Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Gabriel Bala Warat, MM |
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Gabriel Bala Warat, MM
menerangkan bahwa pada Bulan Desember 2021 ini telah terdapat ribuan warga
Lembata yang menerima vaksin Covid-19. Hal itu, ungkapnya, merupakan hasil
kerja kolaborasi bersama pihak Kepolisian Resort (Polres) Lembata guna
mendukung pelaksanaan proses vaksinasi. Saat ini, jelasnya, wilayah koordinasi
penerimaan vaksin sudah mencapai 90% dengan titik sasaran pada 9 kecamatan dan
7 kelurahan di Kabupaten Lembata.
Pada Bulan
Desember ini, terang Gabriel, ribuan warga telah mendatangi Gerai Vaksin
Presisi yang digelar oleh Polres Lembata guna memacu pencapaian vaksinasi di
target 70% hingga akhir tahun 2021. Upaya tersebut terus dilakukan, sebab
menurutnya, Kabupaten Lembata menjadi salah satu wilayah dengan cakupan
vaksinasi Covid-19 terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni 40%.
Hal itu, sambungnya, disesuaikan dengan instruksi berjenjang yang dikeluarkan
oleh pemerintah pusat.
Kepada media
ini, Senin (27/12/2021), Gabriel menuturkan bahwa pihak Polres Lembata
menargetkan 200 orang per hari di setiap kecamatan untuk divaksin, sehingga
total target yang harus memperoleh vaksinasi adalah 2000 orang pada tahap
pertama. Selain itu, ujar Gabriel, pihaknya juga melayani proses vaksinasi bagi
anak-anak usia 12-18 tahun.
“Untuk Kota
Lewoleba kita target 300 orang per hari, tapi kenyataannya sangat membeludak
hingga 1000 orang per hari. Ini kita optimis target 70 persen bisa tercapai.
Hari ini vaksinasi juga digelar serentak di Polsek, Polsubsektor dan Pospol.
Target per hari 200 orang,” jelasnya.
Lebih lanjut,
terang Gabriel, ada dua jenis vaksin yang disediakan bagi masyarakat, yakni Sinovac dan Astrazeneca. Untuk menanggulangi membeludaknya warga, imbuhnya,
pihak terkait menurunkan dua tim Tenaga Kesehatan (Nakes).
Vaksin Khusus Pelajar
Sementara itu,
Gabriel juga sangat mendukung proses vaksinasi untuk para pelajar. Hal itu,
tegasnya, perlu dilakukan mengingat penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
terbatas sudah mulai diberlakukan di sekolah-sekolah. Selain penerapan 3 M
(Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak), ungkapnya, vaksinasi juga
menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan saat
menjalankan PTM terbatas. Oleh karena itu, tandasnya, pemberian vaksin kepada
tenaga pendidik, pelajar dan masyarakat umum lainnya perlu dipercepat.
“Vaksinasi ini
menjadi kuncinya. Yang paling penting, itu game
changer-nya. Karena itu kita terus melakukan upaya-upaya percepatan,”
tegasnya.
Pada kesempatan
yang sama, Gabriel menerangkan bahwa Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Ma’ruf
Amin juga menanggapi munculnya varian baru Covid-19, yaitu varian Mu. Ia
mengimbau agar selain dilakukan pencegahan dari dalam melalui testing, tracing, dan vaksinasi, perlu dilakukan juga pengetatan pada
seluruh pintu masuk wilayah Indonesia agar kemunculan varian baru ini dapat
ditangkal lebih awal.
“Diperketat saja
pintu masuknya supaya mereka yang masuk kalau memang nanti membawa varian baru
itu sudah bisa dicegah lebih awal, baik di lapangan udara maupun di pintu laut,
itu semua dilakukan pengetatan-pengetatan,” imbau Gabriel.
Berita dan Foto
: Rofinus R. Roning
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments