Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMAN 1 ILE APE TIMUR TETAP MAKSIMAL DALAM KEKURANGAN


L
embata, CAKRAWALANTT.COM – Bencana meletusnya gunung Ile Ape hingga banjir bandang masih menyisakan dampak bagi masyarakat Lembata, tidak terkecuali warga SMAN 1 Ile Ape Timur. Sekolah yang terletak di kaki gunung Ile Ape ini kini memiliki ruang belajar yang sangat memprihatinkan yang turut berdampak pada pelayanan pendidikan.

 

Sekalipun demikian Kepala SMAN 1 Ile Ape Timur, Patricia Menge, S.Pd., menegaskan, pihaknya tetap memberikan pelayanan maksimal terutama bagi peserta didik, meski di tengah berbagai kekurangan. “Selaku kepala sekolah dengan semangat, kami tetap senyum. Sebagai manusia tetap memiliki kekurangan namun dari kekurangan itu menjadi motivasi untuk melakukan yang terbaik untuk generasi anak-anakku pada SMAN 1 Ile Ape Timur,” tutur Patricia kepada media ini, Jumat (24/7/2021).

 

“Pasca-meletusnya gunung Ile Ape sampai banjir bandang lahar panas dari kawah gunung, hati saya selalu mengatakan, oh Tuhan tolong kami, tolong guru-guru dan anak-anak, apakah mereka hilang harapan atau apakah mereka tetap bersatu lagi pada almamater ini,” lanjutnya sambil berharap ada kebijakan pemerintah untuk memindahkan gedung sekolah ke lokasi yang lebih baik.

 

Selain itu, ungkap Patricia, saat ini pihaknya juga membutuhkan perhatian pemerintah untuk memberikan bantuan psikologi kepada anak-anak dan orang tua, agar tetap memiliki optimisme di tengah situasi yang ada. “Sebagai orang tanah Ile Ape dan juga sebagai wakil orang tua siswa-siswi dari TK, SD, SMP dan SMA yang berdomisili pada wilayah Kecamatam Ile Ape Timur, kami memohon perhatian sekali lagi perhatian untuk memindakan tempat belajar anak-anak ke lokasi yang baik,” harapnya.


 

Terkait kegiatan belajar mengajar (KBM), Patricia Menge, mengungkapkan, selama pandemi, pihaknya juga menerapkan belajar jarak jauh dengan menggunakan berbagai aplikasi yang ada. Selain itu pada awal tahun pelajaran 2021/ 2022 ini, kegiatan MPLS juga digelar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting tanggal 19 22 Juli 2021.

 

“Mohon dukungan pemerintah untuk memperhatikan masyarakat pengungsi di wilayah Kota Lewoleba. Anak-anak butuh tempat tinggal dan gedung sekolah yang lebih baik lagi. Harapan dari pihak sekolah, kami tetap menjamin pembelajaran anak-anak SMA dengan sistem daring namun kami sedikit mengalami kendala yaitu HP dan Pulsa,” pungkasnya.

 

Berita & Foto: Rofinus R. Roning

Editor: Robert Fahik/ red

Post a Comment

0 Comments