Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Adisucipto
Kupang siap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sesuai instruksi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kota Kupang. Hal itu disampaikan oleh Kepala
SMPK Adisucipto Kupang, RD. Yonas Kamlasi, S.Fil.,MM, ketika ditemui di ruang
kerjanya, Jumat (15/10/2021). PTM terbatas tersebut, ujarnya, akan mulai
digelar pada Senin (18/10/2021) mendatang dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan (prokes) yang berlaku.
RD. Yonas mengungkapkan penerapan PTM
terbatas tersebut telah mendapatkan izin dari pihak Dinas PK Kota Kupang
melalui surat rekomendasi dan pemberlakuan syarat terkait volume kehadiran yang
hanya bisa mencapai 50 persen dari total jumlah peserta didik. Maka dari itu,
sambungnya, PTM terbatas hanya dikhususkan bagi peserta didik kelas VII dan
peserta Asesmen Nasional (AN).
“Dinas pendidikan Kota Kupang meminta
semua sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol
kesehatan. Dari dinas akan turun langsung untuk memeriksa kelayakan. Melihat
kondisi sekolah kita yang sudah memenuhi standar, maka dinas menyatakan SMP
Adisucipto Kupang siap laksanakan PTM terbatas,” jelasnya.
Lebih lanjut, terang
RD Yonas, durasi waktu pembelajaran hanya berlangsung
selama 4 jam karena susahnya
pemetaan ruang belajar. Maka sebab itu,
imbuhnya, pihak sekolah mengambil
keputusan untuk menambahkan
50 menit dalam durasi waktu pembelajaran 4 jam, sehingga tidak mengurangi waktu
yang telah disediakan.
Selain
itu, untuk menunjang pelaksanaan PTM terbatas secara lancar, terang RD. Yonas,
pihaknya telah membentuk Tim Satgas Covid-19 untuk menyediakan segala sesuatu
yang diperlukan, seperti pengadaan fasilitas penunjang prokes hingga
optimalisasi proses vaksinasi.
Kepala SMPK Adisucipto Kupang, RD. Yonas Kamlasi, S.Fil.,MM |
Apresiasi Orang Tua atau
Wali Peserta Didik
Sementara itu, RD. Yonas juga
menerangkan pihak sekolah telah membangun komunikasi bersama pihak orang tua
atau wali peserta didik terkait pelaksanaan PTM terbatas. Hal tersebut,
imbuhnya, berguna untuk menjalin diskusi sekaligus meminta tanggapan atau
masukan terkait PTM terbatas. Melalui diskusi dan komunikasi tersebut, sambung
RD. Yonas, para orang tua atau wali peserta didik memberikan apresiasi dan
sangat mendukung proses PTM tersebut.
“Pelaksanaan PTM terbatas ini pun mendapat apresiasi dari orang tua peserta didik. Ini juga didasarkan atas pertimbangan sekolah bila mengamati proses pembelajaran dari rumah yang menuntut keterlibatan orang tua dalam memberi pembelajaran. Lebih-lebih orang tua yang punya kesibukan di kantor, sehingga itu akan mengganggu pekerjaan mereka. Untuk itulah PTM terbatas ini dilaksanakan,” tuturnya.
Di samping itu, RD. Yonas sangat
menekankan pentingnya pembelajaran sosial bagi peserta didik. Melalui
pemberlakuan PTM terbatas tersebut, ujarnya, para peserta didik bisa lebih giat
berinteraksi dan kembali memahami konteks komunikasi dalam kehidupan sosialnya.
Pihak sekolah, tuturnya, selalu menekankan sikap saling menghargai satu sama
lain, sehingga tercipta ekosistem belajar yang baik pasca Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19.
Berita dan Foto : Patrix
Ginta/Marselinus Proklamasi
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments