Suasana
kegiatan pelatihan menulis PTK dan artikel ilmiah di Kampus Sta. Angela
Atambua, Selasa (4/1/2022).
Belu, CAKRAWALANTT.COM - Guru merupakan garda terdepan dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tentu membutuhkan
guru yang berkualitas pula. Salah satu ciri guru yang berkualitas adalah guru
yang mampu mengembangkan dirinya dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan
kompetensi profesionalnya, baik kompetensi pedagogik, pribadi maupun sosial.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru
adalah dengan selalu berlatih untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam
pembelajaran.
Inovasi dalam pembelajaran akan menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, aktif, dan kreatif, sehingga menumbuhkan motivasi
pada diri peserta didik untuk ikut terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. Hal itu pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran itu
sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan
menerapkan model-model pembelajaran yang menarik agar materi yang disajikan
tidak terkesan membosankan. Selain itu, dengan model pembelajaran yang
inovatif, peserta didik bisa lebih dilibatkan guna menggali dan menemukan
ide-ide yang baru.
Berangkat dari hal tersebut, Kampus Sta. Angela
Atambua pun menyadari bahwa peranan guru berpengaruh besar terhadap kualitas
pendidikan. Untuk itu, dengan berbagai upaya, Kampus Sta. Angela Atambua selalu
mendorong para gurunya untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kampus Sta. Angela Atambua
adalah mengadakan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari Selasa 4
Januari 2022 lalu telah diadakan kegiatan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dan Penulisan Artikel Ilmiah bagi para guru unit TK, SD, SMP dan SMA di
Kampus Sta. Angela Atambua. Narasumber pelatihan adalah dua dosen Universitas
Katolik Widya Mandira-Kupang, yakni Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd. dan Dr. Maximus
M. Taek, M.Si.
Dalam pelatihan tersebut, guru-guru dilatih
bagaimana mendesain dan melakukan PTK, mengumpulkan dan menganalisis data,
membuat pembahasan dan kesimpulan, dan selanjutnya menulis laporan hasil
penelitian dan membuat artikel ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal
ilmiah. Pelatihan ini merupakan lanjutan dari pelatihan yang sudah pernah
diadakan sebelumnya pada bulan Maret 2021 secara daring.
Pada pelatihan sebelumnya, para guru dibimbing oleh
kedua narasumber untuk menulis proposal penelitian yang kemudian
dipresentasikan oleh masing-masing guru, lalu di-review dan diberikan catatan dan saran-saran perbaikan untuk
penyempurnaan proposal-proposal tersebut.
Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Suster Lestari,
OSU sebagai koordinator kampus sekaligus memberikan motivasi dan peneguhan
kepada para guru untuk terus bertekun sampai akhir penulisan PTK dan Artikel
Ilmiah. Dalam pelatihan tersebut, peserta dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
kelompok guru yang sudah menyelesaikan PTK (guru SMA) dan kelompok guru yang
belum menyelesaikan PTK (guru-guru TK, SD dan SMP).
Bagi kelompok guru yang belum menyelesaikan PTK,
narasumber Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd. memberikan kesempatan kepada para guru
untuk menyampaikan hambatan-hambatan apa saja yang ditemukan para guru saat
menyelesaikan penulisan proposal PTK. Narasumber kemudian melanjutkan materi
pelatihan mengenai instrumen-instrumen yang harus disiapkan sebelum melakukan
PTK. Adapun instrumen yang dimaksud berupa lembar observasi kegiatan belajar
mengajar guru dan lembar observasi kegiatan belajar peserta didik.
Beberapa guru yang baru bergabung di tahun ajaran
2021/2022 diberikan penjelasan mengenai PTK, penentuan judul PTK serta landasan
teori. Para guru juga diminta untuk segera menulis proposal PTK dan
mengonsultasikannya dengan narasumber. Sementara itu, bagi kelompok guru-guru
SMA Santa Angela Atambua yang telah menyelesaikan PTK, narasumber Dr. Maximus
M. Taek, M.Si memberikan bimbingan untuk menuliskan laporan PTK dalam bentuk
artikel ilmiah.
Pada kesempatan ini, dijelaskan antara lain tentang
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis laporan penelitian, cara menulis
bagian-bagian dari artikel ilmiah, cara mengutip pendapat ahli, cara
mempublikasikan tulisan pada jurnal ilmiah, dan contoh-contoh jurnal ilmiah.
Narasumber juga memotivasi para guru untuk bertekun dan bersabar dalam proses
penulisan artikel ilmiah karena akan banyak menerima masukan atau perbaikan
(revisi) yang harus dilakukan agar bisa menghasilkan suatu tulisan yang layak
untuk dipublikasikan pada suatu jurnal ilmiah.
Pada akhir pelatihan, para guru kembali diberikan
peneguhan dan motivasi oleh kedua narasumber dan Suster koordinator Kampus Sta.
Angela Atambua untuk terus menyelesaikan PTK dan Artikel Ilmiah yang telah
dimulai tersebut. Para narasumber, koordinator kampus dan para kepala sekolah
di lingkungan Kampus Sta. Angela Atambua berharap agar kegiatan ini dapat
mendatangkan manfaat yang besar bagi peningkatan kompetensi para guru guna
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. (Theocletia Leon/MDj/red)
0 Comments