Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Guna menilai dan mengukur tingkat
kemampuan serta pengetahuan peserta didik, Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik
Giovanni Kupang menggelar Penilaian Akhir Semester (PAS) pada 29 November-10
Desember 2021. Kegiatan PAS tersebut
dilakukan secara virtual di lingkungan sekolah. Hal itu diutarakan oleh Kepala
SMA Katolik Giovanni Kupang, RD. Stefanus Mau, Pr saat diwawancarai oleh media
ini, Jumat (17/12/2021).
Menurut RD. Stefanus, ujian secara
virtual di lingkungan sekolah mampu menunjang proses penilaian yang efektif dan
akuntabel. Ia menambahkan bahwa pihaknya mendorong kehadiran peserta didik
secara langsung agar memudahkan proses pengawasan. Dengan kata lain, imbuhnya,
para guru bisa mengetahui secara langsung kesiapan dan persiapan para peserta
didik dalam menyambut PAS tersebut.
RD. Stefanus juga menuturkan
pihaknya telah melakukan pendampingan dan bimbingan bagi para peserta didik
terkait materi ujian yang akan diberikan saat PAS. Pada semester lalu,
jelasnya, pihak sekolah menyelenggarakan PAS secara virtual dari kediaman
masing-masing. Hal tersebut, tandasnya, mengurangi intensitas pengawasan dan
pendampingan dari para guru, sehingga hasil belajar yang diperoleh saat
penilaian akhir terkesan tidak maksimal.
“Kami terus memberikan bimbingan dan materi
pembelajaran terkait penilaian akhir semester ini. Pada semester lalu kami
selenggarakan ujian secara virtual dari rumah masing-masing. Namun, bagi saya,
hal itu bisa mengurangi pengawasan dan pendampingan dari guru. Akibatnya, hasil
belajar yang diterima pun tidak maksimal,” ungkapnya.
Kepala SMA Katolik Giovanni Kupang, RD. Stefanus Mau, Pr
Lebih lanjut, terang RD. Stefanus,
peran dan dukungan orang tua sangat dibutuhkan dalam menuntun para peserta
didik di lingkungan keluarga. Hal itu, tandasnya, bisa meningkatkan kapasitas
dan pembentukan karakter anak sebelum melalui proses formasi di lembaga
pendidikan. Maka dari itu, pungkas RD. Stefanus, selain aspek intelektual, para
peserta didik juga dituntun untuk mampu menanamkan nilai kejujuran sejak dini.
“Dukungan dan peran orang tua
sangat dibutuhkan untuk mendampingi para peserta didik di lingkungan keluarga. Kami
sangat mendorong para peserta didik untuk menanamkan nilai kejujuran sejak
dini, sehingga pembentukan karakter harus diajarkan oleh orang tua sebelum
dibentuk di lembaga pendidikan,” pungkasnya.
.
Berita dan Foto : Felix Natu
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments