TTS,
CAKRAWALANTT.COM – Untuk pertama kalinya SMP Negeri Ki'e menggelar
ujian akhir sekolah (UAS) secara daring. Dalam ujian yang berlangsung Senin –
Jumat, 19 – 23 April 2021 tersebut, SMPN Ki’e menjadi satu dari 10 sekolah di
Kabupaten TTS yang memilih untuk menggelar UAS secara daring.
"Satu
kebanggaan bagi kami di SMP Negeri Ki'e karena baru pertama kali melakukan US
secara daring, karena itu bukan saja hanya kelas IX yang akan ujian secara
daring tetapi akan dilakukan persiapan bagi kls VII dan VIII untuk melakukan
ujian akhir semester secara daring juga," ungkap Kepala SMP Negeri Ki'e,
Antonia Solle, S.Pd., kepada media ini, Rabu (21/4/2021).
Ia mengatakan
bahwa dalam rangka menghadapi UAS secara daring ini, peserta didik telah
dipersiapkan secara baik.
"Untuk
persiapan menghadapi US secara daring dilakukan persiapan awal oleh bapak ibu
guru berupa pengecekan kesiapan peralatan TIK dan melakukan simulasi sebanyak 2
kali bagi peserta ujian yang berjumlah 80 orang tetapi saat pelaksanaan ujian
hanya 78 orang karena ada 2 orang peserta yang tidak ikut ujian,"
tuturnya.
Antonia
Solle juga mengatakan bahwa UAS daring ini bisa terlaksana karena berkat
dukungan dari semua para guru, peserta didik dan juga keterlibatan orang tua
sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik.
Keuntungan
dari ujian secara daring, tambah Anthonia, yakni menghemat biaya untuk
penggandaan soal dan memudahkan bapak ibu guru dalam menyelesaikan tugasnya
karena semua diselesaikan dalam aplikasi.
Ketua
Panitia Pelaksana Ujian, Dedy P. Nubatonis, S.Pd., yang ditemui media ini di sela-sela
pelaksanaan ujian, menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian kali ini digelar secara
daring karena tersedianya sarana pendukung seperti komputer dan tablet.
"Intinya
sekarang kami berusaha untuk maju dengan semua fasilitas yang ada, dalam
pelaksanaan ujian secara daring ini kami telah berusaha semaksimal mungkin
untuk ujian secara daring karena ini yang pertama kalinya," ungkapnya.
Namun,
lanjutnya, dalam pelaksanaan UAS secara daring ini tentu ada kendala yang
dihadapi di antaranya jaringan listrik dan jaringan internet. Sekalipun
demikian, dalam pelaksanaan ujian ini semua dapat berjalan dengan baik.
"Kami
hanya antisipasi jika terjadinya pemadaman listrik karena itu akan berpengaruh
kepada jaringan internet juga namun dalam pelaksanaannya semua dapat berjalan
normal," kata Dedy yang juga merupakan Proktor.
Pelaksanaan
UAS tahun ini juga masih dalam situasi pandemi Covid-19, karena itu para
peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.
"Karena
masih dalam situasi pandemi Covid-19 maka kami panitia membaginya dalam 2 shift
yang mana setiap shift itu 40 orang yang terbagi dalam 4 ruangan. Jadi
setiap ruangan itu hanya ditempati oleh 10 orang," jelasnya.
Berdasarkan
data yang diperoleh media ini jumlah tenaga pendidik di SMP Negeri Ki'e
sebanyak 16 orang, yang berstatus ASN hanya 3 orang, sementara yang lainnya
masih berstatus honorer. Sementara tenaga kependidikan berjumlah 3 orang,
dengan jumlah keseluruhan peserta didik sebanyak 228 orang.
Berita dan
Foto: Lenzho Asbanu
Editor:
R. Fahik/ red
0 Comments