(Kumpulan Puisi Peserta Didik SMA Negeri Kapan)
Ilustrasi. |
JIWAKU YANG KUAT
Karya: Cantika
Rahmadinata Ndolu*
Ragaku sangatlah kuat
walau diterpa badai dan angin topan.
Dinding yang menjadi saksi bisu, seperti apa diriku
kala hilangnya cahaya cantik dari senja.
Bantal adalah pelukan dan sandaran ternyaman,
menjagaku hingga terlelap.
Saat fajar menyingsing,
kubangkit menempuh semangat baru.
Bibir yang bicara tanpa henti,
sudut bibir yang selalu melebar,
adalah senjata terbaikku.
Yah. . . aku baik-baik saja.
Menjadi seorang yang perkasa dan tangguh,
menjadi penghibur bagi orang lain,
betapa tangguh dan kuatnya diriku.
Aku mencintai apapun yang ada pada diriku,
memaafkan diri sendiri,
serta menghargai perjuanganku sampai detik ini.
Aku bangga pada ragaku,
aku bangga pada jiwaku.
*Peserta didik Kelas XI IPA 1 SMA Negeri Kapan
***
PERPISAHAN
Karya: Diana Lingu Djara*
Sebentar lagi kita akan berpisah,
berpencar menempuh tujuan demi masa depan.
Kita akan berpisah
dan tak akan berjumpa lagi.
Wahai kawan. . .
Di depan mata perpisahan itu berada,
kebersamaan kita akan jadi cerita.
Tawa kita
canda kita
marah kita
semua emosi kita dulu
hanya bentuk kenangan indah.
Kita berpisah demi segenap impian.
Impian yang berbeda
juga jalan yang berbeda.
Semuanya untuk masa depan
yang kita cita-citakan.
Hari ini kita berada di sini,
di ruang kotak ini.
Semua cerita dan tokoh dimulai.
Ada tawa,
ada tangis,
ada kebersamaan,
yang tak akan mungkin terlupa begitu saja.
Semua cerita tentang kelas ini
beserta penghuninya adalah kita.
Kebersamaan yang tercipta
takkan mungkin terhapus
hanya karena raga kita jauh.
Ruang sederhana ini
jadi saksi di sudut memori.
Di ruang ini, kita menulis kenangan indah.
*Peserta didik
kelas X IPS A SMA Negeri Kapan
***
KERINDUAN UNTUK SEORANG IBU
Karya: Stefen Toni Tefnai
Ibu. . .
Aku sangat merindukanmu.
Saat aku menutup mata,
aku ingin melihatmu
seakan-akan aku bersamamu.
Ibu. . .
Tak pernah kuharapkan engkau pergi
tak pernah kuharapkan engkau meninggalkanku.
Ibu. . .
Engkau adalah malaikat terindah
yang pernah kutemui dalam hidupku.
Kau adalah pelindungku, penjagaku, dan guruku.
Dari aku rapuh hingga kau berpulang ke Ilahi,
kasihmu lebih indah
dari semua kasih yang ada di muka bumi.
Bukan hanya air mata, darah dan nyawa,
engkau pertaruhkan siang malam tiada henti,
hanya agar buah hatimu tersenyum,
tumbuh besar dan mampu memberi arti bagi kehidupan.
Namun, kini engkau sudah pergi jauh.
Aku hanya bisa melihat bayanganmu, ibu
dalam setiap mimpiku.
Dan saat aku merindukanmu,
aku hanya tunduk
dan meneteskan sejuta air mata.
Semuanya yang terbaik untukmu, ibu.
Maafkan anakmu yang selalu menyusahakanmu
dan membuatmu kawatir.
Aku selalu ingat kepadamu, ibu.
Doaku selalu untukmu
agar engkau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
*Peserta didik
kelas XI MIPA 2 SMA Negeri Kapan
***
LELAH
Karya: Putry Sisilia Babys*
Setelah
seharian memeras keringat,
kutahu
kau merasa penat.
Letih, lelah, dan muak mungkin kamu rasakan.
Mengapa
tak pernah ada keluhan di setiap
katamu?
Kau
hebat dan tak pernah lelah di detik-detik
waktumu.
Siang
membakar semangatmu di pundak.
Tegar
tegap lelahmu meniupkan bau rerumputan.
Cobalah
beristirahat sejenak di naungan!
Bongkahan
tanah itu tidak akan pergi
hanya karena kau beristirahat sebentar dan
meneguk air.
Aku
membenci waktu,
dia
membiarkan terik matahari menyengat
di kala
peluhmu mengalir.
Ingin
kuteriak, bisakah kamu
beristirahat sejenak?
Apakah
kamu tidak merasa lelah?
Di tengah tanah cangkulan lelahmu?
Tapi
egoku terlalu besar untuk berucap,
hanya berharap,
kau
menangkap raut kesalku.
Kau
berlari di antara
detik-detik pembelaanku,
mengalahkan kecepatan peluru waktu.
Bangunan
tinggi tak mampu kau lompati,
tapi mampu mengangkatku saat hidup tak
masuk akal.
*Peserta didik
kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kapan
0 Comments