Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

TUNJANG PTM TERBATAS, SMAN 8 KOTA KUPANG BERLAKUKAN KBM PER WILAYAH


 


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Guna menunjang proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Kota Kupang turut memberlakukan Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) per wilayah sesuai tempat tinggal para peserta didik. Hal itu dituturkan oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMAN 8 Kota Kupang, Paul Gerardus Mada, S.Fil. KBM per wilayah tersebut, ujarnya, telah dilaksanakan sebelum PTM terbatas diizinkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).  

 

“Kegiatan belajar wilayah itu kami bagi ke dalam wilayah-wilayah yang ada di Kecamatan Alak dan wilayah-wilayah tersebut sudah kami bagi dalam 15 titik. Setiap titiknya ada masing-masing wali wilayahnya oleh bapak atau ibu guru. Selain wali wilayah, ada juga koordinator titik yang diakomodir oleh peserta didik. Jadi, mereka kami bagi karena kali lalu pembelajaran secara online. Walaupun sekarang sudah tatap muka tetap wilayah itu dihidupkan dan tetap berjalan. Namun kemarin beberapa terakhir ini, ada beberapa wali wilayah yang turun untuk memantau peserta didik di wilayah tersebut,” ungkapnya.

 

Paul menjelaskan proses KBM tersebut disiapkan oleh para guru pendamping wilayah melalui pembagian bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum. Selanjutnya, imbuh Paul, bahan ajar tersebut diperbanyak dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan dibagikan kepada masing-masing peserta didik di setiap wilayah melalui koordinator kelompok. Kegiatan tersebut, terangnya, telah direncanakan sejak awal tahun 2021 dan mulai diterapkan selama satu bulan belakangan pasca kunjungan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.  

 


Dalam pelaksanaannya, ujar Paul, kegiatan KBM per wilayah tersebut tidak diperuntukan bagi semua peserta didik. Hal tersebut, paparnya, diterapkan melalui sistem shift, dimana pada minggu pertama hanya para peserta didik kelas X yang diizinkan untuk melaksanakan PTM terbatas, sehingga para peserta didik kelas XI dan XII akan mengikuti KBM per wilayah. Maka dari itu, sambung Paul, pihaknya sangat mengharapkan dukungan kolaboratif dari berbagai pihak, terutama orang tua atau wali peserta didik guna melancarkan sistem pembelajaran per wilayah tersebut.    

 

“Jadi tatap muka ini dibuat tidak untuk seluruh peserta didik. Kami membuatnya dengan sistem shift yang dimana pada minggu pertama hanya kelas X saja yang masuk, dan berarti kelas XI dan XII tetap melakukan pembelajaran online dengan tetap mengikuti pembelajaran wilayah. Meskipun sudah tatap muka, pembelajaran wilayah ini masih tetap ada dan dijalankan. Besar harapan saya agar sekolah tidak lepas tangan dalam situasi yang seperti sekarang ini. Sekolah tetap memperhatikan peserta didiknya dan tetap bekerja sama dengan baik antara pihak sekolah dengan orang tua untuk masa depan anak-anak kami ini,” terangnya.

 


 Lebih lanjut, terang Paul, pihak sekolah turut membagikan buku-buku pelajaran dari perpustakaan sekolah untuk semua wilayah dimana KBM berlangsung. Gerakan pembagian buku tersebut, imbuhnya, diberi nama “Baca Ko Pintar” guna membangkitkan semangat membaca para peserta didik di tengah pandemi Covid-19.

 

“Dari setiap wilayah tersebut dari pihak sekolah keluarkan buku-buku dari perpustakaan sekolah dan dikirimkan ke setiap wilayah yang diberi nama ‘Baca Ko Pintar’. Sengaja dipakai Bahasa Kupang supaya lebih asyik dan banyak peserta didik yang tetarik. Buku yang dibagikan juga merupakan buku-buku cetak pelajaran dari kelas X sampai kelas XII. Semua buku yang dibagi menjadi tanggung jawab dari setiap koordinator,” pungkasnya.


Berita dan Foto : Femy Seran/Nia Bene

Editor : Mario Djegho (red)


Post a Comment

0 Comments