Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

EMANUEL OLA ROHING : PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK SANGAT BERMANFAAT

 

Emanuel Ola Rohing ketika ditemui oleh Tim Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT di ruang kerjanya, Kamis (27/1/2022).



Sikka, CAKRAWALANTT.COM - Program sekolah penggerak harus berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter. Keduanya harus disertai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, seperti kepala sekolah dan tenaga pendidik. Hal itu diutarakan oleh Emanuel Ola Rohing, seorang staf pengajar sekaligus motivator sekolah penggerak di Kabupaten Sikka ketika ditemui oleh media ini di ruang kerjanya, Kamis (27/01/2022). Menurutnya, program sekolah penggerak sangat bermanfaat bagi semua pihak.

 

Emanuel menjelaskan bahwa dirinya hanya menempuh pendidikan terakhir pada Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Yohanes XXIII Maumere. Setelah lulus pada tahun 2001, dirinya mulai mengabdi untuk menjadi staf pengajar di Sekolah Dasar Katolik (SDK) 02 Maumere milik Yayasan Persekolahan Umat Katolik (Sanpukat) Keuskupan Maumere.  Kemudian pada tahun 2013, ia dipercayakan oleh lembaga pendidikan Sanpukat untuk menangani bidang administrasi dan operator sekolah sampai saat ini.

 

Berbekal pengalaman dan dedikasinya, Emanuel pun mulai menekuni program sekolah penggerak. Baginya, program sekolah penggerak adalah suatu upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.

 

Lebih lanjut, terangnya, program guru penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program sekolah penggerak akan mengakselerasikan sekolah negeri dan swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1 atau 2 tahap lebih maju. Program akan dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi program sekolah penggerak.

 

Di sisi lain, Emanuel menuturkan bahwa program sekolah penggerak memiliki beberapa manfaat ketika dijalankan, yakni (1) bisa menambah pengetahuan pribadi dan membuka wawasan berpikir; (2) menjadi motivator bagi sekolah lain untuk bergerak dalam bidang literasi, numerasi, dan kreativitas; (3) lembaga pendidikan yang menjalankan program sekolah penggerak dapat dikenal; serta (4) bisa mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah.

 

Selain itu, ujar Emanuel, untuk menerapkan program sekolah penggerak, diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan. Pertama, melakukan proses input data terkait profil sekolah dan kepala sekolah. Kedua, adanya simulasi pembelajaran di dalam kelas. Dan ketiga, melaksanakan proses In House Training (IHT). Tahapan-tahapan tersebut, sambung Emanuel, harus dilakukan untuk mendukung kualitas dan pengintegrasian dengan ekosistem yang berkelanjutan.

 

Di akhir wawancara, Emanuel mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang membangun kerja sama dan menjalankan program sekolah penggerak dengan SDK 051 Waigete, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Dirinya berharap agar semua sekolah yang ada di Wilayah Kabupaten Sikka dapat secara bersama-sama menjalankan program sekolah penggerak demi kemajuan dunia pendidikan di daerah tersebut. (Sebastianus Kopong/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments