Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali
melantik sejumlah pejabat di lingkungan Kemendikbudristek secara luring di
Kompleks Kemendikbudristek, Senin (6/12/2021) dengan menerapkan protokol
kesehatan (prokes) yang ketat. Atas nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, Sekretaris Jenderal (Sesjen)
Kemendikbudristek, Suharti secara resmi melantik lima orang pejabat pada Perguruan
Tinggi.
Sesjen Suharti
melantik Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Maxs Urias Ebenhaizar Sanam;
Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri; Direktur Politeknik Negeri
Banyuwangi, M. Shofi’ul Amin; Direktur Akademi Komunitas Negeri Pacitan, Joko
Triyono; dan Direktur Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat, Zulfan Khairil
Simbolon. Adapun seluruh pejabat dilantik untuk masa jabatan periode tahun
2021-2025.
Menyambut para
pejabat yang baru dilantik, Sesjen Suharti mengungkapkan dirinya percaya para
pejabat akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan sesuai tanggung jawab
yang diberikan. Dalam pelantikan tersebut, Sesjen Suharti mengaku Bangsa
Indonesia menghadapi banyak perubahan dalam kehidupan.
“Teknologi,
kehidupan sosial dan budaya, serta lingkungan hidup semakin menantang. Seiring
itu semua, kehidupan masa depan menuntut banyak perubahan yang harus dilakukan
Kemendikbudristek, termasuk oleh Bapak-bapak yang hari ini dilantik,” ucap
Suharti pada kelima pejabat yang seluruhnya hadir secara langsung.
Dilanjutkan
Suharti, demografi Indonesia juga berubah, dimana penduduk usia produktif
semakin banyak. Maka dari itu, ujarnya, peluang tersebut harus diambil guna
melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas dari perguruan tinggi.
Menurut
Suharti, seluruh pejabat yang dilantik memiliki tanggung jawab sangat besar
untuk terus berkomitmen melaksanakan kebijakan-kebijakan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka Kemendikbudristek.
“Kita harus
berikan kesempatan seluas-luasnya pada mahasiswa kita untuk memetik
pembelajaran optimal, memastikan potensi mereka berkembang sempurna, dan
memastikan layanan pendidikan tinggi menjadi lebih berkualitas,” terang
Suharti.
Penyederhanaan Birokrasi dan Administrasi
Selain itu, Suharti
juga menyoroti penyederhanaan birokrasi dan administrasi kemahasiswaan yang
perlu dilakukan pendidikan tinggi. Baginya, hal tersebut terkesan sederhana
tetapi sangat bermakna. Para mahasiswa, ungkapnya, perlu diberikan dukungan
jaringan pembelajaran guna memudahkan mereka dalam mengakses pengembangan
kreativitas, inovasi serta pengalaman.
“Simpel tapi
bermakna. Berikan dukungan jaringan pembelajaran pada mahasiswa untuk
memudahkan mereka mengakses pengembangan kreativitas dan inovasi, pengalaman
belajar sambil bekerja, yang seluruhnya penting dalam Kampus Merdeka,” ungkap
Suharti.
Lebih lanjut,
terang Suharti, kolaborasi, juga merupakan prinsip penting dalam pendidikan
tinggi. Menghadapi tantangan-tantangan bangsa, jelasnya, adalah tanggung jawab
berat yang tidak dapat dikerjakan sendiri, melainkan harus berkolaborasi dengan
seluruh pihak terkait.
“Perguruan
tinggi yang Bapak-bapak pimpin, tidak mungkin bisa berkembang, jika hanya
mengandalkan sumber daya yang dimiliki. Banyak peluang yang bisa kita garap,
termasuk dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dunia industri di tempat
masing-masing, dan memastikan potensi daerah perlu dikembangkan,” pungkasnya.
Sumber : Siaran Pers Kemendikbudristek
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments