TTS, CAKRAWALANTT.COM - Budaya
literasi merupakan satu hal penting yang perlu digaungkan bahkan didorong
pergerakannya oleh berbagai pihak, baik itu pemerintah daerah maupun pemerintah
pusat yang dapat disebut atau dikenal dengan gerakan semesta.
Berkaitan
dengan literasi, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Timor Tengah
Selatan (TTS) menggelar pertemuan bersama Tim Media Pendidikan Cakrawala (MPC)
NTT yang adalah sahabat penggerak literasi Provinsi NTT di ruang kerjanya, Kamis
(16/12/2021).
Dalam
pertemuan tersebut, Kepala Dinas PK TTS, Dominggus Banunaek menandaskan bahwa pihak
Dinas PK siap mendukung setiap gerakan dan kegiatan literasi di Kabupaten TTS. Hal
itu, imbuhnya, juga bertujuan untuk mendukung Kabupaten TTS menjadi salah satu
Kabupaten Literasi di Provinsi NTT. Maka dari itu, sambungnya, pihak Dinas PK
selalu mendukung semua pelatihan dan pendampingan menulis bersama MPC NTT.
“Kami dari Dinas
PK siap mendukung gerakan literasi ini, terutama untuk menjadikan TTS sebagai
Kabupaten Literasi dengan adanya pelatihan dan bimbingan penulisan ilmiah bersama
wadah penunjang, yakni Media Pendidikan Cakrawala NTT,” tandasnya.
“Terdapat banyak
hal yang perlu kita duduk bersama seperti ini untuk pecahkan dan cari solusinya
demi perkembangan dan kemajuan pendidikan di daerah ini,” sambung Dominggus.
Mengangkat Pendidikan Muatan Lokal
Dominggus juga
menambahkan bahwa pihaknya sedang merancang dan mendorong kebijakan agar
pendidikan muatan lokal terkait bahasa daerah atau hasil lokal, seperti cendana
bisa menjadi kebanggaan daerah. Hal itu, imbuhnya, bertujuan agar para generasi
penerus tidak melupakan setiap warisan budaya. Maka dari itu, tegasnya, perlu
adanya Peraturan Daerah (Perda) yang bisa memasukan pendidikan muatan lokal ke
dalam kurikulum pendidikan.
Sementara itu,
Pimpinan Umum MPC NTT, Gusty Rikarno menyampaikan apresiasi dan terima kasih
kepada Dinas PK
yang telah menyambut baik gerakan MPC NTT untuk menjadi sahabat penggerak
literasi di daerah tersebut. Ia mengharapkan agar seiring berjalannya waktu sinergisitas
dan kerja kolaboratif untuk menjadikan Kabupaten TTS sebagai Kabupaten Literasi
bisa terwujud.
Ia juga
menambahkan bahwa penguatan pendidikan muatan lokal di sekolah juga perlu
disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang berada atau berdomisili pada
beberapa wilayah di Kabupaten TTS, seperti Mollo dan Kolbano, sehingga bisa menjadi
sinkron.
Di lain pihak,
Koordinator Pengawas (Korwas), Yunus Missa mengatakan bahwa terkait literasi, pihaknya
sudah membuat kegiatan serupa bersama MPC NTT, tetapi terhenti karena situasi pandemi Covid-19. Di tahun ini,
tuturnya, pihak MPC kembali membangun sinergisitas
sehingga bisa kembali menggerakan semangat literasi secara bersama-sama. Selain
itu, sambungnya, program literasi sangat dibutuhkan di dunia pendidikan karena
setelah Kurikulum 2013 (K-13), terdapat kurikulum paradigma yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah oleh peserta didik.
Pantauan media,
pertemuan bersama Kepala Dinas PK TTS tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris
Dinas PK TTS, para Kepala Bidang di lingkup Dinas PK
TTS, para pengawas, Ketua
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan K3S beserta Tim MPC NTT.
Teks dan Foto
: Albert Baunsele
Editor : Mario
Djegho (red)
0 Comments