TTS, CAKRAWALANTT.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menghadiri Seminar Hasil Penelitian dan Penulisan Buku "Di Balik Berdirinya SMA Efata Soe". Kegiatan tersebut digelar di Aula SMA Efata Soe, Kamis (17/6/2021).
Dalam sambutannya,
Linus Lusi, memberikan apresiasi kepada SMA Efata Soe yang telah melakukan
kajian dan penelitian terkait sejarah berdirinya sekolah tersebut. Menurutnya,
berbicara terkait historis tentunya pendidikan muncul karena ada persoalan.
“Karena
itu dalam penelitian seperti ini harus menggunakan berbagai referensi dan
sumber agar digunakan sebagai syarat dalam penulisan sejarah. Perlu diingat
bahwa pesan khusus atau pesan utama terkait nama Efata itu sendiri berasal dari
bahasa Ibrani artinya; Terbukalah,” ungkapnya.
Lebih
lanjut Lusi mengatakan, dengan berdirinya sekolah ini ada kekuatan Roh Kudus
yang mampu menggerakkan sehingga menjadi sebuah benteng dan juga sebagai batu
karang dalam memanusiakan manusia dari sudut pandang keagamaan dalam
pembentukan karakter. Ini adalah sebuah kemuliaan yang besar sehingga hasil di balik
SMA Efata Soe benar-benar menjadi spirit dalam pengembangan sektor pendidikan.
"Mudah-mudahan
dengan adanya seminar ini, ada rekomendasi kepada otoritas kepemilikan Yayasan Pendidikan
GMIT dan juga para pendiri dan pelaku karena konteks kita mau membangun
solidaritas kekristenan sehingga pendidikan yang dikelola dapat bertumbuh
dengan baik dan bermartabat. Ini adalah sebuah terobosan yang sangat bagus,"
tutur Linus Lusi.
Sementara
Kepala SMA Efata Soe, Rovis Selan mengatakan, sejarah perjalanan SMA Efata Soe belum
pernah ditulis dan selama ini hanya diceritakan secara lisan dalam banyak versi.
Karena itulah pihaknya berniat untuk melakukan penelitian dan penulisan sejarah
perjalanan SMA Efata Soe, sekaligus mendorong budaya literasi sekolah.
Dalam
penelitian ini, lanjut Rovis, terlibat tiga orang guru sejarah yaitu, Abiatar
O.Kune, M.Pd., dari SMA Efata Soe, juga Nitanel Nokas, S.Pd., dari SMA Negeri
Usapimnasi, dan Stefenson Banoet, S.Pd., dari SMA Negeri Kuanfatu. Rovis
berharap dengan adanya kegiatan seminar tersebut, tulisan-tulisan yang telah dihasilkan
oleh para peneliti mendapat perbaikan dan penyempurnaan yang secara sah akan
digunakan di SMA Efata Soe.
Selain
Kadis PK NTT, seminar ini juga dihadiri oleh Sekda TTS, Marthen Selan, Kadis PK
Kab. TTS, Dominggus Banunaek, Anggota DPRD TTS, Uksam Selan, Koordinator Pengawas
SMA/SMK Kab. TTS, Drs. Ngelu Njudang, Pengawas Sekolah Jimi Pelle dan Yunus
Taloim, Akademisi dari FKIP UNDANA Kupang dan sejumlah undangan lainnya.
Berdasarkan
data yang dihimpun media ini, kepala sekolah pertama pada SMA Efata SoE yaitu,
Pdt. Benyamin Manuain (1991-1993), Kedua, Drs. Richard Aplugi (1993-1994),
Ketiga, Tuce Alumpah (1994-1995), Keempat, Drs. Yosafat Saekoko (1994 - 1998),
Kelima, Yupiter A. Nenoan, M.M. (1998 - 2020), Keenam, W.R.G. Tari (2020 -
2012). Rovis E. Selan, M.Pd., merupakan kepala sekolah yang ketujuh dengan masa
Jabatan 2012- 2025.
SMA Efata
Soe bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Efata Soe, dengan jumlah guru honorer
sebanyak 25 orang, 7 orang guru berstatus ASN, 14 orang Guru Tetap Yayasan dan
pegawai sebanyak 7 orang. Sementara peserta didik sebanyak 845 orang yang
dibagi dalam 24 rombongan belajar.
Berita &
Foto: Lenzho Asbanu
0 Comments