Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

NOVEL “LIKURAI UNTUK SANG MEMPELAI" KARYA R. FAHIK DITELITI DOSEN POLITEKNIK INTERNASIONAL BALI


Bali, CAKRAWALANTT.COM –
Novel “Likurai untuk Sang Mempelai” karya penulis muda NTT kelahiran Malaka, Robertus Fahik, saat ini tengah diteliti Dosen Politeknik Internasional Bali, Elsita Lisnawati Guntar, M.Pd. Elsita mengungkapkan, novel yang terbit tahun 2013 tersebut dipilih dalam penelitiannya karena sarat akan nilai budaya dan dapat dijadikan sebagai bagian dari promosi wisata budaya.  

 

“Novel ini merupakan sebuah novel yang sarat akan nilai budaya. Hal ini tersirat pada judul novel yaitu Likurai. Likurai itu sendiri adalah sebuah tarian tradisional masyarakat Malaka yang dinilai dapat menjadi sebuah peluang wisata Kabupaten Malaka, Provinsi NTT. Narasi yang tertuang dalam novel tersebut tidak semata-mata sebagai karangan fiktif belaka, melainkan juga sebagai bentuk upaya promosi pariwisata budaya daerah NTT umumnya dan Malaka khususnya,” ungkap Elsita ketika diwawancarai media ini pekan lalu.

 

Lebih lanjut, jebolan Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Semarang ini mengungkapkan, penelitian yang tengah ia kerjakan berjudul “Peran Novel Likurai untuk Sang Mempelai Karangan Robertus Fahik Sebagai Media Promosi Pariwisata Budaya Kabupaten Malaka-NTT”. Jalur penelitian, jelasnya, tergolong dalam jalur internal yakni, Politeknik Internasional Bali.

 

“Pendanaan sepenuhnya ditanggung oleh Politeknik Internasional Bali. Luaran Penelitian berupa jurnal dan bisa juga diseminarkan,” ungkapnya.

 


Dirinya berharap, hasil penelitiannya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu sastra, juga pariwisata budaya di Indonesia. Secara khusus penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan dalam mengelola Kabupaten Malaka sebagai sebuah destinasi wisata budaya NTT.

 

“Penelitian ini merupakan sebuah penelitian keilmuan. Karena itu, peneliti mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu sastra dan pariwisata budaya di Indonesia. Selain itu, diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah NTT dalam mengelola Kabupaten Malaka sebagai sebuah destinasi wisata budaya NTT sehingga NTT makin dikenal dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Malaka,” jelas Elsita yang juga dosen pada STIE BIIMT Sahid Bali. (rf/red)

 

 


Post a Comment

0 Comments