![]() |
Pose bersama usai Pelatihan
Fasilitator Sinode II Keuskupan Maumere Tingkat Paroki Spiritu Santo Misir di
Aula Lepo Tagang Paulus Jansen, CM, Maumere, Minggu (3/4/2022).
Sikka, CAKRAWALANTT.COM - Paroki
Spiritu Santo Misir, Maumere menggelar Kegiatan Pelatihan Fasilitator Sinode II Keuskupan Maumere
selama 3 hari, yakni Jumat-Minggu (1-3/4/2022). Kegiatan yang berlangsung di
Lepo Tagang Paulus Jansen, CM, Susteran Alma Wairklau, Maumere tersebut difasilitasi oleh Pater Hubert Thomas Hasulie, SVD dan diikuti oleh perwakilan dari 21 lingkungan se-Wilayah Paroki
Spiritu Santo Misir. Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Kegiatan,
Oktavianus Oedipus kepada media ini, Minggu (3/4/2022).
Oktavianus
mengatakan bahwa kegiatan tersebut melibatkan utusan dari beberapa lingkungan, biarawan dan biarawati, serta Tim Dewan
Pastoral Paroki (DPP) yang berada di Wilayah Paroki Spiritu Santo Misir. Di
dalam kegiatan tersebut, harapnya, para peserta bisa menjadi agen pembebasan
dan transformasi yang berlandaskan pada 4 pilar utama, yakni Evaluasi Pastoral,
Analisa Sosial (Ansos), Refleksi Biblis dan Tanggapan Pastoral.
“Kegiatan
tersebut mendorong semua umat untuk berjalan bersama sesuai dengan visi
Keuskupan Maumere, yakni Keuskupan Maumere yang beriman, sejahtera, solider dan
membebaskan dalam terang Sabda Allah,” sambung Oktavianus.
Sementara
itu, Pater Hubert selaku pemateri mengemukakan 6 topik utama, yakni Tugas Gereja, Pastoral
sebagai Praktik Pembebasan, Metodologi Pastoral, Komunitas Basis Gerejawi (KBG)
sebagai Kendaraan untuk Perjuangan, Petugas Pastoral sebagai Fasilitator, dan
Skema Dasar Pastoral. Menurut Pater Hubert, prinsip dasar pastoral Keuskupan Maumere adalah pastoral sebagai praktik kebebasan. Untuk itu, dirinya mengajak semua
peserta pelatihan untuk mendukung karya pastoral Keuskupan Maumere.
“Pastoral
harus bersifat kontekstual berdasar pada masalah-masalah pokok dan sebab, kunci tindakan pastoral harus
mengekspresikan opsi yang jelas, pastoral bersifat partisipatif, sesuai dengan
Rencana Allah, metodologi praktis,” ungkapnya.
“Sebagai
komunitas Kristiani, mari kita berdayakan umat kita yang belum berdaya menjadi
komunitas berdaya dalam Terang Cinta Kasih Allah,” sambung Pater Hubert.
![]() |
Diskusi Kelompok Enam tentang Pengembangan Ketahanan Budaya dan Iman.
Lebih
lanjut, Pastor Paroki Spiritu Santo Misir, RD. Deodatus Duu yang sempat hadir
turut mengajak para peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan
berlandaskan hati. Melalui landasan hati yang utuh, imbuhnya, akan terdapat
begitu banyak orang yang bisa mengambil bagian dalam memfasilitasi umat di
tingkat KBG. Untuk itu, harap RD. Deodatus, para peserta pelatihan hendaknya
memiliki kompetensi dan kemampuan yang baik ketika memfasilitasi setiap
kegiatan di Sinode II, baik di tingkat KBG, paroki, maupun keuskupan.
Untuk
diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh 120 orang peserta dengan tetap
menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang belaku. Selain itu, Sinode II
Tingkat Lingkungan se-Paroki Spiritu Santo Misir akan dilaksanakan pada
Mei-Juni 2022 mendatang. (Bastian Kopong/MDj/red)
0 Comments