Drs. Yakobus Haumetan
Kepala SMAK Stella Maris Niki-Niki
Berbicara
tentang pendidikan baik secara nasional maupun secara global adalah berbicara
soal proses mendewasakan manusia. Proses mendewasakan manusia ini yang kerap
dipahami sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai tujuan
tersebut, terdapat banyak aspek yang perlu diperhatikan sebagai pilar dasar
yang akan menopang tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam
konteks tersebut, menurut penulis setidaknya terdapat empat pilar dasar pendidikan
yang hendaknya diperhatikan secara serius oleh berbagai pemangku kepentingan
serta siapa saja yang terlibat dalam urusan pendidikan. Pertama, learning to know, belajar
untuk mengetahui. Hal yang mendasar dari learning
to know ini adalah bukan hanya sekedar belajar menghafal, tidak hanya pada
ingatan, tetapi bagaimana peserta didik diberikan bekal untuk bisa memahami dan
mengerti sesuatu itu secara mendalam, dalam konteks bagaimana dia bisa
menganalisis, mengkolaborasi, hingga mengaplikasikan dari apa yang dimaksudkan dengan
to know, dalam sebuah mata rantai
yang terpadu yang tidak terpisahkan. Itu nuansa daripada pilar yang pertama
yakni setelah dia melihat dia harus tahu: Itu apa? Itu bagaimana? Dan itu untuk
apa?
Kedua, learning to do, bagaimana peserta
didik itu diberikan keterampilan (skill) untuk bagaimana melaksanakan apa yang
dipelajari. Artinya bahwa peserta didik tidak hanya dibimbing untuk bisa mengetahui sesuatu dari kulit luarnya tetapi dia dapat
melakukan sesuatu. Ini artinya bahwa tidak sekedar terjadi verbalistik, artinya
peserta didik hanya mampu untuk menyebutkan itu tetapi tidak mampu untuk melakukan
itu dalam dunia nyata. Maka di sini pengalaman empiris sangat dibutuhkan,
peserta didik ditarik untuk memasuki dunia nyata, maka ini akan menjadi suatu
pengalaman untuk bisa melakukan sesuatu yang telah dipelajarinya.
Ketiga, learning to be, belajar untuk menjadi
apa, artinya bahwa setelah peserta didik itu tahu dan melakukan maka bagaimana
dia bisa tahu soal belajar untuk menjadi apa. Maka akan lebih tepat ketika
setiap satuan pendidikan memulai pada tahun pelajaran baru melakukan test,
artinya melakukan sebuah tes untuk mengetahui tentang calon peserta didik itu
bakat dan kemampuannya di mana, sehingga dalam proses pembelajaran maka peserta
didik tersebut akan diarahkan, dibimbing sesuai dengan bakat dan minat yang ada.
Dengan demikian peserta didik tersebut tidak hanya ikut arus tetapi diberi
bekal atau keterampilan sesuai dengan bakat yang ada, sehingga setelah
menyelesaikan satu jenjang pendidikan dia bisa menjadi sesuatu. Kenyataannya bahwa
dunia pendidikan contohnya pada jurusan ekonomi, seorang output dari program keahlian ekonomi mendapatkan ilmu terkait
langkah dan cara berekonomi yang baik tetapi dia tidak dapat menjadi seorang
wiraswasta.
Keempat, learning to live together, belajar untuk
hidup bersama. Bahwa seorang manusia dia tidak akan menjadi apa-apa ketika dia
tidak hidup bersama dengan orang lain. Esensi kehidupan manusia itu bahwa
manusia itu bukan sebagai sebuah gunung yang berdekatan dengan gunung yang lain
tetapi zaman ke zaman mereka hanya bertatapan dan tidak pernah bersama-sama.
“The man is not a mountain, the man need other man to complete’s live,” artinya
bahwa seorang manusia itu bukan hanya seperti sebuah gunung yang berdampingan
dengan gunung yang lain tetapi mereka
tidak pernah bersama-sama.
Demikian
empat pilar pendidikan yang perlu dipahami dan dimengerti oleh semua pihak
khususnya seorang tenaga pendidik dalam upaya mendidik para peserta didik yang
ada. Apapun teorinya, secanggih apapun metodenya, secanggih apapun alat peraga
yang ada tergantung pada manusianya. “Who is the man behind the gun,” siapa orang
di balik senjata itu. Dan inilah zaman dimana persaingan begitu tinggi maka
lembaga-lembaga pendidikan dituntut untuk bisa membimbing peserta didik agar
setelah tamat dia bisa tahu, bisa melakukan sesuatu, bisa menjadi sesuatu (arsitek,
jurnalis, pendidik, wiraswasta, dll), dan setelah dia menjadi sesuatu, dia
tidak akan memiliki arti ketika dia tidak hidup berdampingan atau bersama dengan
orang lain. (*)
0 Comments