Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Dalam menunjang lahirnya lulusan (output) pendidikan vokasi yang kreatif dan cakap, Lembaga Konsultan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ofa Langga Learning and Development Centre (OLDC) Indonesia siap mendukung peningkatan soft skill dalam pendidikan vokasi. Hal tersebut diutarakan oleh fasilitator soft skill sekaligus Direktur Utama OLDC Indonesia, Arnold Paa dalam rilis yang diterima oleh media ini beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, soft skill merupakan hal yang sangat sederhana, tetapi menjadi fondasi dasar bagi seseorang dalam bekerja, terutama dalam proses perekrutan di dunia usaha/dunia industri (DUDI).
Ia
menjelaskan bahwa persaingan dalam dunia kerja, terutama bagi para pencari
kerja, semakin ketat di masa pandemi Covid-19. Jumlah pencari kerja yang terus
meningkat, ujarnya, seirama dengan geliat pencari tenaga kerja
(perusahaan/organisasi) yang semakin selektif dalam memperoleh tenaga kerja
yang kompeten (siap pakai). Namun dalam proses perekrutan, lanjutnya, jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah
pencari kerja. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya soft skill dalam diri para pencari kerja yang sangat mempengaruhi
kompetensi seorang tenaga kerja.
“Persaingan
di dalam dunia kerja, apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini sangat ketat.
Jumlah pencari kerja semakin meningkat. Begitu pun dengan proses perekrutan di setiap
perusahaan atau organisasi yang semakin selektif dalam mencari tenaga kerja
yang kompeten atau siap pakai. Sayangnya, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
atau yang diterima sangat sedikit karena kurangnya soft skill dalam diri
para pencari kerja yang sebenarnya juga mempengaruhi kompetensi mereka,” jelasnya.
Dalam
menyikapi persoalan tersebut, tambahnya, perlu ada program pendidikan dalam
sekolah atau kampus vokasi yang mampu mempersiapkan para peserta didik menjadi
tenaga kerja yang kompeten dan produktif dalam DUDI. Hal tersebut, ungkapnya,
harus menjadi perhatian serius ketika terdapat kesenjangan antara lulusan
pendidikan vokasi dengan kebutuhan karyawan baru yang siap kerja.
Pentingnya Peningkatan Soft Skill dalam Pendidikan Vokasi
Menurutnya,
ada beberapa hal penting yang bisa terlihat untuk menggambarkan kualitas soft skill tenaga kerja, yakni; kedisiplinan,
komunikasi, dan komitmen. Tiga hal sederhana tersebut, paparnya, adalah
indikator atau kriteria penting yang selalu dilihat dalam proses perekrutan.
Maka dari itu, lanjutnya, peningkatan soft
skill dalam dunia pendidikan vokasi sangatlah penting, sebab kualitas soft skill seorang tenaga kerja akan
sangat mempengaruhi kinerja dan produktivitas sebuah perusahaan atau
organisasi.
“Ada tiga
hal penting di dalam diri para pencari atau tenaga kerja yang bisa
menggambarkan kualitas soft skill,
yakni kedisiplinan, komunikasi, dan komitmen. Tiga hal sederhana itu menjadi
kriteria penting yang sangat diperhatikan dalam proses perekrutan. Maka dari
itu, peningkatan soft skill di dalam dunia pendidikan vokasi sangatlah penting,
sebab kualitas soft skill akan sangat
mempengaruhi kinerja dan produktivitas sebuah korporasi,” ungkapnya.
Berdasar
pada inisiatif yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di
bidang vokasi pada tahun 2020 lalu, pihaknya sangat mendukung peningkatan
kualitas pendidikan vokasi untuk bisa lebih proaktif dan mampu bekerja sama
dengan DUDI. Hal tersebut, jelasnya, sangat membantu proses terbentuknya calon
tenaga kerja yang berakter baik, kompeten, kreatif, cakap dan produktif di
bidang kerjanya masing-masingnya (talent
ready). Oleh karena itu, pihaknya sangat mengharapkan agar dunia pendidikan
vokasi, baik pada tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi bisa
membangun dan menyusun kurikulum dan metode pembelajaran strategis yang senada
dengan kebutuhan DUDI.
Berita dan Foto: Mario Djegho/ OLDC Indonesia
0 Comments