Jakarta, CAKRAWALANTT.COM — Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) kembali
menggelar webinar dengan mengangkat tema “Gerakan Literasi untuk Mewujudkan
Pelajar Pancasila”. Webinar yang ke sepuluh ini bertujuan memberikan pemahaman
kepada para Sahabat Karakter dan peserta webinar tentang peran vital literasi
untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul. Yaitu pelajar yang belajar
sepanjang hayat, menguasai kompetensi global dan dicirikan oleh nilai-nilai Pancasila
yaitu profil pelajar Pancasila dengan kriteria beriman, bertakwa kepada Tuhan
yang maha esa dan berakhlak; mandiri; bernalar kritis; kreatif: bergotong
royong; dan berkebinekaan global.
Kepala Puspeka Kemendikbud, Hendarman membuka acara dengan menyapa
terlebih peserta webinar. “Webinar pagi ini menarik karena bisa bertemu dengan
para pegiat literasi dalam menyambut Hari Aksara Internasional tanggal 8
September lalu,” sapa Hendarman melalui video virtual di Jakarta, pada Sabtu
(12/09/2020).
Narasumber yang dihadirkan pada webinar kali ini adalah para
pegiat literasi yang telah bergulat lama di kancah yang berbeda yaitu Kepala
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, E. Aminudin Aziz, Penulis
dan Penyair serta pengawas SMP dari Kota Cimahi, Jawa Barat, Rina Heryani,
Peraih penghargaan lomba debat internasioanal, Judah Purwanto dan Pegiat
Literasi dan Pendiri Narabahasa, Ivan Lanin.
Sebagai narasumber pertama, Rina Heryani menyampaikan
kiat-kiat meliteratkan pelajar Pancasila. “Prosesnya adalah melalui
pembelajaran literasi integral yang meliputi literasi etika, literasi
informasional, dan literasi fungsional,” tutur Rina yang juga pengurus Himpunan
Sarjana Kesusastraan Indonesia.
Di samping itu, Rina juga menekankan pentingnya pendekatan
dan pemberdayaan ekosistem dalam mewujudkan gerakan literasi, apalagi di masa
pandemi ini. “Dengan menggunakan berbagai sumber informasi, multi media dan
multi dimensi, harus diimbangi dengan kemampuan menafsirkan dan menggunakan
informasi tersebut, berpikir dan menanggapi informasi secara kritis,
berkesadaran dan bertanggung jawab,” tambah Rina.
Narasumber selanjutnya, E. Aminudin Aziz dengan materi
Bahasa, Pikiran dan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila menggarisbawahi
pentingnya berbahasa yang baik. “Karena hanya orang dengan pikiran yang baik
maka akan berbahasa dengan baik,”jelasnya.
Dalam perkembangan bahasa, lanjut Aminudin, ada gejala bahasa
semusim dalam pergaulan yang menjadi tren dalam pergaulan terutama anak muda.
“Yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai luhur Pancasila yang berasal dari
kearifan lokal bisa terus digali, ditumbuhkan dan dibiasakan dalam berbahasa
sehari-hari dengan konsisten sehingga bisa menjadi pelajar Pancasila,”
ungkapnya.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud menjadi
laboratorium kebhinekaan dalam berbahasa Indonesia. Dengan 718 bahasa lokal,
Bahasa Indonesia menjadi Bahasa pemersatu di antara ratusan suku bangsa
Indonesia. “Berbahasa tidak bebas nilai dan tidak bebas tujuan. Berbahasa
seharusnya bertujuan sehingga kita menjadi penutur yang bijak karena
bernilai,”tuturnya.
Narasumber selanjutnya, Judah Purwanto menyampaikan kiat-kiat
berbahasa terutama ketika berdebat atas satu isu atau masalah tertentu. “Saya
dulu sering gagap ketika bicara, introvert, dan mudah gelisah. Awalnya karena
mengikuti teman-teman kompetisi debat, namun parah penampilan saya, tapi saya
terus belajar,” ujar Judah yang meraih penghargaan "Top 5 ESL Best Speaker"
dan "Top 10 Open Best Speaker" pada lomba debat bahasa Inggris Online
World Schools Debating Championship (OWSDC) 2020".
Ditegaskan Judah, dalam berbahasa dan berbicara di depan
umum, bukan saja berbicara yang penting namun juga mendengar. “Khususnya dalam
berbicara adalah pesan yang disampaikan harus kuat, tapi mudah dimengerti,”
tutur Judah.
Narasumber terakhir, Ivan Lanin, menyampaikan ada beberapa
keterampilan komunikasi yang diperlukan dalam era digital saat ini. “Mengenali
kebutuhan informasi, mengatur dan menyampaikannya, menyimak gagasan orang lain,
berkomunikasi dengan banyak kalangan, menggunakan teknologi komunikasi,
menggunakan bahasa dengan baik dan benar, bersikap santun dan etis, serta
mengelola waktu dan sumberdaya serta berpikir kritis,” kata pegiat literasi
yang telah meraih penghargaan seumur hidup (lifetime achievement)
Kompasiana, 2019.
Seperti di webinar sebelum-sebelumnya, kali ini pun banyak
kuis yang bisa diikuti dengan hadiah yang menarik. Ada juga tantangan kuis
bersambung dengan clue-clue yang diutarakan oleh moderator di selingan selama
webinar.
Webinar ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom yang dapat
diakses oleh peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui tautan https://bit.ly/puspeka-spkk. Dan disiarkan secara langsung di kanal youtube Cerdas
Berkarakter Kemdikbud RI, radio suara edukasi (suaraedukasi.kemdikbud.go.id), radio edukasi (radioedukasi.kemdikbud.go.id) dan radio itjen (radio.itjen.kemdikbud.go.id). (sumber berita: kemdikbud.go.id)
0 Comments