![]() |
Suasana Seminar Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Aula SMK Negeri 1 Ile Ape, Rabu (30/3/2022). |
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Ile Ape,
Paulus Geradus Hurint menggelar Seminar Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Pelajaran
Informatika untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MPLB di
SMK Negeri 1 Ile Ape”, Rabu (30/3/2022). Seminar perdana yang berlangsung di
Aula SMK Negeri Ile Ape tersebut dibuka secara resmi oleh Koordinator Pengawas
(Korwas) SMA/SMK dan SLB Kabupaten Lembata, Benyamin Beda Ruing serta dihadiri
oleh 40 guru SMK Negeri 1 Ile Ape dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan
(Prokes).
Kepada media ini, Paulus mengungkapkan bahwa
berdasaran hasil penelitian yang dilakukannya terhadap para peserta didik kelas
X Jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB) di SMK Negeri Ile
Ape, ditemukan adanya kesenjangan pembelajaran. Menurutnya, kesenjangan
tersebut disebabkan oleh metode mengajar guru yang masih bersifat konvensional,
sehingga guru lebih mendominasi Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tanpa
memperhatikan aspek keaktifan peserta didik. Akibatnya, suasana pembelajaran
menjadi kurang kondusif dan minat belajar peserta didik menjadi turun.
“Saya mencoba mengobservasi penyebabnya, antara lain
guru memberi materi sebanyak-banyaknya hanya untuk mengejar target kurikulum
tanpa melihat karakteristik dan perbedaan setiap individu. Dari situ, saya
berinisiatif melakukan penelitian dan mencoba memberikan solusi. Saya mencoba
pembelajaran di peserta didik kelas X dengan perbaikan pembelajaran dan
menerapkan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw,” sambung Paulus.
Sementara itu, untuk mencegah pelebaran kajian,
lanjut Paulus, permasalahan hanya dibatasi pada dua hal pokok, yakni
peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas X MPLB SMK Negeri 1
Ile Ape Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian tersebut, imbuhnya, bermanfaat
untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, dapat
mengetahui strategi pembelajaran yang variatif dan inovatif, serta mampu
meningkatkan mutu KBM di dalam kelas. Selain itu, tandas Paulus, penelitian
tersebut juga bermanfaat bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran
informatika sekaligus menunjang fasilitas pembelajaran.
Pemateri
dan Korwas SMA/SMK dan SLB Kabupaten Lembata bersama para peserta seminar.
Lebih lanjut, Paulus menerangkan penelitian tersebut
terdiri atas 2 siklus yang berfokus pada motivasi dan hasil belajar peserta
didik. Pada siklus pertama, jelasnya, para peserta didik dibagi ke dalam 4
kelompok tanpa melihat latar belakang dan diberikan penugasan melalui lembaran
kerja. Pada siklus pertama, imbuhnya, aktivitas belajar hanya mencapai 43.75%
dan meningkat menjadi 63% pada pertemuan kedua dengan hasil yang memuaskan.
Sedangkan, pada siklus kedua, sambungnya, para peserta didik dibagi kembali ke
dalam beberapa kelompok sesuai latar belakang masing-masing dan diberikan
penugasan yang sama. Dalam proses tersebut, ujarnya, presentase aktivitas dan
hasil belajar meningkat menjadi 83.75%.
Paulus berharap agar dengan dilakukannya penelitian
tersebut, partisipasi peserta didik bisa menjadi lebih aktif dan proses
pembelajaran bisa semakin efektif. Selain itu, pungkasnya, proses pembelajaran
bisa berpusat pada peserta didik dan guru mampu bertindak sebagai fasilitator
dan motivator yang mampu menciptakan suasana KBM secara lebih kondusif. (Rofinus R. Roning/MDj/red)
0 Comments