Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMPN HOINENO GELAR WORKSHOP PENILAIAN BERBASIS TIK


TTS, CAKRAWALANTT.COM –
SMP Negeri Hoineno menggelar Workshop Penilaian Berbasis TIK, Selasa – Kamis, 18 – 20 Mei 2021. Hadir sebagai narasumber yakni, guru SMP Negeri 1 Mollo Utara, Adoniram Benmetan, S.Pd., guru SMP Negeri Ki'e, Dedy Nubatonis, S.Pd., dan pengawas sekolah, Yosafat Saekoko, S.Pd., M.Pd.

 

Yosafat Saekoko, kepada media ini mengatakan, kegiatan yang digelar tersebut sangat penting karena asesmen nasional yang akan diselenggarakan pada bulan September 2021 mendatang, semuanya berbasis online atau semi online. Karena itu kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para tenaga pendidik untuk mempersiapkan diri terkait proses pembelajaran dan juga penilaian berbasis TIK.

 

“Kalau bicara terkait asesmen nasional itu yang diuji adalah kemampuan literasi, numerasi dan survei karakter. Itu tugas para tenaga pendidik untuk membekali peserta didik, tetapi kegiatan dalam peningkatan kompetensi tentang pemahaman IT ini bertujuan untuk memberikan penguatan kapasitas kepada kepala sekolah, para tenaga pendidik dan juga peserta didik untuk menguasai IT karena sekolah yang sekalipun jumlah peserta didiknya banyak tetapi akan dipilih secara acak oleh Kemdikbud dan hanya diambil 45 peserta didik sebagai sampel. Karena itu para peserta didik yang ada harus diberikan pemahaman secara merata,” jelasnya.

 

Lebih lanjut Yosafat mengatakan bahwa pemberian bantuan pemerintah kepada sekolah berupa perangkat TIK, Tablet, Chroombook bertujuan agar sekolah bisa mengikuti perkembangan yang ada. Sekalipun demikian, banyak sekolah belum memanfaatkan bantuan-bantuan tersebut secara optimal. Ia mengimbau kepada semua sekolah untuk segera memanfaatkan berbagai bantuan berupa peralatan TIK yang ada.


 

“Kami sebagai pengawas sekolah mengharapkan agar sekolah menyiapkan peserta didik dengan dengan baik yaitu tentang literasi, numerasi dan juga survei karakter. Terkhusus untuk literasi yang selama ini digaungkan 15 menit sebelum memulai KBM itu guru menyuruh siswa yang baca sementara guru tidak. Karena itu saya mengimbau sekali lagi, guru itu harus yang memberikan contoh, jika gurunya saja literasnya kurang maka apa yang harus disampaikan kepada peserta didik. Karena itu semuanya harus berliterasi,” tegasnya.

 

Kepala SMPN Hoineno, Sonya L. Kase, mengatakan bahwa pihaknya menggelar kegiatan Workshop Penilaian Berbasis TIK guna mempersiapkan para tenaga pendidik agar tidak tertinggal dalam penggunaan IT serta mempersiapkan diri dalam menghadapi asesmen nasional.

 

Ia juga merasa bangga dengan adanya kegiatan tersebut karena menurutnya sangat membantu guru-guru. Ia menilai para guru yang ada antusias dalam mengikuti kegiatan.

 

“Sehingga walaupun kami yang sekolahnya di pedalaman tetapi kami siap untuk menyukseskan asesmen nasional,” tuturnya.

 

Sonya melanjutkan bahwa kendala yang dihadapi di sekolahnya yakni masih kurangnya fasilitas penunjang seperti laptop dan tablet. Jumlah keseluruhan peserta didik 343, menurutnya tidak sebanding dengan peralatan TIK yang ada yakni 25 unit tablet dan 18 unit komputer. Karena itu ia juga berharap agar sekolahnya bisa memperoleh bantuan berupa peralatan TIK.

 

Berita & Foto: Lenzho Asbanu

Editor: Robert Fahik/ red

Post a Comment

0 Comments