Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

KEMENKO PMK SIAPKAN PETA JALAN PEMBUDAYAAN LITERASI NASIONAL


 


Jawa Barat, CAKRAWALANTT.COM - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tengah merancang “Peta Jalan Pembudayaan Literasi Nasional”. Rancangan tersebut berguna untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni jelang generasi emas Indonesia pada tahun 2045 mendatang. Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi dalam Rapat Finalisasi Peta Jalan Pembudayaan Literasi yang dilaksanakan secara daring dan luring di Hotel Permata Bogor, pada Kamis (18/11/2021).

 

Menurut Didik, Peta Jalan Pembudayaan Literasi akan menjadi acuan bagi Kementerian atau Lembaga terkait, komunitas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk melaksanakan program-program pembudayaan literasi. Guna menunjang SDM yang mumpuni, tuturnya, terdapat tiga aspek yang harus dipenuhi, yakni literasi dasar, karakter, dan kompetensi.    

 

“Peta jalan ini jangan hanya jadi dokumen, tetapi harus betul-betul bisa menjadi panduan untuk kerja kita semua. Sehingga nanti kita semua tahu apa yang akan kita kerjakan untuk mencapai tujuan kita semua,” ujarnya.

 

Terkait Peta Jalan Pembudayan Literasi Nasional yang tengah dirancang, sambung Didik, terdapat beberapa ruang lingkup yang ingin disasar, yakni Pembudayan Literasi Keluarga, Pembudayan Literasi Sekolah, Pembudayan Literasi Perguruan Tinggi, dan Pembudayan Literasi Masyarakat.

 

Lebih lanjut, Didik menyampaikan literasi memiliki makna yang luas, seperti kemampuan memahami informasi, berkomunikasi, ataupun kemampuan baca dan tulis. Literasi, imbuhnya, juga bermakna pada kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan. Dengan demikian, tegasnya, kemampuan literasi perlu dimiliki untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, termasuk literasi kedaerahan yang membutuhkan pembudayaan literasi.

 

“Pembudayaan literasi ini sangat penting demi mewujudkan SDM Indonesia yang unggul, yang akan memajukan Indonesia pada tahun 2045,” tuturnya.

 

Untuk diketahui, persoalan literasi masih menjadi hal yang harus dibenahi di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

 

Sesuai rilis, turut hadir dalam rapat tersebut Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Kemenko PMK Jazziray Hartoyo, narasumber dan para ahli dalam bidang literasi, serta perwakilan dari Kemendikbudristek, Perpustakaan Nasional, Akademisi, dan komunitas literasi dari berbagai daerah.

 

Sumber : https://www.kemenkopmk.go.id/

Editor : Mario Djegho (red)


Post a Comment

0 Comments