Manggarai, CAKRAWALANTT.COM - Dalam rangka meningkatkan kualitas guru dan peserta
didik di bidang menulis, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Anam, Manggarai
menggelar kegiatan Workshop Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi guru dan ragam
penulisan kreatif bagi para peserta didik. Kegiatan yang berlangsung secara
tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) tersebut dibuka
secara langsung oleh Kepala SMAN 1 Anam, Emanuel Adrianus, S.Pd, Kamis
(14/10/2021).
Dalam arahannya, Emanuel mengungkapkan kegiatan workshop
tersebut merupakan langkah strategis untuk membawa lembaga pendidikan ke arah
yang benar dengan tujuan yang tepat. Hal tersebut, imbuhnya, sesuai dengan visi
utama pendidikan, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghasilkan
manusia-manusia Indonesia yang kreatif, inovatif, dan mampu berdaya saing
secara kompeten. Kompetensi tersebut, tuturnya, mampu mendorong para guru dan
peserta didik untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat dan berdaya guna,
terutama melalui pemanfaatan media digital dewasa ini.
“Saya merasa pelatihan menulis ini sangat penting untuk
peserta didik dan para guru. Dengan begitu, mereka dapat menulis hal-hal yang
bermanfaat di dalam media sosial, seperti Facebook,
WhatsApp, Instagram serta media sosial lainnya. Selain itu juga para guru
mampu menemukan inovasi-inovasi yang kreatif untuk membantu pembelajaran di
sekolah” ungkapnya.
Memanfaatkan Ruang Publikasi
Sementara itu, anggota Tim Formator dari Media
Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT, Mustakim menegaskan bahwa kegiatan workshop
tersebut merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan budaya literasi di
lingkungan sekolah. Literasi, imbuhnya, bukan sekedar tentang kegiatan membaca
dan menulis, tetapi juga menyangkut upaya dan cara untuk menuangkan hasil tulisan
ke dalam berbagai ruang publikasi, seperti media cetak dan digital.
Ia juga menuturkan bahwa dengan rutin melakukan
kegiatan membaca, para guru dan peserta didik bisa mengenal dunia dan
memperoleh wawasan secara luas. Sementara itu, dengan terus menulis dan
menghasilkan karya tulisan, sambungnya, akan terdapat begitu banyak dokumentasi
sejarah yang tertuang dalam berbagai produk tulisan.
“Dengan membaca kita akan mengenal cerita tentang
dunia dan mendapat wawasan. Lebih dari itu, dengan menulis dan berkarya kita
akan bercerita kepada dunia, cerita yang menginspirasi, kisah yang akan selalu
diingat dan dikenang oleh anak cucu,” tuturnya.
Selain itu, salah satu anggota Tim Formator MPC NTT
yang turut hadir, Laurensia E. Puspita mengatakan gerakan literasi juga harus
dipandang sebagai gerakan yang turut memperjuangkan dan diperjuangkan oleh kaum
perempuan. Melalui kegiatan workshop tersebut, jelasnya, keadilan gender di
lingkungan pendidikan, terutama sekolah bisa terbentuk.
Pantauan media, kegiatan workshop yang didukung oleh
Tim MPC NTT tersebut dihadiri oleh Kepala SMAN 1 Anam beserta jajaran, Tim
Formator MPC NTT, para guru, dan peserta didik. Kegiatan tersebut akan
berlangsung selama tiga hari, yakni Kamis-Sabtu (14-16/10/2021) dengan tetap
menerapkan prokes yang berlaku.
Berita dan Foto : Frein Raden
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments