Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

YOUTUBE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 1 Bajawa


 

Oleh Siti Zaitun N. D. Soy, S.Pd

Guru Bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Bajawa

 

Sejak pertama kali muncul di Indonesia pada awal tahun 2020, Virus Corona belum juga hilang sampai saat ini. Penyebarannya bahkan terus meningkat hingga pemerintah menetapkannya sebagai pandemi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebarannya. Salah satu upaya yang dilakukan dalam bidang pendidikan adalah adanya penerapan sistem belajar dari rumah. Sistem ini dilakukan secara online atau dikenal dengan istilah daring, dengan menggunakan berbagai akun pembelajaran seperti: Google Clasroom dan media lain seperti Whatsapp Group.

 

Selama belajar secara daring, praktis tidak ada kegiatan tatap muka langsung antara guru dan siswa. Materi pembelajaran yang dipelajari siswa hanya ada di modul, layar hp atau komputer. Hal ini membuat siswa merasa kesulitan untuk memahami beberapa materi yang membutuhkan penjelasan secara langsung dari guru. Kendala ini juga dijumpai dalam mata pelajaran bahasa Jerman, terutama pada siswa Kelas X.

 

Pada umumnya siswa baru pertama kalinya mempelajari bahasa Jerman di SMA.  Sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Jerman. Hal ini terbukti dari minimnya pengerjaan tugas yang berkaitan dengan keterampilan berbicara. Beberapa tugas yang diberikan juga mendapat umpan balik yang tidak terlalu bagus. Padahal keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan yang penting selain tiga keterampilan lainnya seperti, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan berbicara merupakan salah satu kemampuan produktif dalam keterampilan berbahasa. Nunan (1991: 39) berpendapat bahwa “Speaking is the single important aspect of learning as a second of foreign language,” yang berarti bahwa keterampilan berbicara merupakan aspek yang penting dalam pembahasan bahasa asing sebagai bahasa kedua.

 

Guru sebagai pendidik dituntut kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa terutama dalam pembelajaran daring seperti sekarang ini. Apalagi di era pandemi ini, guru harus menyampaikan materi ajar walaupun tanpa bertatap muka. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, guru dapat memanfaatkan berbagai media online untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa. Namun pemilihan media pembelajaran tentu harus disesuaikan dengan keefektifannya dalam menyampaikan tujuan yang hendak dicapai.

 

Salah satu media sosial yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini adalah Youtube. Youtube adalah aplikasi media paling populer di Indonesia. Sebab, lebih dari sepertiga pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan Youtube. Ini terbukti dari data Google yang menyebut bahwa terdapat 50 juta pengguna aktif YouTube per bulannya dari total 146 juta pengakses internet di Indonesia. Menurut Agazio & Bucklev (2008), YouTube merupakan layanan file sharing berbasis web yang memungkinkan individu untuk membangun profil publik, menentukan daftar pengguna lain untuk berbagi video serta untuk melihat daftar koneksi/konten yang dibuat oleh orang lain.

 

Kelebihan YouTube sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) Informatif karena YouTube dapat memberikan informasi termasuk  perkembangan ilmu dan tekhnologi, (2) Cost effective karena YouTube dapat diakses secara gratis, (3) Potensial karena situs ini sangat populer dan mampu memberikan edit value terhadap pendidikan, (3) Praktis dan lengkap. YouTube dapat digunakan dengan mudah oleh semua kalangan, selain itu juga terdapat fasilitas editing video, (4) Shareable karena link YouTube dapat dibagi di berbagai situs lainnya, (5) Interaktif. YouTube dapat memfasilitasi untuk diskusi dan tanya jawab.

         

Salah satu kanal Youtube yang digunakan penulis adalah: Hallo Deutschschule. Kanal Youtube ini merupakan kanal pembelajaran bahasa Jerman mulai dari level A1-B2. Video pembelajaran yang digunakan penulis dalam kanal ini disesuaikan dengan materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa. Misalnya salah satu materi di Kelas X adalah tentang perkenalan diri (Sich Vorstellen). Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu memperkenalkan dirinya dalam bahasa Jerman dengan menggunakan ungkapan sederhana.

 

Sebelum siswa mengakses video pembelajaran bahasa Jerman terkait materi perkenalan diri (Sich Vorstellen) di kanal  Youtube Hallo Deutschschule, siswa sebelumnya telah mempelajari materi yang telah dikirim guru di akun Google Classroom dan mengerjakan tugas-tugasnya.

 

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan Youtube yaitu: (1) Guru mengirmkan siswa URL Video di kanal Youtube Hallo Deutschschule terkait materi Perkenalan Diri (Sich Vorstellen) pada akun Google Clasroom, (2) Siswa menonton video youtube di link yang telah dibagikan guru dan menirukan pengucapannya, (3) Siswa mencatat ungkapan-ungkapan terkait materi Perkenalan Diri (Sich Vorstellen) yang ada di dalam Video, (4) Siswa mencari arti dari ungkapan-ungkapan yang ditemukan dalam video, (5) Siswa mengerjakan lembar tugas yang diberikan guru. Pertanyaan di dalam lembar tugas tersebut adalah tentang nama tokoh, tempat dan bahasa-bahasa serta informasi lainnya yang disebutkan dalam video, (6) Siswa membuat teks tentang perkenalan dirinya sendiri dengan menggunakan ungkapan-ungkapan sederhana yang telah dipelajari dari guru maupun melalui video pembelajaran. Apabila siswa menemui kesulitan, siswa dapat bertanya kepada guru melalui forum di Google Classroom atau melalui Whatsapp Group, (7) siswa membuat video perkenalan dirinya yang direkam menggunakan HP kemudian mengirimkannya di Google Classroom.

 

Setelah menggunakan media Youtube dalam proses pembelajaran bahasa Jerman secara daring, tampak adanya peningkatan dalam pengerjaan tugas yang menuntut siswa untuk berbicara dalam bahasa Jerman. Walaupun masih terdapat beberapa kesalahan dalam pelafalan kosakata, tetapi hal itu dimaklumi karena siswa Kelas X masih perlu waktu untuk menyesuaikan cara membacanya. Hal terpenting adalah siswa memiliki rasa percaya diri dan aktif berbicara dalam bahasa Jerman. Oleh karena itu, guru di era milenial sekarang ini diharapkan lebih kreatif. Guru dapat memanfaatkan media-media pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan bagi siswa sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

 

Editor: Gusty/ Takim/ R. Fahik/ red

Post a Comment

0 Comments