMK Negeri 1 Waikabubak. (red)


Post a Comment

0 Comments