Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

MEMBANGUN RELASI, MEMUPUK RASA DAMAI

(Catatan Reflektif dari Kegiatan Ret-ret Peserta Didik SMAK St. Thomas Aquinas Weetebula)


Para peserta didik SMAK St. Thomas Aquinas Weetebula sedang mengikuti salah satu materi pendampingan dalam kegiatan ret-ret.  


 

Sumba Barat Daya, CAKRAWALANTT.COM - Menjelang berakhirnya masa pendidikan di jenjang menengah atas, sebanyak 204 peserta didik kelas XII SMAK St. Thomas Aquinas Weetebula, Sumba Barat Daya mengikuti kegiatan ret-ret bersama selama 3 hari, Kamis-Sabtu (17-19/2/2022). Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Ret-Ret St. Yohanes Maria Vianey, Katikuloku, Sumba Tengah. Dalam partisipasinya, para peserta didik didampingi oleh 14 tenaga pendidik (guru) dari SMAK St. Thomas Aquinas Weetebula.

 

Kegiatan ret-ret tersebut diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Simon Tenda, CSsR selaku Direktur Rumah Ret-Ret St. Yohanes Maria Vianey sekaligus Ketua Pemberi Ret-Ret bersama anggota tim, yakni RD. Si, Pr dan RD. Ulan, Pr. Selain para peserta ret-ret, Perayaan Ekaristi tersebut juga dihadiri oleh anggota tim ret-ret lainnya, yakni Sr. Xaverine, PRR dan Sr. Marlina, PRR serta Fr. Fritz, Pr.

 

Di hari pertama, para peserta ret-ret diajak dan dibimbing untuk memaknai kegiatan ret-ret secara benar guna mengikuti proses pengolahan diri. Dengan pendampingan yang baik, para peserta dituntun untuk menyelami Firman Tuhan dalam refleksi tentang perjalanan hidup mereka dalam terang iman. Hal itu berkaitan erat dengan aksi nyata dari hubungan timbal balik antara dirinya dengan Tuhan dan sesama. Melalui prosesi tersebut, para peserta mampu menemukan kekuatan dan kelemahan diri dalam relasi-relasi tersebut.



Lebih lanjut, di dalam proses pengolahan diri tersebut, para peserta juga dibimbing untuk dapat menyadari pentingnya kehadiran Tuhan dan sesama dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menciptakan kebahagiaan serta kedamaian. Untuk itu, para peserta diminta untuk mampu memilah dan memilih teman secara cermat agar tidak terpengaruh dengan hal-hal buruk yang bisa merusak relasi-relasi yang telah dibangun. Hal itu tentunya bisa menyebabkan ketidaknyamanan dalam setiap pergaulan.

 

Para peserta juga diarahkan untuk menanamkan aspek kedamaian sebagai penentu kesuksesan dalam hidup. Guna mencapai kedamaian tersebut, para peserta memerlukan waktu dan kesempatan untuk merefleksikan setiap relasi yang sudah dibangun, baik bersama Tuhan maupun sesama. Dalam hal ini, para peserta turut diperkenalkan dengan proses rekonsiliasi bila kondisi atau kualitas yang dibangun menjadi buruk atau rusak akibat hal-hal tertentu. Proses rekonsiliasi membutuhkan pengorbanan yang tulus tanpa egoisme, sehingga para peserta selalu dibimbing untuk mampu menumbuh sikap rendah hati.

 

Melalui proses rekonsiliasi, para peserta diantar kembali untuk merasakan suasana hidup yang baru, damai dan aman. Hal itu tentunya bermanfaat untuk menata hidup selanjutnya secara baik dan benar, terutama dalam upaya untuk mengejar impian dan cita-cita di masa yang akan datang.



Di pengujung kegiatan ret-ret, para peserta disuguhkan sebuah video inspiratif tentang perjuangan seorang pelajar yang bernama Maria Magdalena (Lena) untuk menggapai masa depan yang dicita-citakannya. Meski berasal dari keluarga yang kurang mampu, Lena tidak menyurutkan semangatnya untuk meraih impian. Perjuangannya selama di bangku sekolah sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Mulai dari  nilai kerja keras tanpa mengenal lelah, pola hidup hemat dengan menabung, bertanggung jawab dan dapat dipercaya hingga nilai selalu bersyukur kepada Tuhan. Semuanya dihayati dengan tekun di saat ia dihadapkan dengan problematika hidup antara kondisi ekonomi keluarga dan cita-cita untuk masa depan.

 

Berkaca dari kisah dalam video inspiratif tersebut, para peserta ret-ret diminta untuk membuat satu kalimat motivasi untuk sesama teman sebagai kenangan ret-ret sekaligus bagian dari buah-buah retret. Kalimat motivasi tersebut akan menjadi kekuatan bagi teman seperjuangannya kelak,  baik ketika menempuh pendidikan selanjutnya maupun ketika akan masuk ke dalam dunia kerja dan kembali ke tengah kehidupan masyarakat. (PR SMAK St. Thomas Aquinas Weetebula/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments