Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Gubernur
Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menghadiri Urun
Rembuk dengan Universitas
Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Senin (27/08/2021). Kegiatan yang berlangsung
sesuai protokol kesehatan
(prokes) tersebut disertai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
Pemerintah Provinsi NTT dengan Unwira Kupang tentang peningkatan kapasitas Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam rangka pemanfaatan sumber daya lokal melalui
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Dalam arahannya, VBL menghendaki adanya
kolaborasi bersama seluruh stakeholder untuk
merangkai kembali narasi tentang NTT dengan perspektif
“NTT Bangkit Menuju
Sejahtera”
untuk melahirkan generasi yang visioner dan unggul. Menurutnya, generasi unggul
merupakan generasi yang tidak berpikir secara
sempit
serta memiliki visi ke depannya. Membangun NTT, ujarnya, harus disertai dengan
kerja sama yang efektif dan produktif.
"NTT
sedang dinarasikan kembali untuk melahirkan generasi unggul, yakni generasi yang tidak
berpikir sempit dan generasi yang memiliki visi ke depan. Membangun generasi
NTT Bangkit Menuju Sejahtera membutuhkan
kolaborasi, desain, propaganda dan bentuk konkritnya. Bangun NTT tidak serta
merta bekerja sendiri karena pintar dan bekerja bagus saja tidak begitu efektif
dan produktif," ungkapnya.
Selain
itu, VBL juga menghendaki adanya desain pendidikan yang berkorelasi dengan
kekayaan sumber daya alam di
NTT. Dalam kerja sama nanti, ungkapnya, perlu ditekankan adanya pengembangan
kelembagaan BUMDes. Pengembangan BUMDes tersebut, paparnya, harus berkolaborasi
bersama koperasi, sehingga nantinya saham mayoritas berasal dari koperasi dan
sisanya milik Pemerintah Desa (Pemdes). Maka dari itu, sambungnya, pendekatan
serius berupa desain struktur dan kerja nyata bisa melahirkan kelembagaan yang
kuat di segala lini.
“Masalah
besar yang kita alami saat ini adalah pendidikan yang ada tidak berkorelasi
dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki. Kemarin ada salah satu
universitas yang menyampaikan kalau ada program studinya (prodi) koki dan saya
senang. Saya berharap suatu saat ada prodi yang khusus mempelajari coklat,
jagung, Sophia, garam, energi baru terbarukan, gula air dan jagung,” ungkap
VBL.
“Dalam
pengembangan BUMDes, harapan saya yaitu pengembangannya agar berkolaborasi
dengan Koperasi, dimana saham mayoritasnya datang dari koperasi dan sisanya
adalah Pemerintah Desa. Dengan pendekatan serius berupa desain struktur dan
kerja nyata untuk melahirkan kelembagaan yang kuat baik dari sisi sumber daya manusia dan optimalisasi
jenis usaha sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut,” sambungnya.
Mendukung Upaya Kolaborasi
Sementara
itu, Rektor Unwira Kupang, Pater Philipus Tule, SVD, mendukung upaya kolaborasi
bersama pemerintah sebagai salah satu prioritas di masa kepemimpinannya. Begitupun
sebaliknya, Pater Philipus juga mengharapkan dukungan pemerintah dalam
mewujudkan program strategis Panca Cita Unwira Unggul 2025. Maka dari itu,
sambungnya, pihak Unwira akan berkolaborasi bersama pemerintah untuk
mengembangkan BUMDes melalui partisipasi mahasiswa dan dosen berdasarkan
keahlian masing-masing.
“Ini
kunjungan perdana gubernur di kampus ini. Kami menyambutnya dengan luar biasa,
bangga dan ikhlas. Unwira merupakan perguruan tinggi swasta di NTT berumur 39
tahun, dengan kekuatan 237 dosen, 138 pegawai dan 6.826 mahasiswa didukung 7
fakultas dan 21 prodi. Memiliki 20 ribuan alumni yang tersebar melayani bangsa
Indonesia dan manca negara. Ini adalah kontribusi universitas kepada bangsa dan
dunia,” pungkasya.
Sumber
: Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. NTT
Editor
: Mario Djegho (red)
0 Comments