Nagekeo, CAKRAWALANTT.COM – Selama masa pendemi Covid-19 SMAK Baleriwu menerapkan dua metode pembelajaran yaitu daring dan luring. Hal ini disampaikan Wakasek Kurikulum SMAK Baleriwu, Inosensius R. Juli, S.H., kepada media ini pekan lalu.
“Selama
masa pandemi ini kami melakukan kombinasi antara daring dan luring. Aplikasi
yang digunakan, kami menggunakan website e-learning sistem manajemen. Untuk
pembelajaran daring yang menjadi kendala itu adalah keaktifan siswa saat mereka
berada di rumah. Selain itu untuk para guru mendapatkan kendala saat awal-awal
di mulai pembelajaran daring yaitu pemahaman penggunaan IT karena awalnya
mereka kesusahan saat mengakses website tetapi setelah berjalan dua sampai tiga
bulan sudah bisa digunakan dengan baik,” jelasnya.
Selain
itu, Inosensius mengungkapkan bahwa kendala lain yang dihadapi dalam
pembelajaran luring yakni keaktifan peserta didik. Bahkan, lanjutnya, masih
banyak orang tua yang mengira bahwa anaknya libur karena anak tidak menyampaikan
soal belajar dari rumah.
“Dalam
pembelajaran luring materi biasa disampaikan per minggu dikirim atau diambil
oleh siswa di sekolah. Masalah utama adalah siswa karena mereka mengira
pembelajaran dari rumah jadi mereka tidak menyampaikan kepada orang tua
sehingga orang tua mengira libur dan ada pun siswa/i yang mengambil tugas di
sekolah namun tidak kembali lagi ke sekolah untuk mengumpulkan tugas atau
menanyakan materi yang tidak dipahami jadi mereka kurang aktif di situ,” tuturnya.
Untuk
mengatasi kendala-kendala tersebut, lanjut Inosensius, pihak sekolah sudah
membuat grup kelas dan membangun komunikasi dengan orang tua peserta didik.
“Untuk
mengatasi hal tersebut kami membentuk grup kelas, komunikasi dengan orang tua/ wali
soal keterlibatan anak itu sendiri sampai yang paling utama adalah dihubungi
oleh pihak sekolah sampai ke rumah siswa/i untuk mengetahui apa penyebab dari
ketidakaktifan mereka,” ungkapnya.
Berita dan
Foto: Kiki Amin
0 Comments