Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Sebagai bagian dari pengembangan budaya literasi di lingkungan sekolah, SMA Katolik Giovanni Kupang membentuk Klub Sastra bagi peserta didik. Klub Sastra tersebut diluncurkan secara virtual oleh Kepala SMAK Giovanni, RD. Drs, Stefanus Mau, Pr., melalui aplikasi google meet, Sabtu (13/03/2021).
Dalam sambutannya, Kepala SMAK Giovanni, RD. Drs, Stefanus Mau, Pr., menegaskan bahwa ada lima
tujuan yang ingin dicapai
dari Klub Sastra ini yaitu, meningkatkan kemampuan membaca
dan menulis, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan daya imajinasi,
meningkatkan empati dan kepeduliaan terhadap sesama serta meningkatkan
kemampuan analisis.
Sementara itu Kepala Kantor Bahasa
Provinsi NTT, Syaiful Bahri Lubis, S.S., M.A, mengapresiasi Klub Sastra SMA Katolik Giovanni
Kupang. Menurutnya, sekecil apapun kegiatan literasi pasti selalu bermanfaat
untuk masa depan anak-anak muda ini. Ia juga mengungkapkan mudah-mudahan SMA
Katolik Giovanni Kupang menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain terlebih dalam
hal literasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT.
Tiga Level
Koordinator
sekaligus Penggagas Klub Sastra SMAK Giovanni Kupang, Y. B. Inocenty Loe, menyampaikan
bahwa salah satu tujuan dari Klub
Sastra ini adalah untuk
mendorong dan mempersiapkan para peserta, yaitu siswa-siswi SMA Katolik
Giovanni Kupang untuk menghasilkan karya sekaligus mempublikasikan karya-karya
mereka. Selain itu, melalui
pelatihan-pelatihan dalam Klub
Sastra ini, para peserta membuka
jalan untuk menjadi penyair-penyair muda yang dimiliki Provinsi NTT dan
Indonesia.
Ia menjelaskan, konsep yang diterapkan dalam
Klub Sastra ini adalah pelatihan
penulisan yang berbasis publikasi. Artinya, para peserta melalui pendampingan
dan pelatihan harus mampu menghasilkan karya puisi dan cerpen, yang akan
dikoreksi dan dipublikasikan di berbagai media.
Pendampingan dan pelatihan sendiri, lanjutnya, akan
dilakukan dalam tiga level. Pada level pertama, para
peserta harus mengikuti pelatihan sebanyak minimal empat kali, menghasilkan
sepuluh puisi dan dua cerpen yang
akan dinilai kelayakannya oleh pendamping dan memiliki blog sendiri untuk mengunggah hasil karya sastra di atas 12
judul.
Pada
level kedua, para peserta wajib mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya delapan
kali, menghasilkan di atas 15 puisi dan 7 cerpen, memiliki blog sendiri untuk
mengunggah hasil karya peserta dan memiliki
akun youtube sendiri untuk mengunggah video karya sastra di atas
lima video serta mengirimkan hasil karya mereka ke media publikasi.
Sedangkan
pada level ketiga, para peserta wajib mengikuti minimal 13 kali pelatihan karya
sastra, menghasilkan 30 puisi dan 15 cerpen, memiliki blog sendiri untuk mengunggah karya peserta di atas 45
karya, mengunggah video
sastra pada youtube sebanyak 10 video,
mengirimkan hasil karya ke media publikasi dan mengikuti berbagai perlombaan karya sastra.
Berita dan Foto: Y. B.
Inocenty Loe, S.Fil
Editor: R. Fahik/ red
0 Comments