TTS, CAKRAWALANTT.COM – Sebanyak
76 guru di SMKN 1 Soe mengikuti Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
dan Pengisian Sasaran Kinerja Pegawai Negeri Sipil (SKP), Senin (11/1/2021) di aula
sekolah setempat. Hadir sebagai narasumber yakni, Koordinator Pengawas Dikmen
SMA/SMK Kabupaten TTS, Drs. Ngelu Njudang, dan Pengawas Binaan, Drs. Jimi
Pelle, M.Pd.
Ngelu
Njudang mengungkapkan, AKM merupakan hal baru yang akan diterapkan. Hal ini berhubungan
langsung dengan tugas para tenaga pendidik dalam rangka peningkatan mutu di
lembaga sekolah tersebut.
“Setelah
ini akan ada 45 peserta didik perwakilan dari SMK Negeri 1 Soe yang akan
dipilih secara acak untuk mengikuti AKM untuk dinilai, yang mana 45 peserta
didik tersebut merupakan sampel yang mewakili semua peserta didik SMK Negeri 1
Soe. Dari 45 peserta didik tersebut, itu akan memberikan gambaran tentang mutu
pelayanan di sekolah ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya,
khusus untuk tingkat SMA/SMK di Kabupaten TTS baru tiga sekolah yang melakukan
sosialisasi terkait AKM. Sekolah-sekolah itu adalah SMK Negeri 2 Soe, SMA
Negeri 1 Soe, SMK Negeri 1 Soe. Ia mengharapkan agar semua SMA/SMK dan SLB dengan jumlah keseluruhan 71 Sekolah di TTS bisa
mendapatkan sosialisasi serupa.
AKM,
lanjutnya, merupakan bagian dari asesmen nasional, penilaian kompetensi
mendasar yang diperlukan oleh semua tenaga pendidik dan juga semua peserta
didik untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada
masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM yaitu literasi membaca dan menulis, literasi
numerasi dan juga survei karakter.
AKM
menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu
diselesaikan oleh para tenaga pendidik yang imbasnya kepada peserta didik
dengan menggunakan kompetensi literasi membaca, menulis dan numerasi yang
dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak
sekadar penguasaan konten.
“Sementara
untuk survei karakter ini merupakan materi yang terdapat di dalamnya yaitu
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, gotong royong. Sedangkan materi
terkait survei lingkungan belajar itu terkait kebiasaan-kebiasaan yang
diberlakukan di sekolah misalnya kebiasaan membuang sampah di tempat, kebiasaan
untuk hadir tepat waktu di sekolah, termasuk pada masa pandemi covid-19 ini termasuk
kebiasaan untuk mempraktikkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Dirinya
berharap dengan adanya sosialisasi ini ada tindak lanjut dari semua tenaga
pendidik yang ada guna melakukan persiapan-persiapan dalam melatih, membimbing
peserta didik dengan materi terkait literasi, numerasi dan juga nilai-nilai
karakter. Diharapkan juga agar para tenaga pendidik dalam menyusun soal juga
berbasis HOTS yang mana dapat membuat peserta didik untuk bernalar bukan hanya
menghafal.
Kepala
SMK Negeri 1 Soe, Eduard Alle, kepada media ini menyampaikan bahwa kegiatan berskala
besar ini dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik
Indonesia yang mana semua sekolah harus tahu terkait dengan hal ini. Oleh karena
itu ia melibatkan para gurunya dalam mengikuti sosialisasi AKM dan SKP.
“Karena
AKM ini merupakan tahun pertama maka kami para tenaga pendidik harus menyatukan
konsep terkait dengan AKM walaupun kami baru mendapat sosialisasi pada hari ini
tapi setidaknya kami para tenaga pendidik sudah ada bayangan terkait dengan AKM
itu sendiri. Untuk tenaga pendidik yang berstatus PNS di sekolah kami sebanyak
64 orang. Oleh karena itu harus ada SKP yang mana pengisian SKP ini secara daring.
Jadi, selain sosialisasi terkait AKM juga disampaikan terkait dengan pengisian SKP
online ini,” tuturnya.
Berita
dan Foto: Lenzho Asbanu
Editor:
Robert Fahik
0 Comments