Jakarta, CAKRAWALANTT.COM – Musyawarah
Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI) III tahun 2020 resmi digelar Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI, Senin – Kamis, 2 – 5 November
2020. MUNSI III digelar secara tatap muka di Hotel Novotel Mangga Dua, Jakarta Utara, serta secara daring
melalui aplikasi Zoom.
Tiga peserta
yang dinyatakan lolos dalam seleksi mewakili NTT, Mezra E. Pellondou (penulis,
guru SMAN 1 Kupang) Robertus Fahik (penulis, opemimpin redaksi Cakrawala NTT),
dan Yohanes Sehandi (penulis, dosen Uniflor Ende) memilih untuk mengikuti MUNSI
III secara daring. Meski mengikuti MUNSI III secara daring, tidak menyurutkan
semangat mereka.
Dalam akun
facebook miliknya, Mezra E. Pellondou
menulis:
Hari ini Munsi III digelar!
Akhirnya...saya memilih Daring!
Menjadi peserta Musyawarah Nasional Sasrawan
Indonesia (Munsi) bukanlah asal dipilih, namun melalui seleksi karya. Setelah
esai saya tentang Sastra Indonesia di pentas Sastra Dunia lolos kurasi maka
saya termasuk satu dari 158 orang yang mendapat "tiket" peserta Munsi
III. Ini kali kedua saya ikut Munsi sebab sebelumnya pada Munsi II saya juga
terlibat. Kegiatan Munsi dihelat oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbud RI.
Sayangnya pada Munsi III ini saya lebih memilih
Daring karena kondisi Indonesia yang masih dalam perjuangan memberantas
Covid-19. Semoga pilihan saya ini tidak mengurangi sukacita saya bersama
teman-teman se-Indonesia mengikuti Munsi III.
Salam Sastra!
Hal
senada diungkapkan Yohanes Sehandi ketika dihubungi media ini. Menurutnya, MUNSI
ini sangat penting bagi pemerintah khususnya Badan Bahasa Kemendikbud juga bagi
para peserta MUNSI dan masyarakat umum. Ia
berharap, para peserta MUNSI III, baik peserta tatap muka maupun peserta daring
dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sebaik-baiknya.
“Saya
sudah mengikuti MUNSI II pada 18 sampai 20 Oktober 2017. Perencanaan dan
pelaksanaannya sangat bermutu, dapat diandalkan. Peserta MUNSI adalah para
sastrawan dan pengamat dan kritikus sastra Indonesia yang sudah berkarya
sastra. Syarat mengikuti seleksi peserta MUNSI harus mengirim buku sastra yang
telah diterbitkan penerbit resmi dan mengirim esai sastra sesuai dengan tema
yang ditawarkan Panitia MUNSI. Provinsi NTT bersyukur karena tiga peserta lolos
seleksi yang super ketat dari Panitia MUNSI Badan Bahasa,” ungkapnya.
Munsi
III diikuti oleh 200 sastrawan yang tersebar dari berbagai provinsi di
Indonesia. Berdasarkan hasil seleksi oleh tim kurator, terpilih 158 peserta
yang berpartisipasi dalam Munsi III, sementara 42 peserta disepakati oleh tim
kurator dan disetujui oleh Badan Bahasa diundang secara langsung. Peserta hasil
seleksi dikelompokkan berdasarkan pilihan tema dan subtema saat melakukan
pendaftaran.
Munsi
III dilaksanakan dalam bentuk tatap muka dan daring. Pelaksanaan terdiri atas
pertemuan selama 4 (empat) hari yang meliputi seminar umum, diskusi pleno
perihal kesastraan, diskusi kelompok untuk menyampaikan aspirasi dan pandangan,
serta selingan acara yang diisi oleh pembacaan puisi dan/atau penampilan karya
sastra oleh peserta. Sesuai jadwal panitia, pembukaan MUNSI III akan digelar
Senin (2/11/2020) Pkl. 19.00 WIB. (rf/red)
0 Comments