Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

BKN SEBUT PEKERJAAN ASN ADMINISTRATIF BISA DIGANTIKAN TEKNOLOGI


 


Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN), Satya Pratama mengatakan bahwa pekerjaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersifat administratif dan repetitif serta sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas bisa digantikan dengan peran teknologi.

 

Hal tersebut disampaikannya guna merespon isu kemungkinan penggunaan robot dalam menggantikan pekerjaan PNS di masa depan. Wacana tersebut awalnya terlontar dari Presiden Joko Widodo yang mengisyaratkan 'Robot' Lebih Cepat dari Eselon III dan IV.

 

“Pekerjaan yang sifatnya administratif, rutinitas dan repetitif serta memiliki prosedur operasi standar yang jelas menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat digantikan dengan teknologi,” kata Satya pada Senin (29/11/2021).

 

Ia menjelaskan bahwa pihaknya tengah melaksanakan transformasi digital dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dalam manajemen ASN. Upaya itu, imbuhnya, telah dilaksanakan sejak beberapa tahun belakangan.

 

Menurutnya, proses transformasi digitalisasi itu saat ini tengah dipercepat. Terlebih lagi, sambungnya, saat ini Indonesia tengah menghadapi situasi yang tidak pasti dan kompleks sebagai imbas dari pandemi Covid-19.

 

Lebih lanjut, terang Satya, jumlah ASN di Indonesia saat ini terus menurun. Hal itu, ungkapnya, disebabkan oleh jumlah PNS yang pensiun tidak sebanding dengan total jumlah yang direkrut. Melihat kondisi itu, harapnya, transformasi penggunaan teknologi informasi dan digitalisasi pelayanan publik bisa terus berjalan dengan baik.

 

“Jadi ke depannya formasi PNS akan tidak gemuk, karena penggunaan IT dan digitalisasi pelayanan publik,” kata Satya.

 

Di sisi lain, Satya menjelaskan saat ini pemerintah juga tengah melaksanakan program reformasi birokrasi. Program itu, ujarnya, berimbas pada jabatan Eselon IV dan III yang sudah dihapuskan dan diganti dengan pejabat fungsional.

 

“Ini dapat membuat PNS bekerja lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

 

Sebelumnya, Jokowi menyinggung soal kemungkinan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di lingkungan pemerintah perlu dilakukan untuk memperbaiki pelayanan publik. Ini artinya, robot pengganti PNS eselon III dan IV tersebut tidak semata-mata untuk merampingkan birokrasi saja.

 

Menurut Jokowi, perkembangan zaman yang cepat membuat pemerintah harus bisa mengikuti, termasuk soal penggunaan teknologi dan digitalisasi di bidang layanan publik.

 

“Kita butuh kecepatan dalam bekerja, dalam memutuskan, dalam bertindak di lapangan karena perubahan sekarang cepat,” ujarnya di Istana Merdeka, Senin (2/12/2019) lalu.

 

Sumber : CNN Indonesia

Editor : Mario Djegho (red)


Post a Comment

0 Comments