Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SELAMAT ULANG TAHUN KE-7 MPC NTT

 


Hari ini, Senin 23 November 2020, saya menjadi bagian dari elemen yang berbahagia merayakan Hari Ulang Tahun ke-7 Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT. Kebahagiaan saya beralasan, sebab setahun setelah berdiri, tepatnya di tahun 2014, saya berkenalan dan bergerak bersama media ini dalam mengakarkan Gerakan Literasi di Nusa Tenggara Timur, melalui Pelatihan jurnalistik dan Karya Ilmiah Remaja untuk siswa SMP dan SD juga Karya Ilmiah Populer dan Karya Penelitian untuk guru, kepala sekolah dan dosen.

 

Mengusung visi “Menyambut Generasi Emas NTT Tahun 2050 dengan Membangun Budaya Literasi”, Gusty Rikarno, Pemimpin Umum Media ini, setiap waktu selalu melahirkan inovasi dan terobosan terbaik dan membuka ruang bagi siswa dan guru berkreasi melalui tulisan. Bagi Gusty, visi tersebut di atas memang sangat tinggi.

 

Mungkin bagi kebanyakan orang, sekadar mimpi belaka, tetapi sejauh ini, saya merasakan sepanjang tujuh tahun, komitmen dan konsistensi Media Pendidikan Cakrawala NTT memang patut diancungi jempol. Bergerak dari pelosor, menulusuri yang terisolir dan bertandang ke wilayah-wilayah terdepan untuk mendampingi siswa dan guru dalam menulis. Media Cakrawala, tidak menganut, ilmu pergi, atau sekadar datang memberi materi, setelah itu hilang jejak tanpa kabar, tetapi media ini menyiapkan ruang publikasi diantanya, Majalah Cetak dan online, jurnal ilmiah, juga karya penerbitan buku untuk karya siswa dan guru.

 

Saya mengenal Media Pendidikan Cakrawala NTT, kisaran tahun 2014, atau setahun setelah media ini berdiri di Kota Kupang, Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Timur. Melalui inbox di media sosial, bersama Gusty Rikarno, kami saling menyapa dan berkenalan. Saat itu, saya bertugas di SMPN Satu Atap Riangpuho, Kecamatan Tanjung Bunga. Percakapan berlanjut di teras rumah kami di Kota Larantuka. Kali ini, bukan lagi Gusty Rikarno, tetapi adik Valentinus Hadjon. Ia menyambung pesan dari Pimpinan Media Pendidikan Cakrawala untuk bersama merancang kegiatan dan berkolaborasi melakukan pendampingan untuk siswa dan guru, khususnya di Kabupaten Flores Timur dalam dunia menulis.

 

Komunikasi kembali tersambung dengan Pimpinan Media Cakrawala, saat saya berada di Bali, Pulau Dewata dalam suatu kegiatan Kementerian Pendidikan Nasional. “Pa Maksi, Tim Cakrawala akan turun ke Larantuka, dan kegiatan perdana akan dilaksanakan di SMPN 2 Larantuka. Mohon bisa terlibat bersama dalam tim, khusus pendampingan siswa. Saya menjawabi pesan singkat itu dengan mengatakan, siap!”

 

Sepulangnya dari Bali, saya terlibat bersama rekan-rekan guru di SMPN 2 Larantuka, Pimpinan Bas Unun Fernandez saat itu. Sayang, kegiatan perdana di Kabupaten Flores Timur itu tidak tuntas dilaksanakan tersebab sebuah alasan teknis, dalam hubungan kerja sama Media Pendididikan Cakrawala NTT dan SMPN 2 Larantuka. Hari itu, kami meninggalkan SMPN 2 Adonara Timur, tanpa sebuah hasil karya dari siswa dan guru, sebab kegiatan terhenti di tengah jalan.

 

Saya, Pak Gusty, Ade Valens dan Ibu Diana, memutuskan untuk bertemu dengan Kepala Dinas PKO Kabupaten Flores Timur, Bapak Bed Bernardus Beda Keda. Puji Tuhan, kesempatan baik kami terima langsung di hari itu. Di ruang kerja Kepala Dinas PKO Kabupaten Flores Timur, didampingi Sekretaris Dinas Diston Fernandez, kami menyamakan presepsi dan mulailah dirancang pelatihan bersama siswa dan guru di Kabupaten Flores Timur.

 

Adapun sekolah-sekolah di Kabupaten Flores Timur yang pernah mendapatkan pendampingan menulis baik untuk siswa, maupun guru di antaranya, SMPN 1 Larantuka, SMAN 1 Tanjung Bunga, SMPN 1 Wulanggitang, SMPN 3 Wulanggitang, SMAN 1 Adonara Barat, SMAN 1 Solor Barat, SMP Swasta PGRI Larantuka, SMPN 2 Adonara Timur Witihama, SMAN 1  Adonara Barat, SMAN 1 Larantuka, dan lain-lain.

 

Banyak karya tulis, baik siswa maupun guru terpublikasi di Media Cakrawala NTT. Beberapa sekolah yang tersebut di atas, bahkan membuka diri untuk terus belajar bersama cakrawala hingga tiga sampai empat kali pertemuan. Sekolah-sekolah yang mendapat pendampingan Cakrawala NTT, dinamakan sebagai Sekolah Binaan Cakrawala NTT.

 

Media Pendidikan Cakrawala NTT telah memberi bentuk dan warna tersendiri dalam memberikan pendampingan kepada siswa dan guru untuk menulis. Media ini bekerja cukup profesional. Memiliki Tim Narasumber yang solid dan tersebar di semua wilayah NTT, Tim Redaksi yang kompoten dan lembaga pendukung gerakan media ini yang kuat.

 

Hingga kini, ratusan sekolah sudah didampingi, ribuan siswa dan guru mendapat pelatihan dari Media Pendidikan Cakrawala NTT. Memang, bukan sertifikat, atau untuk urusan kenaikan pangkat semata, cakrawala telah membuka ruang belajar dan membentuk pola pikir para guru menjadi kreatif, inovatif dan berani berkompetisi. Memang, dalam proses pelatihan, tidak semua berhasil menulis, tetapi sebagian besar mampu menghasilkan karya. Ada kepuasaan, kebanggaan tersendiri sebagai guru, yang mampu menungakan apa yang dirasakan, dipikirkan dan dialami dalam bentuk tulisan. Hingga kini, banyak guru terlayani lancar untuk naik pangkat, karena mampu menulis.

 

Media Pendidikan Cakrawala tidak pernah mengeluh dalam setiap gerakan, apalagi memperdengarkan kata menyerah pada setiap giat kreatifnya. Kini, perannya cukup strategis dalam pengambilan kebijakan pendidikan di NTT. Logis, jika Media Pendidikan NTT mendapat porsi demikian, sebab kondisi riil seperti apa yang terjadi di lapangan, Media Pendidikan Cakrawala NTT cukup tahu. Tidak heran, kemarin saat penyusunan Peta Jalan Pendidikan NTT, 10 tahun ke depan, Media Pendidikan Cakrawala menjadi bagian penting di sana.

 

Secara pribadi, saya menyampaikan terima kasih untuk kebersamaan dan ruang belajar bersama Media Pendidikan Cakrawala. Mohon maaf, saya belum maksimal dalam kerja kolaboratif ini. Semoga ke depannya, media ini menjangkau lebih luas lagi dalam memberi pelayanan menulis, memenuhi kebutuhan siswa dan guru, hingga mimpi menyambut generasi emas NTT tahun 2050 itu benar-benar terwujud.

 

Maksimus Masan Kian

Guru Kampung, Formatur MPC NTT

 

Post a Comment

0 Comments