Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Kota Kupang masih terkendala pada ketersediaan ruang belajar. Hal itu disampaikan oleh Kepala SMKN 8 Kota Kupang, Yehezkiel Th. Ledoh, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (05/10/2021). Menurutnya, kendala tersebut terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah rombongan belajar (rombel) dengan jumlah ruang kelas yang tersedia.
Ia menjelaskan sesuai Instruksi Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) proses PTM hanya
dilaksanakan pada wilayah PPKM level 1-3. Dengan
instruksi tersebut, ujarnya, SMKN 8 Kota Kupang pun telah melaksanakan PTM terbatas sejak
27 September 2021 lalu. Pelaksanaan PTM tersebut, sambungnya, merupakan bagian
dari program pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
Terkait ruang belajar, Yehezkiel menuturkan pihaknya
sering terkendala dalam mengatur jadwal pembelajaran, sebab banyaknya jumlah
peserta didik. Hal tersebut, imbuhnya, disebabkan oleh penambahan satu rombel
di tengah kekurangan lima ruang kelas. Untuk itu, sambungnya, pihak SMKN 8 Kota Kuang menerapkan sistem rolling untuk menyiasati
kendala tersebut. Selain itu, Yehezkiel juga mengungkapkan bahwa pihaknya rutin
melakukan peninjauan kelengkapan mengajar serta melakukan supervisi bersama
pihak pengawas Pembina.
“Sehubungan
dengan itu, kami sebagai pihak sekolah mengatur jam pembelajaran dengan sistem
rolling kelas. Artinya setiap tingkat kelas hanya belajar tatap muka dua kali
seminggu, “ jelasnya.
Sementara itu, menyangkut kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin), Yehezkiel mengatakan pihak sekolah selalu membangun komunikasi dengan pihak luar, seperti Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk memberikan kesempatan praktik bagi peserta didik SMKN 8 Kota Kupang. Hal tersebut, sambungnya, bisa dijabarkan ke dalam kerja sama yang berkelanjutan guna menunjang proses adaptasi peserta didik di lingkungan kerja. Maka dari itu, harap Yehezkiel, pihak pemerintah bisa lebih memperhatikan segala aspek penunjang pembelajaran, baik dari segi ruang belajar maupun peralatan teknis dan praktis yang memadai.
Di sisi lain, terang
Yehezkiel, pelaksanaan PTM terbatas tersebut mendapatkan apresiasi dari para orang
tua atau wali peserta didik. Hal tersebut, imbuhnya, mampu mengobati kerinduan
untuk menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) secara langsung atau
tatap muka. Oleh karena itu, pungkasnya,
pihak SMKN 8 Kota Kupang selalu mengedepankan penerapan protokol kesehatan
(prokes) di setiap pelaksanaan PTM terbatas.
Berita
dan Foto : Marselinus Proklamasi/Patrix Ginta
Editor
: Mario Djegho (red)
0 Comments