(Foto: Kemendikbudristek) |
Jawa, Timur, CAKRAWALANTT.COM - Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan koordinasi dan
sinkronisasi data untuk Formasi Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Sama (PPPK) 2022. Upaya yang dilakukan
melalui rangkaian rapat koordinasi di lima region sejak 18 Juni hingga 15 Juli
2022 tersebut diapresiasi para perwakilan Pemerintah Daerah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Kupang, Dumuliahi Djami, menyatakan kegiatan yang dilakukan sangat tepat.
Sebab, kebutuhan guru di daerah sangat besar. “Kami memberikan apresiasi
terhadap Ditjen GTK Kemendikbudristek yang memberikan ruang bagi kita untuk
berdiskusi terkait apa yang bisa dilakukan bersama guna pemenuhan guru di
daerah masing-masing,” kata Dumuliahi, yang turut hadir pada rapat koordinasi
di Surabaya, 12-15 Juli 2022.
Dumuliahi melanjutkan rekrutmen ASN PPPK tahun
2022 merupakan langkah yang sudah sangat luar biasa. Dirinya mendorong agar ke
depan format rekrutmen seperti ini bisa dilakukan kembali. Bahkan tidak hanya
untuk formasi pendidik/guru, tetapi juga pendidik lainnya yang menunjang proses
pembelajaran.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Kabupaten Trenggalek, Eko Yuniati. Menurut dia, rapat koordinasi
dapat membantu Pemda yang selama ini bingung dalam menyelesaikan permasalahan
tenaga honorer.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami jadi
terbantu sekali. Kami bisa berdiskusi dengan Kemendikbudristek, Kementerian
Keuangan, BKN, KemenpanRB dan juga Kemendagri sehingga kebijakan ini tidak
hanya menjadi kebijakan daerah, tetapi juga kebijakan nasional,” ucap Eko.
Untuk formasi guru yang diajukan, Eko menambahkan
guru honorer di daerahnya yang tercatat di dapodik sekitar 1.125 orang per Juli
2022. Jumlah tersebut termasuk guru yang sudah ikut seleksi tahun lalu dan
lulus passing grade yang berjumlah 611 orang. Sedangkan pada 2021,
guru honorer yang sudah diangkat menjadi guru ASN PPPK mencapai 546 orang.
“Kami akan upayakan 1.125 guru honorer ini bisa
memenuhi semuanya. Kami sudah melakukan koordinasi dari awal dengan OPD
terkait, berapa kemampuan anggaran kami untuk betul-betul bisa mengangkat guru
honorer di daerah kami,” ujar Eko.
Serupa dengan Pemda lainnya, Sekretaris Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surabaya,
Mamik Suparmi menyampaikan sinkronisasi data antara pemerintah pusat dengan
daerah menjadi awalan yang bagus untuk rekrutmen guru ASN PPPK 2022.
Mamik berharap dengan mekanisme rekrutmen yang sudah
diperbaharui dapat dijalankan Pemda dengan sebaik-baiknya. “Sehingga harapan
ada guru-guru profesional melalui PPPK ini bisa terwujud untuk perbaikan dunia
pendidikan ke depan,” pungkas Mamik.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani,
menerangkan seleksi guru ASN PPPK 2022 akan memprioritaskan 193.954 peserta
yang telah lulus passing grade pada seleksi tahun 2021 namun belum
mendapatkan formasi. Jumlah tersebut akan digabungkan dengan kuota formasi guru
yang diajukan daerah pada tahun ini.
“Kami berharap setelah rapat koordinasi ini bapak
dan ibu panitia daerah menambah kuota formasi sehingga bisa memenuhi pekerjaan
rumah kita pada tahun depan. Amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang
Pemerintah Daerah memberikan kewenangan dan tanggung jawab terkait pemenuhan
atau pengajuan formasi ASN PPPK kepada pemerintah daerah. Kami membantu agar
hal tersebut terealisasi dengan baik dan sesuai sehingga guru-guru berkualitas
yang memenuhi kuota tersebut,” ungkap Nunuk.
Terkait perubahan mekanisme, Nunuk menjelaskan
proses seleksi akan melibatkan Pemda dengan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan. Perubahan ini muncul setelah Kemendikbudristek bersama Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) melakukan
evaluasi terhadap seleksi tahun lalu.
“Kami mengharapkan bapak dan
ibu pemerintah daerah punya perhatian yang besar seperti kita. Pemenuhan
kebutuhan guru adalah pekerjaan bersama. Jadi kolaborasi yang baik antara kita
akan menghasilkan guru-guru terbaik yang diangkat jadi guru ASN PPPK,” tutup
Nunuk. (Ruri/Aline. R/Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments