Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

JIWAKU YANG KUAT

(Kumpulan Puisi Peserta Didik SMA Negeri Kapan)


Ilustrasi.


JIWAKU YANG KUAT

Karya: Cantika Rahmadinata Ndolu*

 

Ragaku sangatlah kuat

walau diterpa badai dan angin topan.

Dinding yang menjadi saksi bisu, seperti apa diriku

kala hilangnya cahaya cantik dari senja.

Bantal adalah pelukan dan sandaran ternyaman,

menjagaku hingga terlelap.

 

Saat fajar menyingsing,

kubangkit menempuh semangat baru.

Bibir yang bicara tanpa henti,

sudut bibir yang selalu melebar,

adalah senjata terbaikku.

Yah. . . aku baik-baik saja.

 

Menjadi seorang yang perkasa dan tangguh,

menjadi penghibur bagi orang lain,

betapa tangguh dan kuatnya diriku.

Aku mencintai apapun yang ada pada diriku,

memaafkan diri sendiri,

serta menghargai perjuanganku sampai detik ini.

 

Aku bangga pada ragaku,

aku bangga pada jiwaku.

 

*Peserta didik Kelas XI IPA 1 SMA Negeri Kapan

 

***

 

PERPISAHAN

Karya: Diana Lingu Djara*

              

Sebentar lagi kita akan berpisah,

berpencar menempuh tujuan demi masa depan.

Kita akan berpisah

dan tak akan berjumpa lagi.

 

Wahai kawan. . .

Di depan mata perpisahan itu berada,

kebersamaan kita akan jadi cerita.

 

Tawa kita

canda kita

marah kita

semua emosi kita dulu

hanya bentuk kenangan indah.

 

Kita berpisah demi segenap impian.

Impian yang berbeda

juga jalan yang berbeda.

Semuanya untuk masa depan

yang kita cita-citakan.

 

Hari ini kita berada di sini,

di ruang kotak ini.

Semua cerita dan tokoh dimulai.

Ada tawa,

ada tangis,

ada kebersamaan,

yang tak akan mungkin terlupa begitu saja.

 

Semua cerita tentang kelas ini

beserta penghuninya adalah kita.

Kebersamaan yang tercipta

takkan mungkin terhapus

hanya karena raga kita jauh.

 

Ruang sederhana ini

jadi saksi di sudut memori.

Di ruang ini, kita menulis kenangan indah.

 

*Peserta didik kelas X IPS A SMA Negeri Kapan

 

***

 

KERINDUAN UNTUK SEORANG IBU

Karya: Stefen Toni Tefnai

 

Ibu. . .

Aku sangat merindukanmu.

Saat aku menutup mata,

aku ingin melihatmu

seakan-akan aku bersamamu.

 

Ibu. . .

Tak pernah kuharapkan engkau pergi

tak pernah kuharapkan engkau meninggalkanku.

 

Ibu. . .

Engkau adalah malaikat terindah

yang pernah kutemui dalam hidupku.

Kau adalah pelindungku, penjagaku, dan guruku.

Dari aku rapuh hingga kau berpulang ke Ilahi,

kasihmu lebih indah

dari semua kasih yang ada di muka bumi.

Bukan hanya air mata, darah dan nyawa,

engkau pertaruhkan siang malam tiada henti,

hanya agar buah hatimu tersenyum,

tumbuh besar dan mampu memberi arti bagi kehidupan.

 

Namun, kini engkau sudah pergi jauh.

Aku hanya bisa melihat bayanganmu, ibu

dalam setiap mimpiku.

Dan saat aku merindukanmu,

aku hanya tunduk

dan meneteskan sejuta air mata.

 

Semuanya yang terbaik untukmu, ibu.

Maafkan anakmu yang selalu menyusahakanmu

dan membuatmu kawatir.

Aku selalu ingat kepadamu, ibu.

Doaku selalu untukmu

agar engkau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.

 

*Peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri Kapan

 

***


LELAH

Karya: Putry Sisilia Babys*

 

Setelah seharian memeras keringat,

kutahu kau merasa penat.

Letih, lelah, dan muak mungkin kamu rasakan.

Mengapa tak pernah ada keluhan di setiap katamu?

 

Kau hebat dan tak pernah lelah di detik-detik waktumu.

Siang membakar semangatmu di pundak.

Tegar tegap lelahmu meniupkan bau rerumputan.

Cobalah beristirahat sejenak di naungan!

 

Bongkahan tanah itu tidak akan pergi

hanya karena kau beristirahat sebentar dan meneguk air.

Aku membenci waktu,

dia membiarkan terik matahari menyengat

 di kala peluhmu mengalir.

 

Ingin kuteriak, bisakah kamu beristirahat sejenak?

Apakah kamu tidak merasa lelah?

Di tengah tanah cangkulan lelahmu?

Tapi egoku terlalu besar untuk berucap,

hanya berharap,

kau menangkap raut kesalku.

 

Kau berlari di antara detik-detik pembelaanku,

mengalahkan kecepatan peluru waktu.

Bangunan tinggi tak mampu kau lompati,

tapi mampu mengangkatku saat hidup tak masuk akal.

 

*Peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kapan

 

(red)


Post a Comment

0 Comments