Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa sekolah wajib membuka
opsi pembelajaran tatap muka (PTM) apabila proses vaksinasi Covid-19 terhadap
guru telah rampung. Hal tersebut disampaikannya pada sebuah diskusi daring, Kamis
(16/09/2021). Menurutnya, opsi PTM harus segera dilakukan supaya sekolah lekas
beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) baru di masa pandemi
Covid-19.
“Vaksinasi bukan menjadi kriteria tatap muka. Tapi
malah kalau sekolah, semua guru sudah lengkap divaksinasi, wajib mengerjakan
tatap muka,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, setiap sekolah mesti memposisikan
bahwa vaksin harus segera dilakukan agar kegiatan PTM bisa dilakukan. Maka dari
itu, ujarnya, prioritas vaksinasi saat ini terlebih dahulu akan dilakukan
terhadap guru dan tenaga kependidikan. Setelah itu, sambungnya, baru disusul
proses vaksinasi peserta didik di atas usia 12 tahun serta juga pada wali
peserta didik.
“Jadi sekolah di level (PPKM) 1-3, itu harus segera
melaksanakan tatap muka terbatas. Kalau tidak, kita tidak akan berlatih untuk
prokes baru. Termasuk PAUD dan SD,” pungkasnya.
Sementara itu, mengutip situs resmi Kemendikbudristek
per Kamis (16/9/2021), baru 42 persen atau 115.592 sekolah yang telah menggelar
kegiatan PTM terbatas di masa pandemi. Dengan kata lain, masih ada sekitar 158
ribu sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga menengah yang belum menggelar tatap
muka.
Di sisi lain, sekolah tatap muka masih didominasi oleh
jenjang PAUD yang angkanya mencapai 60.60 persen, SD sebesar 56.69 persen, SMK sebesar
51.97 persen, SMA sebesar 51.75 persen, serta SMP sebesar 52.48 persen.
Sumber : CNN Indonesia
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments