TTS, CAKRAWALANTT.COM – P4TK Bahasa melalui Lembaga Penyelenggara Diklat Universitas Persatuan Guru 1945 NTT dan Dinas P dan K Kab. Timor Tengah Selatan saling membantu dalam pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala Sekolah Tahap I TTS tahun 2020 yang diadakan di Kabupaten Timor Tengah Selatan berlangsung dari tanggal 9 November – 7 Desember 2020 secara daring atau online.
Pengajar Diklat (Pendidikan dan
Latihan) Kepala Sekolah terdiri dari 9 orang Pengajar Diklat dari P4TK Bahasa,
2 Supervisor dari P4TK Bahasa, 9 orang Admin LMS dari Universitas Persatuan
Guru 1945 NTT.
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah adalah program Pendidikan dan Pelatihan yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi kepala sekolah yang menjabat sebagai kepala sekolah dan belum memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). Diklat Penguatan Kepala Sekolah dilakukan sebagai amanah pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Diklat Penguatan Kepala Sekolah ini dilaksanakan selama 71 jam pembelajaran atau 71 JP sebagaimana diatur dalam Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan tentang teknis penugasan guru sebagai kepala sekolah.
Bila sebelumnya Diklat Penguatan Kepala
Sekolah sebelummnya dilaksanakan dengan tatap muka selama 8 hari di tempat yang
sama antara Pengajar Diklat dan Peserta Diklat maka pada tahun 2020 ini Diklat
dilaksanakan Dalam jaring atau Daring atau bisa disebut juga dengan online dengan pendekatan On the Job Training I atau OJT I (10 JP,
5 hari Daring), In the Service Training
atau IST (40 JP Tatap Muka Virtual 5 JP/Hari, On the Job Training II atau OJT II (21 JP, Daring 11 hari).
Perubahan pola dan model diklat penguatan kepala sekolah ini didasarkan pada tujuan diarahkan selain peningkatan kompetensi kepala sekolah, juga menciptakan sekolah yang merdeka dan mewujudkan student well-being, untuk tercipta merdeka belajar yang meningkatkakn ekosistem sekolah. Perubahan tujuan sistem tersebut tentunya akan berdampak pada perubahan pada model pembelajaran, materi pembejaran dan penjaminan mutu. Model pembelajaran yang semula berorientasi pada konten, teori atau studi kasus dan perpusat pada pengajar diklat maka Diklat saat ini pembelajaran berorientasi pada pengalaman nyata dan berpusat pada peserta diklat melalui penerapan model ORPAER dan ILEAD.
Model
pembelajaran pada setiap tahapan yaitu mulai dari tahapan OJT I, IST dan OJT II
dikembangkan dari model siklus ORPAER tadi yaitu observe, reflect, plan, evaluate, act, dan reflect, yang merupakan hasil modifikasi dari teori U oleh Otto Schammer tahun 2007. Teori U ada 3
inti pergerakan dengan proses U yaitu observe,
retret, serta act in an instant
sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh para pemimpin pendidikan di
era revolusi industry 4.0 sehingga diharapkan melaui teori U ini seorang
pemimpin atau pemimpin pendidikan dapat melakukan metode manajemen perubahan
dengan melihat sepenuhnya yaitu open mind
mengerti dengan sepenuhnya yaitu dan menerima sepenuhnya open will untuk merubah pola perilaku yang tidak produktif menjadi
produktif .
Materi
Diklat pada penguatan kepala sekolah yang semula menggunakan 13 modul yang
berbasis teori dan dukungan lembar kerja pada saat ini diubah dengan
menggunakan bahan pembelajaran yang membantu peserta untuk mengungkap
permasalahan-permasalahan di sekolah. Substansi materi meliputi identifikasi
pembelajaran masalah di sekolah, praktik baik, pemecahan masalah pembelajaran,
penyusunan rencana pengambangan di sekolah, dan pelaksanaan pengembangan
rencana sekolah. Serta refleksi rencana pengembangan sekolah.
Dengan
demikian diharapkan Kepala Sekolah sebagai pemimpim pembelajaran memiliki
kepekaan atas permasalahan yang terjadi pada siswa di kelas untuk kemudian
dicarikan solusinya
Ada
hal yang significant pada Diklat saat
ini yaitu penjaminan mutu pada proses pembelajaran yaitu yang dimana proses
supervisi mengalami perubahan pergeseran tujuan, yang semula supervisi berfokus
pada kepatuhan penyelenggara dalam melaksakan diklat penguatan maka sekarang
proses supervisi dilakukan untuk memastikan bahwa proses pembelajaran dilakukan
dengan tujuan yang ditentukan. Proses supervisi akan mengamati dan mencatat
proses yang terjadi di kelas-kelas diklat selanjutnya di waktu yang telah
disepakati bersama setelah melakukan pembelajaran petugas supervisi dan
pengajar diklat akan melakukan refleksi untuk menemukan formulasi strategi
pembelajaran agar meningkat hasilnya pada sehingga dengan dilakukan refleksi yang dilakukan tiap hari
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal.
Pembelajaran
daring dilakukan saat ini merupakan suatu terobosan agar semua kepala sekolah
mulai menghayati tuntutan revolusi indusri 4.0 menyebabkan kita semua perlu
berubah dalam memberikan pelayanan kepada stakeholder
pendidikan. Pelayanan yang dimaksud itu harus lebih baik, lebih murah dan lebih
cepat. Dengan pendekatan IT diharapkan tujuan-tujuan pelayanan tersebut dapat
dicapai salah satu pintunya adalah perubahan paradigma pelayanan pada kepala
sekolah sebagai instructional leadership
Diharapkan agar dalam Diklat
Penguatan Kepala Sekolah. Semoga bapa ibu mendapat manfaat secara akademis dan
praktis sehingga dapat meningkat kompetensi Bapa Ibu yang akan digunakan
menciptakan Bapa Ibu sekolah merdeka, meningkatkan pencapaian peserta didik,
serta mewujudkan student well-being, dengan
begitu, mampu meningkatkan kualitas siswa itu sendiri, dan pengembangan sumber
daya manusia khususnya di Kab. Timor Tengah Selatan.
Ketua LPD Universitas Persatuan Guru 1945 NTT
Rudolof J. Isu
0 Comments