Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO ANIMASI

 



Oleh : Dyna D. Naubnome, S.Pd

(Guru SMAS PGRI Oenay, TTS)




CAKRAWALANTT.COM - Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik secara efektif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Penyelenggaraan pendidikan di lingkungan sekolah melibatkan guru sebagai pendidik dan murid sebagai peserta didik. Hal itu diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.

 

Guru selalu menjadi pusat perhatian sebagai pengarah, pengatur, dan pencipta suasana kegiatan belajar mengajar yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, pemahaman guru terhadap model pembelajaran akan mempengaruhi peranan dan aktivitas peserta didik dalam belajar. Guru sebagai salah satu pelaku atau komponen dari pendidikan dituntut seprofesional mungkin, terutama dalam mengorganisasikan dan memformulasikan model pembelajaran yang dinilai dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik yang tentunya berimplikasi langsung pada pencapaian hasil belajar.

 

Salah satu mata pelajaran yang turut menuntut profesionalisme guru dalam mencapai tuntutan pembelajaran adalah matematika. Sebagai ilmu eksata, matematika harus diajarkan dengan metode tertentu guna menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Di Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) PGRI Oenay, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), proses pembelajaran matematika kadang tidak berjalan secara baik karena minimnya motivasi belajar peserta didik dalam menyimak dan memahami subtansi materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Akibatnya, proses pencapaian tujuan dari pembelajaran tersebut tidak berlangsung sebagaimana mestinya.

 

Menurut penulis, hal itu disebabkan oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mata pelajaran matematika tidak mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik. Dalam penyampaian materinya, guru cenderung menerapkan metode ceramah, dimana guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis serta mengarahkan peserta didik untuk mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikannya. Bahkan, guru akan mengurangi peluang diskusi karena minimnya keinginan untuk bertanya oleh peserta didik.    

 

Situasi tersebut akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan dalam diri para peserta didik, sehingga tidak jarang banyak dari mereka yang mengobrol bersama teman sebangku, ketiduran saat jam pelajaran berlangsung, dan juga bermain gadget. Hal itu menjadi bukti betapa pasifnya peserta didik karena tida dilibatkan secara interaktif dalam aktivitas pembelajaran. Maka dari itu, metode pembelajaran yang diterapkan harus dimodifikasi dan diperbarui sekreatif mungkin guna merangsang keaktivan para peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.  

 

Dalam dunia pendidikan terdapat beberapa model pembelajaran, salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi peserta didik dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar yang kooperatif, peserta didik belajar untuk bekerja sama dengan anggota lainnya. Pada model ini, peserta didik memiliki dua tanggung jawab, yaitu belajar untuk diri sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar dan memecahkan permasalahan yang mereka temui.

 

Salah satu model pembelajaran yang melibatkan keaktivan peserta didik adalah model pembelajaran Examples non Examples. Menurut Agus Suprijono (2009:125), model pembelajaran examples non examples adalah model pembelajaran yang membelajarkan peserta didik terhadap permasalahan yang ada disekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, dan kasus yang bermuatan masalah. Tahapan dalam model pembelajaran ini sangat memudahkan guru dan peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

 

Guru hanya menyiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan peserta didik yang diberikan kesempatan untuk menganalisis gambar yang ada kemudian mendiskusikannya bersama anggota kelompoknya. Guru kemudian membantu peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan. Digunakannya model pembelajaran examples non examples dengan bantuan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Media animasi yang digunakan juga dapat memotivasi peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang di sampaikan dan memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

 

Penggunaan model pembelajaran examples non examples juga mendorong peserta didik untuk lebih teliti dalam menganalisis dan menentukan gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan gambar yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Peserta didik juga sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga menjadi lebih menarik.

 

Dalam proses pembelajaran yang berlangsung dari awal penerapan model pembelajaran examples non examples, peserta didik dapat memahami dan menerapkan model pembelajaran yang diberikan dan hasil yang diperoleh peserta didik sangat memuaskan. Proses pembelajaran dimulai dengan guru menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian, guru menayangkan gambar yang ada dengan bantuan video animasi dan peserta didik mengamati dan mencatat hasil pengamatan yang kemudian didiskusikan dengan teman sekelompok.

 

Hasil diskusi akan dipresentasikan di depan kelas, dan kemudian guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pelajaran yang telah berlangsung. Model pembelajaran examples non examples sangat efektif, sehingga peserta didik mampu memahami materi dengan baik dan hasil yang diperoleh sangat memuaskan. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. (Budi/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments