TTS, CAKRAWALANTT.COM - Koordinator
Pengawas Pendidikan Menengah (Korwas Dikmen) SMA/SMK Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yunus
Taloim, didampingi Sekretaris Pengawas, Jimi Pelle memantau langsung Pelaksanaan
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SMA Kristen Kesetnana dan SMA
Negeri Benlutu, Kamis (30/9/2021). Kepada media ini, Yunus menyampaikan
kunjungannya ke sekolah-sekolah tersebut adalah untuk memantau sekaligus
melihat langsung kendala-kendala yang dihadapi saat pelaksanaan ANBK.
“Pelaksanaan
ANBK untuk jenjang SMA yang dijadwalkan sejak Senin (27/9) dan akan berakhir
pada Kamis (30/9/2021), Karena itu selaku pengawas kami mengunjungi
sekolah-sekolah untuk melihat dari dekat terkait dengan proses pelaksanaannya. Hari ini kami
melakukan pantauan di SMA Kristen Kesetnana dan SMA Negeri Benlutu. Sebelumnya juga kami
telah mengunjungi beberapa sekolah untuk mendengar dan melihat langsung terkait
dengan kendala apa saja yang dihadapi sekolah-sekolah dalam pelaksanaan ANBK
ini,” jelasnya.
Lebih
lanjut, terang Yunus, kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam
pelaksanaan ANBK lebih merujuk pada penyediaan dan pengoperasian sarana
pendukung yang belum memadai secara teknis, seperti komputer, laptop, server,
jaringan listrik dan internet. Untuk itu, sambungnya, sekolah-sekolah yang
masih terkendala fasilitas penunjang ANBK bisa menumpang pada sekolah-sekolah
lain yang memiliki fasilitas memadai. Terkait hal itu, Yunus sangat berharap
agar pemerintah bisa lebih memperhatikan penyediaan fasilitas penunjang guna
melancarkan setiap kegiatan pendidikan.
“Dalam
pantauan kami di sekolah-sekolah tentunya banyak kendala yang dihadapi
diantaranya terkait dengan sarana pendukung atau fasilitas penunjang yang belum
memadai seperti komputer, laptop dan juga server, selain itu juga masih ada
wilayah yang terkendala dengan jaringan listrik dan jaringan internet, ia
mencontohkan di SMA Negeri Nunbena, yang terletak di Kecamatan Nunbena itu
belum tersentuh dengan jaringan listrik sehingga menyulitkan mereka dalam
pelaksanaan ANBK ini, selain itu di SMA Negeri Kot'olin di Kecamatan Kot'olin
dan juga di Kecamatan Toianas yang terkendala dengan jaringan internet,”
terangnya.
Menggunakan Metode Semi-Online
Sementara
itu, Kepala SMA Kristen Kesetnan, Oedia Oematan, S.Pd menuturkan pihaknya
menerapkan metode semi-online dalam pelaksanaan ANBK. Menurutnya, metode
tersebut bisa diterapkan untuk mengantisipasi stabilitas jaringan internet yang
tidak menentu. Dalam pelaksanaan ANBK tahun 2021 ini, jelas Oedia, terdapat 45
peserta ANBK yang dibagi ke dalam 3 sesi pelaksanaan dimana masing-masing sesi
hanya diikuti oleh 15 orang.
Di
lain pihak, Kepala SMA Negeri Benlutu, Adrian J. Nenoliu, menyampaikan pelaksanaan
ANBK di SMA Negeri Benlutu juga
disertai dengan survei lingkungan belajar bagi para tenaga pendidik. Sedangkan
menyangkut kendala yang dihadapi di SMA Negeri Benlutu, sambung Adrian, pihaknya
juga masih terkendala pada jaringan internet, sehingga turut menggunakan metode
semi-online. Lebih lanjut,
pungkasnya, proses pelaksanaan ANBK di lembaga pendidikan yang dipimpinnya
berjalan secara baik meskipun proses persiapan akademis peserta didiknya masih
terkendala pada situasi Covid-19.
“Pelaksanaan
ANBK untuk peserta didik telah berjalan dengan baik dan hari ini kami lanjutkan
dengan survei lingkungan belajar bagi para tenaga pendidik, namun tantangan
tersendiri bagi kami di SMA Negeri Benlutu ini karena sudah dua tahun ini dihadapkan
dengan pandemi Covid-19 sehingga proses pembelajaran bagi peserta didik hanya
berlangsung dari rumah atau BDR, karena itu akan sangat berpengaruh terhadap
para peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal ANBK karena BDR tidak
seefektif jika tatap muka sehingga persiapan terhadap peserta didik diakuinya masih
kurang, tapi Puji Tuhan karena semuanya telah berlangsung dengan baik,”
pungkasnya.
Berita
dan Foto : Lenzo Asbanu
Editor
: Mario Djegho (red)
0 Comments