Ngada, CAKRAWALNTT.COM – Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, SMAN 1 Bajawa mengadakan Bimbingan Teknis Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi Guru, Senin (8/3/2021) hingga Rabu (10/3/2021). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penulisan KTI sebagai bagian dari proses Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi para guru. Demikian diungkapkan Kepala SMAN 1 Bajawa, Yakobus Beama Lengi, S.Pd., ketika diwawancari media ini, Selasa (09/03/2021).
Dirinya menjelaskan bahwa kegiatan ini
merupakan rancangan program sekolah untuk meningkatkan pengembangan profesi
guru dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai sebuah proses pembelajaran. Hal tersebut, sambungnya,
sesuai dengan tuntutan tugas profesional guru dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran.
“Kegiatan
ini berangkat dari pengalaman kita dimana guru memiliki tugas profesional dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam merencanakan, melaksanakan dan
menilai sebuah proses pembelajaran, sehingga kegiatan ini juga merupakan proses
dari pengembangan profesi berkelanjutan guru dengan cara meningkatkan
kompetensinya dalam penulisan karya tulis ilmiah,” ungkapnya.
Selain
itu, paparnya, kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Media
Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis
kepada guru tentang penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah dalam bentuk
artikel ilmiah, jurnal, buku, dan sebagainya sesuai dengan kaidah dan ketentuan
penulisan yang berlaku. Hal tersebut, tambahnya, berguna sebagai syarat
kenaikan pangkat guru di kemudian hari. Dengan kata lain, baginya, melalui
kegiatan tersebut para guru didorong untuk mampu menghasilkan karya tulis
ilmiah yang orisinil dan meminimalkan segala bentuk plagiasi di era digital
ini.
“Kami
bekerja sama dengan Media Pendidikan Cakrawala NTT yang sangat berkompeten
dalam hal ini. Kegiatan ini sebenarnya bertujuan agar guru memiliki pemahaman teknis yang memadai tentang penulisan
dan penyusunan karya tulis ilmiah baik dalam bentuk artikel ilmih, jurnal, buku
dan sebagainya. Hal itu tentunya akan berguna bagi syarat kenaikan pangkat guru
di kemudian hari. Jadi, secara tidak langsung guru didorong untuk mampu
menghasilkan karya ilmiah yang orisinil dan bisa mengurangi dampak plagiasi di
era digital ini,”
paparnya.
Ditambahkannya
bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi bersama Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi NTT untuk menjadikan SMAN 1 Bajawa sebagai Sekolah Model Literasi.
Hal tersebut, ujarnya, akan memberikan contoh positif bagi lembaga pendidikan
lain di wilayah Kabupaten Ngada dalam meningkatkan budaya literasi. Dalam
mendukung misi tersebut, lanjutnya, pihaknya telah berhasil mendorong peserta
didiknya untuk menghasilkan produk tulisan berupa buku melalui kegiatan
pelatihan menulis pada semester lalu. Kegiatan para guru ini, sambungnya,
merupakan kegiatan kedua dalam tahun ajaran 2020/2021.
Berita: Mario Djegho
Foto: Dokumentasi SMAN 1 Bajawa
Editor: R. Fahik/ red
0 Comments