Foto
: Dokumentasi Kemendikbudristek.
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Satuan pendidikan vokasi, baik Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Perguruan Tinggi Vokasi maupun Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
telah banyak mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten yang siap bersaing
hingga global, terlebih pascapandemi. Salah satu bidang pendidikan vokasi yang
turut meningkatkan percepatan pemulihan ekonomi Indonesia adalah bidang
kemaritiman baik formal maupun nonformal.
“Keberhasilan pendidikan vokasi bidang kemaritiman
ini dibuktikan melalui lulusan yang benar-benar menjawab dan memenuhi tantangan
dunia kerja maritim level internasional,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan
Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto di Jakarta, Senin (18/4/2022).
Pasalnya, ketautsesuaian (link and match) dengan mitra (stakeholder)
nasional dan luar negeri telah semakin mengarahkan kurikulum dan sistem
pembelajaran pendidikan vokasi untuk menciptakan lulusan yang kompeten,
terampil, unggul dan berdaya saing, serta tentunya berstandar internasional.
“Ratusan SDM lulusan kampus vokasi kemaritiman,
serta ratusan hingga bahkan ribuan SDM lulusan lembaga kursus dan pelatihan
vokasi kemaritiman terserap dengan cepat oleh perusahaan-perusahaan pelayaran
dan perkapalan luar negeri,” tutur Wikan.
Ia menyontohkan dari sekian banyak kampus vokasi,
SMK maupun Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) bidang kemaritiman di Indonesia,
di antaranya terdapat dua institusi yang mencetak capaian-capaian yang berkelas
dunia, yakni Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) dan LKP Overseas Training Center (OTC) Bali.
Sebagai Perguruan Tinggi Vokasi, peran dan peluang
dari SDM kompeten yang dihasilkan oleh Polimarin telah terbukti diakui dunia
usaha, industri maupun kerja (DUDIKA). Kampus yang berlokasi di Semarang, Jawa
Tengah ini melayani bidang kemaritiman, khususnya pelayaran dan kepelabuhanan.
Polimarin tercatat telah melahirkan banyak SDM yang berperan aktif dalam roda
perekonomian dan proses perdagangan nasional hingga dunia.
Dirjen Wikan mengatakan, Polimarin berhasil mencetak
SDM maritim yang unggul melalui kerja sama dengan DUDIKA, sehingga memperoleh
output para alumni yang berkompeten sesuai kebutuhannya. Lebih lanjut Wikan
menjelaskan, keterlibatan DUDIKA dalam program “link and match” tersebut
terdiri atas (1) input di mana
industri meminta kriteria dan standar SDM yang mereka inginkan; (2) process yakni industri terlibat dalam
membangun kurikulum serta mendidik mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan; (3) output di mana
industri terlibat dalam menentukan capaian pembelajaran, bahkan profil lulusan
sesuai bidang keahlian dan penempatan di industri nantinya; dan (4) outcome yakni Polimarin dan DUDIKA
membangun sistem yang berkelanjutan.
Terkait dengan program magang, Reederei Nord yakni
perusahan yang bergerak di bidang pengoperasian kapal kontainer, tanker, dan
barang kiriman reguler (general cargo)
dari Jerman melalui PT Silo Bahari telah merekrut lebih dari 20 mahasiswa
Polimarin.
“Dalam program yang dilaksanakan selama 12 bulan
ini, Reederei Nord turut memberikan fasilitas uang saku mencapai US$480 setiap
bulan bagi mahasiswa,” terang Wikan.
Selain itu, kata dia, mahasiswa juga selalu
mendapatkan evaluasi pelaksanaan magang untuk mencapai kriteria kompetensi yang
telah ditetapkan. Reederei Nord pun memberikan program sistem bergabung kembali
(re-join) bagi mahasiswa yang
mendapatkan kondite baik selama magang untuk kembali bergabung sebagai staf
maupun insinyur di kapal-kapal Reederei Nord.
Salah satu alumni yang telah magang dan bergabung
kembali (re-join) adalah Anwar Adi
Prasetyo, yang juga merupakan lulusan Program Studi (Prodi) Teknika Polimarin.
Pada 2021 lalu, ia kembali dipanggil untuk mengawaki salah satu armada kapal
Reederei Nord berbendera Panama sebagai insinyur (engineer). Sebagai lulusan baru, Anwar diketahui mendapatkan gaji
senilai US$3.358 setiap bulannya.
“Tak hanya Anwar, lima rekannya juga sudah
mendapatkan jadwal untuk pemberangkatan ke kapal Reederei Nord dengan rotasi
dan tujuan pelabuhan yang memungkinkan untuk proses boarding atau sign-on.
Selain itu, 15 mahasiswa yang baru selesai magang di Reederei Nord, juga telah
mendapatkan ‘tiket’ untuk re-join
sebagai officer atau engineer setelah wisuda di tahun 2022
ini,” urai Dirjen Wikan.
Pendidikan Vokasi
Jenjang Nonformal Terus Bersinar
Selain pendidikan formal, pendidikan vokasi
nonformal pun terus bersaing dalam mencetak SDM yang siap pakai di dunia usaha,
industri maupun kerja (DUDIKA). Salah satunya adalah Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP) Overseas Training Center
(OTC) Bali.
Penanggung jawab LKP OTC Bali, I Wayan Rediyasa
menyebutkan, sebagai bagian dari unsur lembaga pendidikan vokasi Indonesia, LKP
OTC Bali turut serta membentuk konsep ketautsesuaian (link and match) dengan dunia industri.
“Hal ini dilakukan dengan beberapa pola kerja sama
yang dibangun dengan industri perhotelan di dalam negeri seperti Perusahaan
Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan manning agency dan beberapa hotel mewah di luar negeri,” ujarnya.
Adapun pola kerja sama yang dilakukan LKP tersebut,
yakni dengan penempatan kerja luar negeri melalui beberapa pola yaitu pola ‘G
to G’ antarnegara, pola mandiri dengan hubungan langsung antara calon pekerja
migran indonesia (CPMI) dengan perusahaan di luar negeri, pola “G to P” melalui
negara kepada perusahaan luar negeri, pola “P to P” melalui P3MI langsung ke
perusahaan luar negeri, serta pola uji kompetensi kepala sekolah (UKPS) untuk
kepentingan perusahaan itu sendiri yang memiliki cabang di luar negeri.
Tercatat, pada tahun ini penempatan CPMI untuk
perusahaan di darat luar negeri (landbase)
maupun kapal pesiar (seabase) terserap sebanyak 500 hingga 1.000 orang.
“Angka tersebut sebagian besar kami dapatkan dari
alumni OTC Bali melalui seluruh pola penempatan. Kami pastikan juga untuk
tingkat kepuasan terhadap kualifikasi CPMI yang diberikan oleh OTC Bali selama
ini sangat diapresiasi oleh pihak user di luar negeri,” ungkap I Wayan
Rediyasa. (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments