Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

KOMISI IV DPRD TTS PANTAU PELAYANAN KBM DI MASA PANDEMI



TTS, CAKRAWALANTT.COM – Komisi IV DPRD Kabupaten TTS melakukan pemantauan (“monitoring”) terhadap pelayanan KBM di masa pandemi Covid-19 di beberapa sekolah yakni, SD Inpres Sekip, SMPK Sint Vianney Soe, SMP Negeri 2 Soe, dan SD Inpres Taubneno, Kamis (25/3/2021). Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik serta kesiapan dalam menghadapi ujian akhir sekolah.

 

Romobongan DPRD Kabupaten TTS dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, Marthen Tualaka, didampingi Sekertaris Komisi IV, Habel Hotti. Adapun anggota Komisi IV yang turut hadir yakni, Roby Faot, Mariana Lakapu, Yupik Boimau, Deksi Letuna, dan Jason Benu.

 

Di SDI Sekip, rombongan Komisi IV diterima langsung oleh Kepala SDI Sekip, Erny Johana Kause. Kepada Komisi IV Erny menjelaskan, sudah setahun terakhir proses KBM berlangsung dengan sistem belajar dari rumah. Dirinya mengakui, untuk siswa SD khususnya kelas 1, proses belajar dari rumah kurang efektif karena para siswa membutuhkan pendamping dari para guru.

 

"Untuk kelas 1, kita sempat coba BDR menggunakan ruang kelas dengan membatasi jumlah siswa per kelas 12 orang dan hanya berlangsung selama 1 jam per hari.  Seluruh protokol kesehatan kita terapkan secara ketat dan kebijakan ini mendapat persetujuan dari orang tua siswa. Namun setelah berjalan kurang lebih seminggu, ada anggota polisi yang menegur sehingga BDR dari sekolah dihentikan dan KBM kembali berlangsung dari rumah masing-masing siswa," ungkapnya.

 

Untuk persiapan Kelas VI menghadapi ujian akhir, lanjut Erny, KBM dilakukan di sekolah dengan membatasi jumlah siswa per kelas 8 orang dan dibagi per shift. Proses KBM hanya berlangsung 2 jam per shirft dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

 

"Sudah sejak awal Maret lalu siswa Kelas VI belajar di sekolah tapi kita batasi jumlah siswa per kelas. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Mei mendatang guna mempersiapkan para siswa menghadapi ujian akhir sekolah," terangnya.

 

Sementara itu di SMPK Sint Vianney Soe, rombongan Komisi IV diterima Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Yoseph Kuil, S.Pd. Kepada Komisi IV Yoseph menjelaskan, karena adanya pandemi proses KBM terpaksa berlangsung secara daring dan luring. Mayoritas peserta didik melaksanakan KBM secara daring, sebagian kecil karena keterbatasan fasilitas melakukan KBM secara luring, dimana siswa mengambil tugas dan mengumpulkan tugas ke sekolah.

 

"Jumlah siswa-siswi kita ada 483 orang, dimana kurang dari 20 siswa yang melakukan KBM secara luring. Sedangkan sisanya melakukan KBM secara daring," jelasnya.

 

Terkait persiapan Kelas IX dalam menghadapi ujian akhir sekolah, Yoseph menjelaskan, pada Senin mendatang akan dilakukan “try out” pertama menggunakan sistem daring dan luring. Pihaknya sudah membuat "Google Form" untuk "online" maupun "offline." Pihaknya berencana akan melakukan “try out” sebanyak dua kali sebelum menggelar ujian akhir sekolah. "Try out" kedua sendiri akan digelar pada April mendatang.

 

"Karena adanya pandemi virus corona jumlah try out kita berkurang dari semula tiga kali menjadi dua kali. Semua persiapan terkait try out sudah kami siapkan," paparnya.

 

Usai melakukan kunjungan ke SDI Sekip dan SMPK Sint Vianney Soe, Komisi IV bertolak ke SMP Negeri 2 Soe dan SD Inpres Taubneno.

 

Ketua Komisi IV mengapresiasi pihak sekolah yang walaupun dalam kondisi pandemi namun proses KBM dengan sistem BDR masih tetap berjalan dengan baik. Dirinya berharap pihak sekolah bisa menyiapkan secara baik segala persiapan terkait pelaksanaan ujian akhir sekolah.

 

Komisi IV juga mencatat aspirasi yang disampaikan para kepala sekolah. Selanjutnya berbagai aspirasi tersebut akan diperjuangkan lewat jalur legislatif.

 

Berita dan Foto: Lenzho Asbanu

Editor: R. Fahik/ red

Post a Comment

0 Comments