Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SYAIFUL BAHRI LUBIS: KANTOR BAHASA DUKUNG PENULIS NTT


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM –
Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat mendukung para penulis dan sastrawan NTT dalam upaya penguatan budaya literasi. Hal tersebut diutarakan Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Syaiful Bahri Lubis, S.S., M.A., dalam Seri Bincang Bintang bertajuk “Menggali Proses Kreatif Penulis Muda” yang digelar Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT secara daring lewat aplikasi Zoom Meeting dan live Youtube Buka Buku, Sabtu (23/01/2021). Dalam kegiatan tersebut, ia sangat mengapresiasi dua penulis yang telah menerbitkan hasil tulisannya dalam bentuk buku, yakni RD. Kris Fallo, Pr., dengan buku yang berjudul “Jalan Pulang” dan Yeyen Ali dengan novel berjudul “Mafia Girl”.  

 

Dalam tanggapannya, Syaiful Bahri Lubis menerangkan bahwa Kantor Bahasa Provinsi NTT sangat mendukung para penulis dan sastrawan lokal sebagai upaya penguatan budaya literasi. Baginya, kehadiran dua sosok penulis dalam kegiatan tersebut bisa menjadi teladan dan contoh bagi semua kalangan untuk menulis. Proses kreatif yang dilewati kedua penulis, tuturnya, perlu diapresiasi secara baik dan positif. Hal tersebut menjadi bagian penting dalam setiap perjalanan hidup para penulis guna membangkitkan semangat literasi di Provinsi NTT.

 

“Dua penulis ini, Romo Kris Fallo dan Yeyen bisa menjadi teladan dan contoh bagi orang lain untuk menulis dan dua buku ini tentunya sangat bagus untuk dibaca. Tentunya, Kantor Bahasa Provinsi NTT sangat mendukung para penulis dan sastrawan asal NTT untuk meningkatkan budaya literasi di NTT. Saya juga sangat mengapresiasi proses kreatif yang dilalui oleh dua penulis ini hingga bisa menghasilkan dua buku ini,” ujarnya.


 

Lebih lanjut, ia sangat tertarik dengan pengalaman dua penulis tersebut, apalagi secara tidak langsung keduanya mewakili generasi muda dan milenial. RD. Kris Fallo dan Yeyen, jelasnya, memiliki warna tersendiri dalam melewati setiap proses kreatifnya, sebab sama-sama menggeluti minat menulis sejak usia muda. Jika Yeyen Ali menggambarkan sebuah kehidupan yang sarat akan balas dendam dan pertentangan dalam bukunya “Mafia Girl”, maka RD. Kris Fallo berusaha membuat sebuah refleksi hidup atas pengalaman duniawi ke dalam sebuah muara untuk kembali pulang ke dalam diri masing-masing dalam buku “Jalan Pulang”. Oleh karena itu, baginya, kedua penulis ini berhasil membuat sebuah karya yang luar biasa dan bisa menjadi model bagi para kalangan yang ingin mengembangkan minat di dunia menulis.

 

Di lain pihak, ia juga sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan Bincang Bintang yang diadakan oleh MPC ini. Baginya, ini adalah sebuah wadah silahturahmi untuk mengumpulkan para penulis dan sastrawan serta para pegiat literasi, seperti harapan awalnya sejak menjadi Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT. Selain itu, tambahnya, Kantor Bahasa Provinsi NTT sangat mendukung semua kegiatan literasi dan telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mengumpulkan semua pihak yang ingin bergelut di bidang literasi dan berminat untuk memulai kegiatan menulis. Tentunya, hal tersebut membutuhkan sinergi dari semua pihak untuk mewujudkannya, seperti jajaran MPC yang selalu membantu dalam setiap kegiatan pelatihan menulis, penerbitan buku, dan sebagainya.    

 

“Saya sangat tertarik dengan proses kreatif dari kedua penulis karena sama-sama memulainya dari usia muda dan bisa menginspirasi kita untuk merealisasikan apa yang telah kita baca ke dalam tulisan atau buku. Saya juga mengapresiasi kegiatan ini sebagai wadah silahturahmi dan mengumpulkan para penulis, sastrawan, dan pegiat literasi. Ini adalah harapan saya sejak saya datang ke NTT dan sekali lagi saya mau mengumpulkan mereka yang berminat di dunia literasi dan ingin menulis. Namun, tentunya kita harus bersinergi, seperti Cakrawala NTT yang selalu membantu dalam setiap pelatihan menulis dan penerbitan buku,” tuturnya.

 


Sementara itu Pemred MCP NTT, Robert Fahik, mengungkapkan, Kegiatan Seri Bincang Bintang ini merupakan agenda redaksi MPC NTT tahun 2021 bekerja sama dengan FTBM NTT dan Komunitas Secangkir Kopi Kupang. Pada edisi perdana, kegiatan ini menghadirkan dua penulis muda NTT, RD. Kris Fallo, Pr., Imam muda Keuskupan Atambua, dan Yeyen Ali, siswi SMAN 3 Kota Kupang sebagai narasumber. Selanjutnya, kegiatan yang sama akan menghadirkan penulis-penulis NTT lainnya.

 

“Tujuannya sebagai wadah komunikasi bersama untuk berbagi, berdiskusi dan terutama menyatukan komitmen dalam membangun budaya literasi di NTT. Pada sisi yang lain, ini bentuk apresiasi bagi teman-teman penulis khususnya penulis muda sehingga ada keyakinan bahwa mereka tidak berjalan sendiri, bahwa gerakan literasi telah mendapat tempat dalam masyarakat, dan kita juga membuktikan bahwa dari rahim NTT terus lahir penulis-penulis kebanggaan kita,” ungkapnya.

 

Pantaun media, kegiatan yang dipandu oleh Lonnie Tanya Bunga sebagai moderator ini berlangsung selama kurang lebih dua jam dan dihadiri oleh perwakilan pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pegiat literasi, wartawan, dan sejumlah rohaniwan dari Jawa bahkan dari luar negeri seperti Mexico dan Italia. Hadir pula Direktur MPC NTT, Gusty Rikarno, Pemred MPC NTT, Robert Fahik, Ketua FTBM NTT, Polikarpus Do, dan Presiden Komunitas Secangkir Kopi Kupang, Rian Seong, serta anggota DPRD Kabupaten Belu, Bpk. Theo Manek.

 

Berita: Mario Djegho

Foto: RF/dokumentasi redaksi

Editor: R. Fahik/red

Post a Comment

0 Comments