Kepala SMPN 8 Kota Kupang, Blasius Juni, S.Ag |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dalam rangka menindaklanjuti izin pelaksanaan Pembelajaran
Tatap Muka (PTM) terbatas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kota Kupang, Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Kupang terus melakukan berbagai
persiapan. Hal itu disampaikan oleh Kepala SMPN 8 Kota Kupang, Blasius Juni,
S.Ag, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/10/2021). Persiapan tersebut,
ujarnya, berguna untuk memperlancar Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tatap
muka yang akan digelar mulai Senin (18/10/2021) mendatang.
Ia menambahkan persiapan yang dilakukan
berkaitan erat dengan pengadaan fasilitas penunjang protokol kesehatan (prokes)
di lingkungan sekolah, seperti alat pengukur suhu, hand sanitizer, tempat cuci tangan, tisu, masker, dan sebagainya. Selain
itu, sambungnya, pihak sekolah juga intens melakukan rapat bersama para guru
terkait kesiapan dan mekanisme pelaksanaan PTM terbatas. Di samping itu, guna mendukung
kelancaran proses KBM, tuturnya, pihak sekolah turut mengadakan pertemuan
bersama para orang tua atau wali peserta didik agar memperoleh persetujuan
melalui surat pernyataan yang disertai materai 10.000.
“Kami selalu melaksanakan rapat bersama guru
dan orang tua guna menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk memperlancar PTM
terbatas, seperti pengadaan alat pengukur suhu, hand sanitizer, tempat cuci tangan, tisu, masker, dan sebagainya. Selain
itu, para orang tua wajib menandatangani surat pernyataan beserta materi
sepuluh ribu untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas,” ujarnya.
Lebih lanjut, terang Blasius, kegiatan PTM
tersebut akan berlangsung dengan menggunakan sistem shift secara bertahap. Pada tahap pertama, ujarnya, hanya
diperbolehkan setengah (50%) dari total jumlah peserta didik (1027 orang) untuk
mengikuti KBM, sehingga sisanya akan diakomodir di tahap berikut. Maka dari
itu, sambungnya, pihak sekolah sangat menekankan pentingnya proses vaksinasi
bagi semua warga SMPN 8 Kota Kupang guna mencegah penularan Covid-19 saat PTM
terbatas.
Ia juga menerangkan bahwa PTM terbatas merupakan solusi terbaik untuk mengatasi semua kendala yang sering muncul saat pembelajaran daring (online), baik dari sisi akademis, teknis, maupun ekonomi. Maka dari itu, tegasnya, para guru, tenaga kependidikan, orang tua atau wali, dan peserta didik harus tetap bertahan dalam kondisi yang sehat guna terlaksananya PTM terbatas. Aspek kesehatan, pungkasnya, adalah kunci utama dalam menghadapi segala hal, termasuk proses pembelajaran.
“Saya
berharap dengan terlaksananya PTM terbatas ini para peserta didik, guru maupun orang tua semua
dalam keadaan sehat. Karena kesehatan itu adalah kunci utama dalam segala hal,” pungkasnya.
Berita dan Foto : Femy Seran
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments