Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(Stikes) Maranatha Kupang terus menggencarkan Program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka (MBKM) sebagai salah satu program dari
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang harus diikuti. Hal
itu diterangkan oleh Ketua Stikes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.Kep.Sp.kep.Kom
ketika diwawancarai oleh media ini di ruang kerjanya, Selasa (22/12/2021).
Pada pelaksanaannya, tutur
Stefanus, para mahasiswa akan diarahkan untuk mengajar di sekolah-sekolah
selama satu semester berjalan. Selain itu, tambahnya, para dosen pun bisa
mengajar di beberapa kampus guna menggenapi program Kemendikbudristek tersebut.
“Mahasiswa kami mulai mengajar di
sekolah-sekolah selama satu semester dan para dosen juga mengajar di
kampus-kampus selain Stikes Maranatha. Tentunya itu semua sesuai dengan program
dari Kemendikbusristek,”
jelasnya.
Stefanus menambahkan sebelum mengimplementasikan
program tersebut, para mahasiswa akan menjalani masa pendaftaran hingga
pengumuman lolos seleksi. Setelah itu, imbuhnya, para peserta yang dinyatakan
lolos akan mendapatkan pembekalan dari pihak kementerian guna mempersiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan saat berada di tempat praktik. Selain itu,
sambungnya, para peserta terpilih akan memperoleh dukungan finansial dari pihak
kementerian untuk melancarkan program tersebut.
Ketua Stikes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.Kep.Sp.kep.Kom |
Mengadakan
Praktik selama Pandemi
Sementara itu, Stefanus
mengungkapkan pihaknya juga tetap mengadakan program praktik lapangan di
beberapa rumah sakit dan puskesmas selama pandemi Covid-19. Hal itu, terangnya,
disesuaikan dengan permintaan pihak-pihak terkait, sehingga meskipun proses
pembelajaran di lingkungan kampus berjalan secara online, tetapi proses
praktikum tetap harus dilakukan secara tatap muka sesuai protokol kesehatan
(prokes).
“Mahasiswa kami tetap menjalankan
program praktik di beberapa rumah sakit dan puskesmas saat pandemi. Hal itu
disesuaikan dengan permintaan pihak-pihak terkait sehingga mereka tetap
menjalankan tugas sesuai prokes meskipun kuliahnya masih menggunakan sistem
online,” terangnya.
Di lain pihak, pungkas Stefanus,
beberapa mahasiswanya juga menjalani program praktikum di beberapa rumah sakit
besar pulau Jawa.
Berita dan Foto : Felix Natu
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments