Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

KSK KUPANG KEMBALI GELAR KMOg PASCA-SEROJA


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM –
Komunitas Secangkir Kopi (KSK) Kupang kembali menggelar Kelas Menulis Online gratis (KMOg) pasca-siklon tropis Seroja yang sempat melanda sebagian besar wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Kelas menulis edisi keempat ini melanjutkan topik penulisan cerita pendek (cerpen) dengan narasumber sastrawan sekaligus Pemimpin Redaksi Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT, Robert Fahik, dosen dan penulis Saverinus Suhardin, dan wartawan MPC NTT, Mario Djegho. Dipandu langsung oleh Presiden KSK Kupang, Rian Seong, S.Pd., M.M., selaku moderator, kegiatan dilangsungkan secara virtual melalui aplikasi Google Meet, pada Sabtu (8/5/2021).

 

Dalam pemaparan materinya, Robert Fahik menekankan perlunya perhatian khusus pada unsur-unsur pembentukan sebuah cerpen yang meliputi, tema, tokoh, alur/plot, setting/latar cerita, pesan, dan sudut pandang penulis dalam menyusun sebuah cerita. Menurutnya, semua unsur tersebut bisa teraktualisasi dengan baik apabila ide cerita dan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis tertata dengan rapi an apik. Hal tersebut, tambahnya, akan menjadi sebuah jamuan cerita yang menarik bagi pembaca dalam menemukan klimaks, makna, dan pesan dari cerita yang disajikan.

 

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penulisan cerpen, seperti tema, tokoh, alur atau plot cerita, latar atau penggambaran cerita, pesan yang mau diangkat, serta sudut pandang kita sebagai penulis dalam menyusun cerita tersebut. Selain itu, penulis juga perlu meramu cerita dengan gaya bahasa yang baik agar ide cerita bisa tergambar dengan baik pula dalam pikiran pembaca. Tentunya dengan penggambaran isi cerita yang menarik dan baik tersebut para pembaca bisa menemukan klimaks dan pesan dari cerpen kita,” paparnya.

 

Di lain pihak, Saverinus Suhardin, penulis buku “Pada Jalan Pagi Yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, juga menekankan pentingnya pemilihan diksi dan metafora, serta penggunaan majas dalam menulis sebuah cerpen. Ketiga hal tersebut, tambahnya, sangat berpengaruh pada ketertarikan dan perhatian pembaca terhadap cerita yang disuguhkan oleh penulis. Cerita yang memiliki alur dan penggambaran yang menarik, lanjutnya, akan mampu mengisi imajinasi pembaca dalam menafsirkan maksud dan tujuan penulis dalam cerita yang ditulisnya. Oleh karena itu, baginya, para penulis juga harus memperkaya perbendaharaan diksi, metafora, dan majas melalui kegiatan membaca yang intens.

 

“Dalam menyusun dan menyajikan cerita, kita harus memperhatikan beberapa hal menyangkut diksi, metafora, dan penggunaan majas. Jangan sampai kita menggunakan diksi yang tidak tepat dalam menggambarkan sebuah cerita sehingga membuat pembaca kebingungan. Oleh karena itu, kita sebagai penulis juga harus sering membaca karya-karya cerpen yang ada agar terbiasa dengan penggunaan diksi cerpen,” ungkapnya.

 

Tetap Konsisten dalam Keterbatasan

 

Dalam kata penutupnya, Rian Seong, menekankan konsistensi bagi semua peserta KMOg meski tengah berada dalam keterbatasan pasca-siklon Seroja. Menurutnya, konsistensi adalah cara terbaik dalam menggali dan menemukan potensi diri. Ia berharap agar ketekunan dan konsistensi dalam belajar di wadah KMOg ini kelak akan menghasilkan karya-karya baru yang luar biasa.

 

“Ketekunan dan konsistensi harus tetap terjaga walaupun kita sedang berada dalam keterbatasan pasca bencana. Konsistensi tersebut akan membantu kita dalam menggali dan menemukan potensi diri. Semoga dengan wadah KMOg ini, konsistensi dan ketekunan dari para peserta bisa menghasilkan karya-karya baru yang luar biasa kelak,” ujarnya.

 

Berita dan Foto: Mario Djegho/ red

Editor: Robert Fahik/ red

Post a Comment

0 Comments